Pesan Haru

509 90 6
                                    

"Maafkan aku Taka-chan"

Setelah membawa Mitsuya kembali ke studio foto, keempat orang itu saling menatap bingung. Tindakan tiga kakak beradik ini mengundang tanda tanya besar di benak Mitsuya, Taiju yang datang tiba-tiba, Hakkai yang bersikap kasar padanya dan Yuzuha yang mengaku sebagai pacar.

"Hakkai memang begitu, dia jadi orang yang berbeda saat bekerja" ujar Yuzuha memberitahu. Mitsuya hanya bisa menghela napas gusar, malas terlibat sebenarnya tapi dua gadis tadi cukup keterlaluan memperlakukan orang seperti itu.

"Apa mereka menyakitimu?" kali ini Taiju yang bertanya, Mitsuya hanya menggeleng sambil tersenyum kecut. 

"Oh" sebuah ide muncul di kepala Mitsuya, jika ia melakukan ini sekarang mungkin saja Haru akan muncul.

"Taka-chan"

"Maaf, aku pulang duluan" Mitsuya menunduk, ia menarik Taiju pergi dari tempat itu.

Yuzuha melirik Hakkai yang berdiri di sampingnya, dari raut wajahnya saja sudah kelihatan kalau pemuda itu langsung gundah. Hakkai itu terlalu bodoh untuk menyadari, padahal sudah jelas Mitsuya melakukan hal ini karena sesuatu.

"Biarkan saja dulu" ujar Yuzuha menenangkan. Ia mengusap punggung sang adik sambil tersenyum teduh.

Setelah pergi cukup jauh, Taiju menghentikan langkahnya. Mitsuya berbalik sembari tersenyum kecut, merasa tak enak tiba-tiba membawa Taiju dalam rencananya.

"Memicu?" Mitsuya mendelik kala Taiju berucap begitu.

"Kau sadar juga"

"Begitulah, aku tau dia paling tidak suka jika kau terlibat masalah dengan wanita karena dia tidak bisa melakukan apapun. Dia adikku" Mitsuya terkekeh mendengar tuturan itu, memang benar. Mitsuya sengaja memusuhi Hakkai kali ini, ia berharap kepribadian lain muncul, apalagi yang paling mereka tunggu adalah Haru, jika saja kepribadian yang satu itu muncul pasti Mitsuya bisa memecahkan kasus mereka.

"Bagaimana kalau Kai yang muncul?" tanya Taiju.

"Entahlah, kurasa dia akan menemui dua gadis tadi" kedua tertawa kecil kemudian melanjutkan perjalanan pulang.

.
.

Dua jam berlalu, Mitsuya hanya duduk diam di sofa. Apartemen begitu sepi lantaran tak ada pemuda jangkung itu, biasanya Hakkai akan datang dan menanyakan Mitsuya ingin makan apa, apa yang Mitsuya lakukan dan banyak lagi.

"Apa aku terlalu kejam padanya?" gumam Mitsuya.

Lama ia menanti tapi pemuda itu belum menunjukkan batang hidungnya, seharusnya jadwal pemotretan sudah selesai dari tadi.

Suara bel menarik atensi Mitsuya yang termenung, ia bergegas melihat siapa yang berkunjung di jam makan malam seperti ini. Kakinya melangkah ke pintu depan, kala pintu dibuka seorang pemuda yang Mitsuya tunggu akhirnya tiba. Bisa dipastikan saat Hakkai datang dengan rambut terikat bukan lah Hakkai yang sebenarnya.

"Haru?" tebak Mitsuya.

Pemuda itu langsung memeluknya, memeluk erat tanpa mengatakan apapun.

"Kenapa?" tanya Mitsuya heran. Tidak biasanya seperti ini.

"Mencari tau tentangku?"

Manik lavender itu membelalak, perkataan Haru bak panah yang tepat mengenai targetnya. Mitsuya melepas pelukan mereka, lalu melirik iris biru gelap itu kikuk.

Mereka masuk ke apartemen, si pemilik menyuruh Haru menunggu di sofa selagi Mitsuya menyiapkan minuman. Sejujurnya Mitsuya sangat gugup, Haru dan Kai itu sangat berbeda dengan Hachi, terkadang mereka bisa mengambil keputusan sendiri dan melakukan hal berbahaya.

It's Me! [Hakkai X Mitsuya]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang