Dengan berakhirnya seleksi pemilihan asrama, semua murid di izinkan keluar dari aula dan pergi menuju asrama mereka. Mendengar itu Jisung, Renjun, Chenle, dan Haechan mendesah kecewa karena itu berarti mereka harus berpisah sebab asrama mereka yang berbeda-beda terkecuali Chenle dan Haechan yang sama-sama berada di asrama Hufflepuff.
Keempatnya melangkah malas dan berpisah di depan aula menuju asrama mereka masing-masing. Jisung yang memang tidak terlalu biasa dengan tempat asing dan orang-orang baru memasang wajah datar padahal di hatinya sudah sangat ketakutan karena baru kali ini ia harus beradaptasi di tempat asing sendirian tanpa ketiga sahabatnya.
Sepanjang perjalanan Jisung ke asrama banyak yang memperhatikannya di karenakan feremon nya yang menggoda. Tidak heran, karena ia adalah cucu dari seorang Afrodit di tambah ia memiliki darah penyihir murni di dalam tubuhnya yang entah di dapatkannya dari siapa.
Sesampainya di asrama Slytherin, Jisung melangkahkan kakinya masuk kedalam kamarnya. Di kamarnya ia hanya sendiri tidak seperti yang lain yang mempunyai teman sekamar. Selain karena mereka enggan karena Jisung adalah cucu Afrodit, faktor kedua karena mereka iri sebab Jisung bisa menjadi partner dari Jaemin, cucu dari Hades. Bukankah itu sangat unik di saat sang cucu dari Dewa kegelapan memiliki partner seorang cucu dari Dewi penggoda?
Jisung merebahkan tubuhnya di ranjang nya. Besok adalah hari pertamanya di sekolah ini dan tentu saja itu akan sangat berbeda dengan sekolah biasanya. Di sekolah ini, Jisung belajar sihir yang entah kegunaannya untuk apa. Jisung memandang sekelilingnya dan maniknya tertuju pada buku tebal dan tongkat sihir di samping buku itu.
Beranjak dari ranjangnya dan melangkah mendekati meja di mana buku dan tongkat itu berada. Namun belum sempat ia menyentuhnya, suara ketukan di pintu kamar nya membuat pergerakannya terhenti.
Tok tok tok
"Siapa?" tanya Jisung dari dalam kamarnya. Ia terlalu malas jika harus membuka pintu kamarnya sekarang.
Hening. Tidak ada jawaban.
Jisung mengerutkan keningnya dan tidak lama suara ketukan itu kembali terdengar.
Tok tok tok
Berdecak kesal. Jisung pun melangkahkan kakinya untuk membuka pintu kamarnya. Maniknya membulat saat melihat yang berdiri di depannya sekarang adalah Jaemin dengan ekspresi dinginnya seperti biasa.
"Ada apa?" tanya Jisung. Ia tidak suka jika harus basa-basi.
"Latihan" jawab Jaemin singkat.
"Sekarang? Tapi aku--"
"Kau ingin menang tidak? Atau kau ingin selamanya terjebak di dalam tubuh perempuan mu itu?"
Manik Jisung membulat sempurna "kakak tahu?"
Jaemin mendekatkan wajahnya ke wajah Jisung yang membuat Jisung refleks meletakkan kedua tangannya di dada Jaemin untuk menahannya.
"Kau kira Goddess Seohyun tidak akan menceritakannya pada kami tentang kalian?" Jaemin menjeda ucapannya dan menatap dalam manik Jisung "sebelum kau berubah menjadi perempuan, aku sudah melihat wujud lelaki mu. Kau manis tapi sayangnya berandalan"
Jisung bergidik saat Jaemin berbisik rendah di telinga nya dan mengatakan kalimat yang membuat tanda tanya besar di kepala Jisung
"Dan aku ingin melihat kau menjadi lelaki kembali"
Jaemin menjauhkan dirinya dari Jisung dan melangkah pergi tapi setelah beberapa langkah ia kembali berbalik menghadap Jisung yang masih mematung di depan pintu kamarnya.
"Pakailah jubah Slytherin mu karena itu di wajibkan selama kau berada di area sekolah dan tidak boleh di lepaskan sampai libur sekolah tiba" ucap Jaemin lalu kembali melanjutkan langkahnya yang terhenti.
Jisung kembali menutup pintu kamarnya. Otaknya di penuhi dengan berbagai pertanyaan 5W+1H.
"Sebenarnya apa yang kau rencanakan, Seohyun?" Jisung bingung.
*****
Di tempat lain Renjun, Chenle, dan Haechan juga sama terkejutnya seperti Jisung, di saat Jeno, Sungchan, dan Mark mengatakan hal yang sama seperti Jaemin. Yaitu mereka tahu kalau sebenarnya Jisung, Renjun, Chenle, dan Haechan adalah lelaki.
Ada begitu banyak tanda tanya sekarang dan mereka harus segera keluar dari tempat yang penuh misteri ini. Terlebih saat mendengar Jisung sedang di incar oleh kaum vampir untuk di ambil darahnya sebagai ritual agar kekuatan mereka kembali lagi.
Oleh karena itu ketiganya akan bertekad untuk memenangkan perlombaan ini agar segera kembali ke dunia asal mereka.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•Jaemin mendudukkan dirinya di kursi panjang di ruang latihannya sembari membaca buku panduan perlombaan mereka. Cukup lama ia duduk disini tetapi partner nya itu belum juga muncul. Lupakah Jisung kalau Jaemin paling tidak menyukai keterlambatan yang membuatnya menunggu lama dan membuang waktu berharga nya percuma?
Jaemin akan memberi hukuman untuknya nanti agar partner nya itu tidak melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya. Padahal saat ia melangkah kemari, ia melihat Jeno dan Renjun sudah berlatih bersama tidak hanya itu Haechan dan Mark, Chenle dan Sungchan juga sudah berada di ruang latihan mereka.
Jaemin mengangkat wajahnya ke arah pintu masuk saat mencium aroma manis yang semakin mendekat kearahnya. Aroma itu sangat manis dan bisa membuat siapapun candu saat mencium aromanya. Jaemin menarik napasnya panjang dan menghembuskan perlahan agar bisa mengendalikan dirinya dari feromon yang sangat menggoda ini.
Aroma manis itu semakin lama semakin tajam membuat kepala Jaemin pusing saat menciumnya. Sungguh, aroma feromon dari cucu Afrodit itu bisa saja membuatnya gila sekarang.
"Maaf telah membuat kakak menunggu lama tadi aku di cegat oleh beberapa lelaki saat ingin kemari" Jisung tersenyum canggung pada Jaemin sembari mengelap keringat nya yang sebesar biji jagung dan napasnya terengah-engah yang membuktikan ia berlari kemari.
Jaemin mengerutkan keningnya tidak suka. Pandangnya ia alihkan ke arah jendela dan benar saja aroma feromon Jisung tercium jelas yang membuat para alpha berkumpul di depan ruang latihan mereka berdua.
Jaemin menatap tajam ke arah mereka sembari menekan kuat aura alpha nya yang membuat alpha lain beranjak dari situ karena takut pada Jaemin. Setelah dilihat nya para pengganggu itu pergi, Jaemin memejamkan matanya untuk mengendalikan dirinya lalu beralih menatap Jisung yang sedang terduduk di hadapannya. Jaemin lupa kalau ia menekankan aura alpha nya terlalu kuat dan tentu saja itu juga akan berimbas pada Jisung yang berstatus omega.
Jaemin mendekati Jisung dan membantunya untuk berdiri sambil menahannya kalau-kalau Jisung terduduk kembali.
"Tidak apa untuk kali ini tapi lain kali jangan diulangi lagi" Jaemin berucap datar. Niatnya untuk menghukum Jisung ia batalkan karena bagaimanapun Jisung bukan sengaja membuatnya menunggu lama.
"Terimakasih kak" ucap Jisung sembari tersenyum manis.
Jaemin mengangguk.
"Oh ya Jisung....." Jaemin menjeda ucapannya dan menatap Jisung lama.
"Apa kau pernah berciuman?"
"Hah?!"
TBC...........................................
Lama banget Ria tidak up book ini, ada yang nungguin? ✌️
Kalau gak ada juga gak papa 🤤
See u next chap 👋
Salam hangat dari Semenya Jisung
- Ria
KAMU SEDANG MEMBACA
Historia De Amor 🔞
FanfictionPerjalanan menarik dari 4 lelaki manis yang bereinkarnasi menjadi perempuan di tempat asing. Dan mereka dapat kembali menjadi lelaki jika sudah menyelesaikan tantangan. Tetapi itu bukanlah akhir dari cerita ini melainkan kisah mereka baru saja di mu...