Mitsuya mendorong pelan pintu apartemennya, kemudian mempersilahkan si tamu untuk masuk. Hakkai tersenyum tipis, sepatunya ia lepaskan lalu mengikuti Mitsuya yang sudah masuk lebih dulu.
Ekor matanya memperhatikan segala arah, sama seperti dulu, selalu rapih dan tertata. Si pemilik apartemen datang membawa dua gelas kopi dan menyajikannya di atas meja. Hakkai mengambil tempat duduk di sofa empuk Mitsuya, ia memandangi Mitsuya yang tengah sibuk menyiapkan beberapa camilan.
"Tak perlu repot-repot Taka-chan, sebentar lagi aku pulang" ujar Hakkai.
Mitsuya melirik ke asal suara, ia tersenyum tipis sambil menggeleng pelan. "Tak apa" katanya ramah.
Hakkai bangkit, ia menghampiri Mitsuya yang masih sibuk di dapur. Hakkai duduk di meja makan lalu memandangi Mitsuya lamat.
"Maaf, karena menungguku Taka-chan jadi tidak sempat makan malam"
"Ha? Apa maksudmu?"
"Tadi Taka-chan menunggu model kan? Tapi pulang karena mereka tidak datang" Mitsuya mengangguk, wajahnya berubah bingung sembari berkedip polos.
"Jadi ...?"
"Eeeh Taka-chan tidak tau kalau modelnya itu aku?"
"Kau?!" Hakkai mengangguk cepat.
"Karena ada beberapa masalah aku tidak bisa masuk ke restoran, tapi setelah aku bisa masuk Taka-chan malah pulang. Kita berpapasan tadi, Taka-chan tidak sadar?"
"Bagaimana aku bisa sadar kalau seluruh tubuhmu ditutupi" gusar Mitsuya.
"Maaf, habisnya aku tidak mau dikejar para fansku"
"Dasar orang terkenal" sindir Mitsuya. Keduanya tertawa kecil, Hakkai menopang dagu dan terus menatap Mitsuya.
"Kau belum makan malam?" masih dengan posisi yang sama Hakkai mengangguk.
"Kita makan malam dulu, setelah itu baru pulang"
"Nostalgia sekali" gumam Hakkai.
"Bagaimana dengan karirmu?" tanya Mitsuya penasaran. Begitu lama mereka tak bertemu dan bertukar kabar, pasti ada banyak cerita yang Mitsuya lewatkan, dan mungkin saja Hakkai sudah menemukan tambatan hati ketika ia berada di luar negeri.
"Belakangan ini makin banyak perkerjaan, aku lelah, belum lagi kalau disuruh foto dengan model wanita. Aku sangat tertekan"
"Sudah memilih?"
"Memilih apa?" tanya Hakkai balik, Mitsuya pura-pura sibuk dengan masakannya, padahal bisa saja ia berhenti sebentar dan menatap Hakkai.
"Soal pendamping"
"Oh kalau itu sudah" Mitsuya terdiam seketika, bibir bergetar ingin melanjutkan percakapan.
"B-benarkah? Baguslah kalau begitu"
Kedua alis Hakkai menyerit bingung, Mitsuya tersenyum kecut, ia menunduk dengan raut kecewa. Hakkai menyadari perubahan sikap si designer, ia bangkit dan menghampiri Mitsuya.
Hakkai memeluk Mitsuya dari belakang, yang dipeluk terperanjat tak percaya. "Taka-chan" panggil Hakkai lembut.
Mitsuya gelagapan, ia begitu gugup, jantungnya berdetak sangat cepat. Bibirnya kelu untuk bertanya pada Hakkai. Si jangkung menyandarkan dagunya pada bahu Mitsuya, ia memejamkan mata seraya menghirup aroma ciri khas yang selalu Hakkai rindukan.
"Jangan begitu" ucap Mitsuya malu.
"Aku sangat merindukan Taka-chan"
"Bagaimana dengan kepribadian lain?" pertanyaan Mitsuya membuat Hakkai membuka matanya, ia tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me! [Hakkai X Mitsuya]✔
Fanfiction[Tamat] Setelah sekian lama akhirnya Mitsuya Takashi bertemu dengan tetangga yang sudah di anggap seperti adiknya sendiri. Namun ada beberapa kejanggalan saat mereka bertemu, Mitsuya berpikir harus membantu Hakkai untuk keluar dari masalahnya. Hakk...