Beberapa hari berlalu setelah kemarin Hakkai bertemu dengan Mitsuya. Ia masih tak habis pikir anak itu berubah drastis, padahal ia merindukan sosok Hakkai yang dulu.
Hari ini Mitsuya mengambil cuti selama seminggu penuh. Ia juga telah memeriksa buku tabungan, pemuda itu berniat membeli apartemen yang dekat dengan tempat kerjanya.
Tangannya sibuk merapikan potongan kain yang berserakan, sebelum libur setidaknya ruangan itu rapi saat di tinggal. Iris light lilacnya melirik ponsel pintar yang berdering di atas meja.
Nama si pemilik distro tertera kala ia membuka layar kunci.
"Halo Mitsuya"
"Iya ini aku" jawabnya. Tangan Mitsuya masih sibuk memunguti kain perca, ponselnya diapit diantara bahu dan kepalanya.
"Akhirnya kau mengambil cuti juga, sudah berapa lama sejak toko dibuka kau tak pernah bersantai" Mitsuya tertawa kecil. Hubungannya dengan Taiju cukup dekat sekarang, pria bertubuh tegap itu sangat perhatian dengan tetangganya.
"Aku akan pindah, tapi tidak jauh dari toko. Jarak dari rumah jauh dari toko, kalau aku pindah, kau tak perlu khawatir aku tidak pulang lagi"
"Inupi memberitahuku kemarin, aku sudah membelikanmu apartemen di dekat distro" maniknya melebar tak lama setelah Taiju berucap.
"Hei Taiju, aku tau kau pemilik salah satu bar terkenal di Shibuya. Tapi berhentilah menghamburkan uangmu untuk orang lain" gusarnya. Taiju seringkali memberinya hadiah dan hal tak terduga. Kemarin gedung yang jadi tempat bekerja dan kali ini apartemen.
"Aku sudah membeli atas namamu. Kau tak bisa menolak karena sangat repot mengurus berkasnya, ini juga sebagai bentuk terima kasihku" Mitsuya menghela napas penat. Selalu saja begitu, Taiju rela melakukan apapun untuk tetangganya.
"Baiklah. Tapi biarkan aku membalas—" belum selesai Mitsuya bicara, Taiju sudah mematikan sambungannya.
Satu pesan masuk, ah itu dari Taiju. Ia memberitahu alamat apartemen baru Mitsuya. Si surai light lilac mengusap belakang kepalanya, Taiju itu benar-benar gigih dan keras kepala.
.
.Mitsuya mendengus pelan saat dirinya sampai di tujuan. Pada saat akan memasuki apartemen, ia sudah di kejutkan dengan gedung apartemen. Harga di tempat ini sangat mahal, Mitsuya jadi semakin tak enak hati menerimanya tanpa membalas apapun.
Di tekannya sandi di dekat pintu agar pintu terbuka. Baru saja masuk maniknya sudah di manjakan dengan fasilitas dan ruangan yang begitu luas. Ada tiga kamar di dalamnya, mungkin lain kali ia bisa mengajak sang ibu, Luna dan Mana menginap di sini.
Seusai membereskan barang dan pakaian, Mitsuya pergi keluar. Ia membawa beberapa kue untuk di bagi ke tetangga baru.
Baru saja ia melangkah, Yuzuha muncul dari apartemen sebelah.
"Yuzuha ?"
"Mitsuya ? Apa yang kau lakukan di sini ?" mereka saling beradu pandang, harusnya Mitsuya duluan yang ingin bertanya hal serupa pada Yuzuha.
"Aku baru pindah, kau tinggal di sini juga ?" gadis itu tampak terkejut, lalu mengangguk.
"Tidak menyangka kita jadi tetangga lagi" gurau Yuzuha sembari tertawa kecil.
Yuzuha mempersilahkan Mitsuya masuk ke apartemennya, dengan senang hati ia menerima tanpa ragu. Kalau Yuzuha tinggal di sini kemungkinan Hakkai juga tinggal di tempat yang sama.
"Maaf berantakan, dari kemarin banyak berkas yang harus ku kerjakan" lantaran ada beberapa berkas yang membuat Yuzuha tertahan di apartemen, makanya ia tak bisa menemui Mitsuya kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me! [Hakkai X Mitsuya]✔
Fanfiction[Tamat] Setelah sekian lama akhirnya Mitsuya Takashi bertemu dengan tetangga yang sudah di anggap seperti adiknya sendiri. Namun ada beberapa kejanggalan saat mereka bertemu, Mitsuya berpikir harus membantu Hakkai untuk keluar dari masalahnya. Hakk...