-Happy reading-
Malam telah tiba, Yang Jong Hoon menyandarkan dirinya disalah satu kursi di balkon. Angin serta bintang bintang di langit membawanya ke dalam kedamaian, suasana hatinya yang bisa di bilang dilema membuatnya tidak fokus dengan segala hal.
Perkataan Kang Ara tadi siang masih teringat di otaknya sampai sekarang. Dinding yang ia bangun untuk melupakan Kang Ara selama 4 tahun runtuh begitu saja. Dirinya memang sudah melupakan Kang Ara, tapi kenangan-kenangan bersama wanita itu tidak sepenuhnya terlupakan di ingatanya.
Haruskah ia kembali ke awal atau bertahan dan melaju kedepan?
"Professor Yang" panggil Aera, ia membawakan dua gelas berisi teh.
"O-Oh kenapa?" jawab Jong Hoon sedikit tergagap.
Aera tertawa kecil "Kenapa kau begitu kaget? Seperti aku menyiduk kamu berselingkuh saja"
"Benar, ada apa dengan diriku? Sepertinya aku kelelahan" Yang Jong Hoon menggaruk tekuk lehernya yang tak gatal.
Aera menyodorkan segelas teh pada Jong Hoon, dan di terima oleh Yang Jong Hoon dengan senang hati.
Aera memposisikan dirinya di sebelah Jong Joon, ia sesekali meminum teh yang ia buat tadi. Jong Hoon menatap Aera dari samping, di pikiranya kenapa Aera sangat tenang? Apa tidak ada yang ingin ia tanyakan padanya?
"Apa tidak ada yang ingin kau tanyakan pada ku?" tanya Jong Hoon memberanikan diri bertanya pada Aera.
"Tentang apa? Ada yang harus aku tanyakan padamu?"
Jong Hoon menggeleng pelan "Jika tidak ada yang ingin di tanyakan, lupakan."
Aera mengangguk, ia melangkah masuk kedalam karna malam sudah semakin dingin. Yang Jong Hoon juga menyusul Aera untuk masuk kedalam, ia mendudukan dirinya di sofa.
Aera datang dari arah dapur dengan semangkuk buah yang sudah dipotong potong kecil, menaruh mangkuk buah tersebut di atas meja dan ikut mendudukan dirinya di sebelah Jong Hoon.
Aera mengambil potongan buah dengan garpu lalu menyodorkanya pada Jong Hoon. Jong Hoon membuka mulutnya menerima buah pemberian Aera.
Yang Jong Hoon bergeser duduknya sedikit, ia membaringkan tubuhnya di atas sofa. Memposisikan palanya di atas paha Aera sebagai bantal, Jong Hoon memejamkan matanya menikmati posisi yang menurutnya ini nyaman.
Aera mengelus-elus rambut ikal Jong Hoon yang sudah memanjang.
"Ada seseorang yang memberi tahu ku seperti ini" Aera terus mengelus lembut rambut Jong Hoon.
"Jodoh, maut, rezeki itu sudah di atur oleh tuhan." Aera menundukan kepala, menatap Jong Hoon yang masih terpejam.
"Kau percaya Tuhan, professor?" Yang Jong Hoon menggeleng pelan "Tidak. Aku tidak pernah berfikir Tuhan itu ada" Jong Hoon membuka mata, pandangan mereka saling bertemu "Apa kau percaya Tuhan?" tanyanya balik.
Aera mengangguk "Dulu aku tidak percaya adanya Tuhan, tapi sekarang aku percaya Tuhan itu ada"
"Bagaimana kau yakin Tuhan itu ada?"
"Semenjak aku tau Lee Yeon berselingkuh dari ku, aku datang ke gereja. Aku mengeluh disana, kenapa harus aku? Kenapa ini terjadi? Kenapa dunia ini sangat kejam? Aku terus berkata itu hampir setiap malam di gereja"
"Dan saat itu juga aku berdoa, bisakah kau memberikan aku kebahagiaan? dan akhirnya, Tuhan mempertemukan aku dengan Professor"
Jong Hoon mengubah posisinya menjadi duduk, menatap mata Aera dalam begitu pun sebaliknya.
"Apa pun yang terjadi, jika memang kita berjodoh. Kita akan tetap bersama professor, sekuat apa pun rintangan dan halangan. Aku percaya itu"
Aera menarik Jong Hoon ke dalam pelukanya, menepuk nepuk pelan punggung Jong Hoon memberikan ketenangan pada pria itu.
Setelah beberapa menit mereka berpelukan, Aera melepaskan pelukan terlebih dahulu. Ia menggenggam kedua tangan Jong Hoon "Apa pun keputusanmu, aku akan mendukung. Selagi professor bahagia, itu sudah cukup untuk ku"
Setetes air mata turun di pipi Jong Hoon, hatinya sudah jauh lebih tenang dari sebelumnya. Ia banyak berhutang budi pada Aera "Terima Kasih, Aera"
----
Udah mau End nih
Happy ending atau sad ending? Sampai sini dulu ya
Jangan lupa vote dan komen
See u

KAMU SEDANG MEMBACA
Rencontre [ Law School ] END
Novela Juvenil"Kamu tau apa hal yang paling indah dalam hidup aku?" "Tidak, apa memangnya?" "Bertemu dengan kamu Professor" -------------------------------------------- •Terinpirasi dari drama Law School •100% Fiksi •Tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asl...