3. Lady's sick

6.4K 1.2K 518
                                    


"Tulang kaki tumit kaki kanan bergeser 2 cm, tulang tangan kiri patah, luka robek dipunggu terbuka jadi dijahit ulang, luka gores didahi mendapat 3 jahitan, tulang lutut kiri memar. Prediksi pemulihan 4-5 bulan ke depan. Gips dikaki dan tangan baru boleh dibuka setelah 2 bulan." Dr. Jaehyun menjelaskan panjang lebar, ini kali kedua ia mendapati pasien yang sama dalam waktu kurang dari 24 jam.

"Syukurlah, terimakasih dokter!" Harin melepas kedua tangannya yang mengatup didepan dada, menyeka air mata dan ingus dihidungnya. "Berkat dokter nona saya jadi selamat lagi."

"Saya hanya membantu. Sudah hubungi psikiater?" Melihat perubahan wajah Harin yang melirik ke arah lain, Jaehyun tahu jawabannya. "Belum? Ah, baiklah. Aku menghubungi kenalanku, dia sedang dalam perjalanan."

Harin membungkuk cepat. "Terimakasih, maaf saya jadi merepotkan dokter.."

"Untuk meminimalisir kejadian serupa, sebaiknya pintu balkon ditutup mati saja dan jauhkan benda tajam darinya." Dr. Jaehyun meneruskan, Harin mengangguk-angguk.

"Saya sudah menguncinya sebelum disuruh, saya bahkan membuang kuncinya ke danau dibelakang. Saya benar-benar takut nona tidak selamat.." Ujar Harin tak sanggup menyembunyikan kesedihannya, "Saya harap psikiater bisa membantu nona.."

"Saya juga." Sahut Dr. Jaehyun. "Pasien seperti ini sangat langkah, sudah dua kali selamat dari percobaan bunuh diri dengan luka ringan. Kemungkinan besar dia bisa mencoba lagi, jadi tolong berhati-hati."

"Iya, saya mengerti," Angguk Harin paham. "Saya akan segera menghubungi Dokter jika terjadi sesuatu lagi."

"Jangan sampai terjadi, Ok?" Dr. Jaehyun memperingatkan, "Kita tidak tahu sampai mana keberuntungan orang, tetapi sesekali ajak dia jalan-jalan karena kaki kiri hanya memar, akan pulih dalam 6-8 hari."

"Iya, saya paham. Terimakasih dokter, tolong jangan bebani saya dan pergi saja." Usir Harin terang-terangan sampai mengantarkan Jaehyun ke pintu.

Harin menutup pintu, ia kembali duduk dilantai samping kasur Lisa dengan wajah dipenuhi air mata. Harin tidak tahu Lisa kenapa, Harin ingin bertanya tetapi Lisa akan marah seperti biasa jadi Harin memilih diam dan menangis sendirian.

"Apa karena nona Alysa?" Tebak Harin bergumam, bertanya seakan Lisa sedang terjaga. "Saya tahu rencana nona mengirimnya ke jeju menggunakan peti kemas gagal karena pria asing yang sialnya tampan sekali. Tapi.. nona tidak harus melakukan percobaan bunuh diri, 'kan?"

Harin tak kuasa menahan air mata, menumpu kedua tangannya menutupi wajah dan terisak. "N-o-na! Hiks.. saya.. saya merindukan nona yang pemarah dan galak!"

Harin menundukkan kepala, bersembunyi dibalik lipatan tangan selagi menunggu Lisa sadar. Lisa akan kesakitan, manik hazel yang biasa menatap rendah dan remeh pada orang lain kini memancarkan kesayuan. Bukan seperti Lisa, Harin yakin kalau nonanya ini sakit jiwa.

"Pria yang sialnya tampan itu juga tinggal dikediaman ini bersama anak buah yang tak kalah tampan tanpa izin nona. Kenapa nona tidak marah---"

Tok tok tok!

Pintu diketuk tiga kali, Harin terpaksa berhenti mengoceh dan bergegas mengelap wajahnua dengan apron yang menempel dibajunya. Seorang psikiater yang dikatakan Jaehyun. Tetapi jauh diluar ekspektasi, yang muncul ada seseorang yang wajahnya saja membuat Harin kesal sampai mau meminjam panci untuk menamparnya keras-keras.

"Anu.. permisi," Alysa berkata sembari menggigit ujung ibu jarinya cemas. "Eonnie, uhm.. boleh aku mengunjungi eonnie? Aku dengar dari pelayan, eonnie melompat lagi"

Harin melirik Jungkook disebelah Alysa, tidak, tepatnya satu langkah didepan Alysa dan menatap ke dalam padahal belum ada izin diperbolehkan masuk atau tidak. Harin tau salah jika ia biarkan mereka berdua masuk, tetapi Jungkook sepertinya bukan pria random yang ditemui Alysa dijalan. Akan buruk kalau Harin salah bersikap.

the lady wants to die Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang