Jisung melangkah gontai menuju asramanya. Setelah melewati hari panjang dengan membaca 2 buku setebal 1000 halaman di temani kakak pembimbing yang tidak bisa di tebak seperti Jaemin.
Setelah melewati banyak orang yang memperhatikannya, Jisung sampailah di kamarnya. Merebahkan tubuhnya di ranjang dan memejamkan matanya sebentar.
Waktu latihan yang di berikan masih banyak tersisa tetapi semua orang sudah sibuk latihan dengan tujuan dapat memenangkan perlombaan tahun ini karena memang hadiahnya cukup menarik.
Langit sudah mulai gelap. Siang hendak berganti malam. Sebentar lagi jam makan malam tetapi Jisung sangat malas untuk beranjak dan berkumpul bersama teman-teman asramanya untuk menikmati makan malam. Baginya yang ia butuhkan sekarang adalah tidur karena besok ia akan mengalami hal yang berat tanpa ketiga sahabatnya disisinya.
Jisung bukanlah orang yang mudah untuk akrab dengan orang lain, ia seolah membuat tembok kokoh dirinya dengan orang lain sehingga membuat dirinya seolah tidak tersentuh. Tidak butuh waktu lama untuk Jisung tertidur lelap. Sebelum ia jatuh ke dalam bunga tidur nya, Jisung berharap ia bisa menjalani semua dengan baik-baik saja ke depannya.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•Jam menunjukkan pukul 07.00 pagi, seluruh murid sudah bersiap-siap untuk berangkat ke kelas dan belajar namun kepala asrama masing-masing memberitahukan bahwa tidak ada kelas untuk hari ini dan para murid di persilahkan untuk latihan guna mempersiapkan diri untuk mengikuti perlombaan tahun ini.
Jisung mendesah kecewa, ia terlalu malas untuk latihan setelah kemarin dengan tidak sengaja menampar pipi Jaemin karena mencium bibirnya lalu berlari meninggalkan Jaemin. Dan lagi Jaemin mungkin juga tidak ingin menemuinya setelah kejadian kemarin atau mungkin Jaemin telah mengusulkan pada Goddess Seohyun untuk berganti partner.
Namun sayangnya apa yang ada di pikiran Jisung itu tidak terjadi, Jaemin tengah melangkah kearahnya. Ekspresi nya sama seperti biasanya datar dan dingin dengan aura gelap yang menyelimuti. Sungguh aura Hades sekali.
"Kita latihan"
Mulut Jisung terbuka kecil dengan manik yang mengerjap cepat. Ia tidak salah dengar, Jaemin masih ingin dirinya menjadi partner setelah dirinya menampar pipi Jaemin.
"Jangan baca buku lagi, ku mohon" Jisung memelas.
"Tidak, kita akan bertarung untuk hari ini dengan pedang"
Manik Jisung melebar "secepat itu?"
Jaemin mengangguk. Jisung menggembungkan kedua pipinya, membuat orang-orang yang berlalu-lalang di sekitar mereka memekik gemas dan Jaemin tidak menyukai itu.
Tanpa aba-aba Jaemin menarik tangan Jisung dan membawanya ke ruang latihan mereka. Jisung pasrah. Di pikirannya, Jisung sedang membayangkan bagaimana dirinya bertarung dengan Jaemin nanti sedangkan memegang pedang saja ia tidak pernah.
Renjun yang melihat Jisung di tarik oleh Jaemin hanya menatap datar, di sampingnya ada Jeno yang sejak kapan berdiri di dekatnya.
"Bukankah mereka terlihat cocok?"
Renjun menoleh cepat ke samping dan di sambut senyum lebar Jeno.
"Tidak" jawab Renjun singkat.
"Kau cemburu?"
"Kau tidak perlu ikut campur urusan ku" Renjun menatap Jeno datar "kita hanya partner dan setelah semuanya selesai kita tidak akan bertemu lagi"
Renjun ingin melangkah pergi menjauh dari Jeno namun ucapan Jeno selanjutnya membuat langkah Renjun terhenti dan terdiam di tempatnya berdiri.
"Kau menyukai Jisung?"
"........"
Jeno tersenyum saat tebakan nya tepat sasaran dan melangkahkan kakinya lalu berdiri di hadapan Renjun.
"Menurut mu, bagaimana perasaan Jisung kalau sampai dia tahu kau menyukainya?"
"Aku tidak meminta kau ikut campur urusanku, minggir dari hadapanku!"
"Kau belum menjawab pertanyaan ku"
Renjun memejamkan matanya sebentar sebelum akhirnya menatap datar Jeno "aku tidak peduli dengan perasaan Jisung pada ku, aku menyukainya hanya itu yang ku tahu. Dan setelah aku kembali menjadi laki-laki lagi aku akan menyatakan perasaan ku padanya" ucap Renjun lalu melangkah pergi meninggalkan Jeno.
Jeno tersenyum tipis sembari berbalik untuk memperhatikan punggung Renjun yang melangkah menjauh lalu kemudian melangkahkan kakinya menyusul Renjun.
*****
Jaemin dan Jisung masuk bersama ke dalam ruang latihan mereka, sepanjang perjalanan mereka kemari. Jaemin sengaja menyelimuti Jisung dengan aura alpha nya agar alpha lain tidak ada yang berani melirik ataupun mendekati Jisung.
Jaemin mengambil pedang miliknya dan mengayunkan pedangnya sebagai latihan pemanasan berbeda dengan Jisung yang masih menatap ragu pedangnya yang tergeletak di atas meja.
"Cepatlah, pedang itu tidak bisa bergerak sendiri kalau kau tidak menggerakkan nya" Jaemin berucap.
Jisung melengkungkan bibirnya kebawah lalu mengambil pedangnya dan berdiri di hadapan Jaemin.
"Kak Jaemin tidak berniat membunuhku 'kan?" Jisung bertanya.
"Untuk apa aku membunuh mu? Daripada membunuh mu kenapa aku tidak menikahi mu saja" Jaemin berucap sembari memainkan pedangnya.
Jisung diam. Bingung ingin baper atau tidak. Jaemin berucap manis namun wajahnya tetap datar dan dingin tanpa ada senyum sedikit pun.
"Kau siap?"
Jisung menggigit bibir bawahnya sebelum akhirnya mengangguk ragu dan mulai mengangkat pedangnya.
"Dalam menggunakan pedang kau hanya harus fokus dan ingat semua pelajaran yang kau pelajari kemarin" ucap Jaemin yang di jawab anggukan oleh Jisung.
Pedang Jaemin berada di ujung dahi Jisung membuat Jisung terkejut karena dirinya bahkan belum siap.
"Itu namanya tebasan kepala, sasarannya dari ujung dahi sampai dagu"
Jaemin mengarahkan pedangnya di depan perut Jisung "ini tebasan badan sasaran nya dari sisi kiri perut lawan sampai sisi kanan perut lawan"
"Baiklah, aku mengerti"
Jaemin melangkah memutar ke belakang Jisung dan memukul bokong Jisung dengan pedangnya membuat Jisung refleks memekik.
"Apa itu termasuk teknik dalam menggunakan pedang?" Jisung bertanya.
"Hm, itu fungsi lain dari pedang tetapi tidak bisa di gunakan saat pertandingan"
"Kenapa?" Jisung bingung.
"Hanya bisa di gunakan saat di ranjang sebelum kuda-kudaan"
'Sialan!'
TBC...................................................
See you next chap 👋
Salam hangat dari Semenya Jisung
- Ria

KAMU SEDANG MEMBACA
Historia De Amor 🔞
FanfictionPerjalanan menarik dari 4 lelaki manis yang bereinkarnasi menjadi perempuan di tempat asing. Dan mereka dapat kembali menjadi lelaki jika sudah menyelesaikan tantangan. Tetapi itu bukanlah akhir dari cerita ini melainkan kisah mereka baru saja di mu...