Sepasang iris biru tak luput dari layar laptop yang ia pantau sedari tadi, berulang lagi menekan tombol replay ketika memastikan video rekaman tersebut tak ada satupun yang ia lewatkan.
Taiju tak tau harus berbuat apa, sejak Haru muncul mereka sama sekali belum ada membahas satupun topik. Taiju akui kepribadian yang tidak ia kenal adalah Haru, apalagi dia baru muncul awal tahun ini.
"Bagaimana?" tanya Taiju. Haru menoleh, ia memindahkan laptop ke meja lalu memangku kaki kanan di lututnya.
"Mitsuya baik-baik saja, bukan dia yang terluka. Tapi mereka sempat bertengkar sebelum dibawa pergi"
"Siapa yang membawa mereka pergi?"
"Entahlah, tapi aku sudah mengetahui keberadaan Mitsuya. Setidaknya kita cuma berharap pada ponsel Mitsuya dan Yuzuha" Haru melempar pandang ke arah Taiju, sebelah alisnya menyerit. Tampaknya ada hal yang ingin Haru sampaikan pada Taiju.
"Mau selamatkan siapa dulu?" kedua alis Taiju menukik bingung, apa maksud dari perkataan Haru?
"Maksudmu?"
"Mitsuya dan Yuzuha tidak berada di tempat yang sama. Kita harus memilih atau berpencar"
Wajah si pria bertato berubah linglung, penjelasan Haru membuatnya bingung. Jika mereka menyelamatkan Yuzuha takut terjadi sesuatu pada Mitsuya, begitu pula sebaliknya. Kalau salah langkah bisa-bisa hal buruk bisa terjadi pada mereka berdua.
"Selamatkan Yuzuha"
Tiba-tiba saja Haru memegangi kepalanya, dengungan aneh membuat perkataannya terputus, suara asing ini menitahnya menyelamatkan si gadis. Haru menghela napas gusar, ia sudah bicara pada Taka sebelumnya, permintaan Taka sulit untuk ditolak, bisa dibilang kepribadian yang mendominasi setelah Kai adalah Taka, padahal baru muncul tapi sudah memberi dampak besar.
"Yuzuha"
"Apa?" ujar Taiju.
"Kita harus menyelamatkan Yuzuha dulu, Taka menyuruhku melakukan itu" ucap Haru santai. Taiju mengangguk ragu, ada sedikit rasa bimbang di benaknya, sebenarnya ia juga tidak mengerti bagaimana bisa Taka mengatakan sesuatu padahal dia tidak muncul sekarang.
"Kalian bisa berkomunikasi?"
"Tentu saja, terkadang kami seperti di ruangan rapat dan berdiskusi"
"Kalau boleh tau, apa Kai adalah yang terkuat diantara kalian?" iris birunya menyipit, kalau diingat lagi memang perbedaan mereka sangat jauh dan jelas.
"Mungkin, jika dikategorikan terkendali" Haru kembali mengambil laptopnya, ia membuka sebuah file yang berisikan jawaban Taiju.
"Terkendali?"
"Kami ada karena Hakkai membuat pertahanan diri, dia menciptakan kepribadian apa yang tidak bisa dia lakukan. Singkatnya kami ada karena dia ingin kepribadian seperti ini. Kami punya sisi lemah dan sisi kuat masing-masing, tentu punya fase terkendali dan tidak terkendali. Contohnya aku yang tak terkendali suka mencoba bunuh diri" Taiju mengangguk pelan. Perkataan Haru ada benarnya, kalau dipikir lagi mereka juga punya kelemahan dan kelebihan.
"Satu hal yang ingin kuingatkan padamu, jika dia muncul jangan biarkan tak terkendali. Fisik sekuat Hakkai tentu saja bukan hal sulit untuk berkelahi, satu pemicu saja bisa menyakiti banyak orang disekitarnya."
Ketika foto dan bukti video ditunjukkan, Taiju menelan seluruh tanda tanya dalam kepalanya.
"Kami selalu takut dia tak terkendali dan menghancurkan Hakkai."
"Tapi dia baik, tidak mungkin melakukan hal buruk"
"Kau salah Taiju, 'kekerasan dapat digunakan untuk melindungi' dia masih percaya itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me! [Hakkai X Mitsuya]✔
Fanfic[Tamat] Setelah sekian lama akhirnya Mitsuya Takashi bertemu dengan tetangga yang sudah di anggap seperti adiknya sendiri. Namun ada beberapa kejanggalan saat mereka bertemu, Mitsuya berpikir harus membantu Hakkai untuk keluar dari masalahnya. Hakk...