Pandangan si pengemudi fokus ke jalanan, mengabaikan pemuda disebelah. Maniknya menilik lebih dalam kala mobil diparkir, tepukan pelan menginterupsi Hakkai kalau mereka telah sampai di tujuan.
Hari ini Mitsuya menemani Hakkai melakukan sesi pemotretan, harusnya Yuzuha yang menemani, namun lantaran pekerjaan menumpuk belakangan ini, Yuzuha menitipkan Hakkai pada Mitsuya untuk beberapa hari saja. Setelah pemeriksaan kemarin, anak itu terlihat lebih pendiam, entah apa yang menggerayangi isi kepala model baru itu.
Bibir yang biasa berucap Taka-chan itu mengatup rapat, seakan tidak berani berkata apapun lagi.
"Hakkai kita sudah sampai" mereka berdua turun dari mobil. Melangkah masuk menuju studio dilantai atas.
Kokonoi, si penanggung jawab Hakkai datang menyambut mereka berdua. Mitsuya sedikit berbincang dengan pemuda bersurai hitam tersebut, Hakkai masih enggan berbicara. Dengan wajah dingin itu, Mitsuya merasa Hakkai agak berbeda hari ini.
Pintu lift terbuka, ketiga pemuda melanjutkan perjalanan menuju studio foto. Dalam sekejap sayup-sayup terdengar mereka jadi pusat perhatian.
"Itu model baru yang berbakat Shiba-san" Mitsuya tak menoleh pada si pembicara, tapi itu jelas terdengar.
"Wajah dingin Shiba-san selalu keren seperti biasa" puji salah seorang lagi.
Dingin katanya ? Tidak, Hakkai itu manja dan biasa saja. Bagaimana mungkin orang yang sering bergelayut manja pada Mitsuya begitu.
Mitsuya belum tau saja, saat Shiba Hakkai, si model muda menunjukkan pesonanya.
"Kau managernya ?" tanya salah satu karyawan pada Mitsuya. Ia mengangguk cepat, suasana diruangan itu sedikit tegang, membawa si surai light lilac termakan ketegangan yang melanda.
"Tolong bantu Shiba-san mempersiapkan baju ini" empat buah baju diberikan pada Mitsuya. Baru akan membuka mulut, si model membawa Mitsuya pergi ke ruang ganti.
Senyap. Hakkai dan Mitsuya bungkam seribu bahasa. Tepat setelah pintu ruangan Hakkai ditutup keduanya tak bergeming.
Mitsuya meletakkan empat baju tadi di meja. Keempatnya memiliki gaya masing-masing, ia cukup bingung, pasalnya dalam konsep pemotretan biasanya tak memilih gaya yang cukup bertabrakan disatu sesi foto.
"Semua ini gaya pakaian kami, agar tak dicurigai karyawan lain, Koko menyiapkan ini semua. Ini milik Hachi" tujuk Hakkai pada baju ber hoodie putih.
"Ini Kai dan Aku" jarinya berpindah pada kaus turtleneck abu dibalut jas hitam, lalu kaos putih dilapis kemeja hitam.
Hakkai baru saja memberitahu tentang diri mereka pada Mitsuya. Biasanya Yuzuha yang mengambil bagian ini, namun lantaran sibuk, Hakkai harus memberitahukan hal tersebut pada Mitsuya.
"Yang ini punya siapa ?" tersisa satu sweater dengan aksesoris berupa headphone. Ia sedikit bingung, kepalanya sedang berdebat dengan pendapat.
"Punya—"
"Kalian sudah siap ?" ucapan Hakkai terpotong suara karyawan yang mengetuk dari luar. Dengan gesit Hakkai mengganti bajunya, mengambil satu set pakaian kaos putih dan kemeja hitam.
Mitsuya tertegun, badan tegap di depannya masih bagus seperti dulu, bahkan sepertinya lebih baik yang ini. Garis perut dan dada bidang Hakkai tampak rajin dibentuk.
"Taka-chan ?" lambaian tangan Hakkai melepas Mitsuya dari khayalan sesaatnya.
"Oh iya maaf. Ayo" seusai mengganti baju mereka kembali. Semua telah bersiap, Mitsuya menghampiri Koko yang menitahnya mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me! [Hakkai X Mitsuya]✔
Fanfic[Tamat] Setelah sekian lama akhirnya Mitsuya Takashi bertemu dengan tetangga yang sudah di anggap seperti adiknya sendiri. Namun ada beberapa kejanggalan saat mereka bertemu, Mitsuya berpikir harus membantu Hakkai untuk keluar dari masalahnya. Hakk...