the lady wants to die

19. I love you

Note's : baca sampai tulisan END saja apabila tidak ingin berakhir galau🙏🏻

Katanya perpisahan merupakan akhir dari segalanya, ah, Lisa bahkan baru bertemu dengan sosok Jungkook yang menjadi halusinasinya karena mengonsumsi drugs. Hampir saja ia sakit hati sampai mati jika pria dengan nama dan wajah sama persis muncul didepannya, oh.. jangan lupakan bahwa pria itu juga mencintainya, sangat mencintainya.

Tidak perlu menunggu lama untuk acara pernikahan atau semacamnya, sehari setelahnya pasangan muda itu mendatangi gereja untuk pemberkatan pernikahan. Mengucapkan sumpah sehidup-semati didepan altar dan disaksikan oleh pendeta lalu berakhir dengan berciuman tanpa rasa malu, bahkan keduanya tiga kali berciuman dan Jungkook nyaris kelepasan saat tangan kanannya sudah merayapi pinggang ramping Lisa lalu meremasnya.

Kalau Harin tidak memekik saat terlibat pertengkaran entah apa bersama Jake sampai berjambak-jambakkan dibelakang sana, yang fyi, hanya dua orang itu yang datang sebagai tamu eksklusif menyaksikan pemberkatan pernikahan Lisa dan Jungkook dan sebenarnya Harin yang menjambak lebih dulu sebab tersinggung saat Jake menudingnya tidak sopan dan melanggar privasi dengan duduk berdekatan layaknya pasangan kekasih padahal bukan.

Keributan kecil itu harus dipisahkan oleh Jungkook dan Lisa, Harin yang terus memaki-maki dan Jake dengan wajah tidak peduli. Sungguh perpaduan langit dan bumi yang sempurna, jika mereka menikah mungkin yang ada hanya keributan yang terus terdengar siang dan malah di seluruh kompleks perumahan elit.

Malamnya diadakan resepsi kecil-kecilan, mereka merayakan hari pernikahan bersama para pekerja dirumah. Minum-minum dan menari bersama sampai tak sempat punya waktu berdua, tentu saja Lisa sudah tidak perawan sejak sehari lalu, mereka sudah melakukannya dan akan melakukannya tapi malah tidur akibat lelah lantas terbangun di keesokkan hari sambil meremas pelipis pening masing-masing.

Lalu Jungkook harus mengerjakan pekerjaan kantornya yang tertunda, walau menjabat sebagai CEO, tetap saja ia tidak bisa bersikap semena-mena pada bawahan. Menyusahkan sesekali tidak apa-apa, anggap saja hiburan dikala suntuk. Membereskan seluruh pekerjaannya sampai satu minggu ke depan dan bersiap pulang ke rumah pada tengah malam, yang sialnya lagi-lagi harus menjadi malam ia menahan rindu karena istri cantiknya sudah tertidur lebih dulu.

Istrinya yang cantik dan penurut, menunggu dan menunggu sampai tidak memiliki sisa kesabaran lagi. Lupakan tengah hari, melihat gadis molek itu sibuk menyusun kertas di mejanya dengan sedikit membungkuk, adik Jungkook sesak didalam celana. Jelas tak bisa menunggu lebih lama walau sebentar dan langsung menyudutkan sang istri, menciuminya membabi buta.

"Jung.. hnghh~" Lisa menggigit bibir, pria di belakangnya sangat tidak sabaran menyerangnya, sudah menarik lepas seluruh tali-tali gaun selututnya lalu mendaratkan kecupan-kecupan yang perlahan berubah menjadi jilatan basah.

"O-oppahh!" Lisa berjengit, menengadah saat seluruh tubuhnya dibuat polos, hanya dengan gerayangan-gerayangan kecil, sesuatu diantara dua kakinya berkedut menjadi basah.

Khawatir.. Jungkook menggesekkan giginya menghabisi kulit leher Lisa, memenuhi bagian itu dengan bercak penuh tanda. Menenggelamkan kesayangannya dalam tanda yang mengatasnamakan dirinya, diseluruh tubuh telah Jungkook tandai.

Maka tanpa perlu berlama-lama, Jungkook memagut bibir Lisa. Mencium gadis itu dalam-dalam, menyesap tiap kenikmatan rasa manis yang entah berasal dari mana. Lalu sekedar memeriksa, tangannya ia sapukan ke bawah sana--menyentuh kewanitaan Lisa, memasukkan satu jarinya dan sudah basah. Ia bisa masuk sekarang.

Lisa menunggu Jungkook yang melepas pakaiannya tanpa rasa malu, mempertontonkan lekuk tubuh seksi dengan otot menghias dimana-mana. Ada delapan pack mengeras diperutnya, yang terus mendorong Lisa mengulurkan tangan dan menyentuh benda itu, kesukaannya selagi Jungkook sibuk memposisikan diri diantara kedua kaki Lisa.