Prolog

15.8K 1.5K 19
                                    


Malam yang gelap, dimana semua orang yang seharusnya beristirahat dengan damai, tapi tidak dengan malam ini. Orang-orang berbondong-bondong ke alun-alun kota untuk melihat seseorang yang di eksekusi pada malam itu.

Malam dimana tepat bulan purnama yang sangat cantik menyinari bumi di malam itu. Di tengah-tengah lapangan itu seorang gadis yang menatap tajam ke arah keluarganya dan bahkan mantan tunangannya sang raja muda yang baru saja di angkat menjadi raja pada malam itu juga.

Gadis itu menatap dengan benci terlihat dari kedua bola mata hitam nya. Keluarganya pun bahkan tidak memperdulikannya yang sebentar lagi dia akan di eksekusi mati. Dengan tangan terikat, rambutnya yang hitam tidak menampakkan kilauannya lagi dan baju tahanan yang kumuh dan lusuh.

Yang tadinya ia biasa memakai pakaian yang mewah, dan di manjakan oleh harta kekayaan yang sangat banyak.

Bahkan ayah-nya yang sangat ia hormati dan kagumi itu tidak mau menatap nya lagi, putri kandungnya yang akan mati di atas meja eksekusi yang dingin.

Lalu ia menatap pada sesosok gadis yang berdiri disamping kakak tertuanya, gadis itu lah yang membuat dirinya seperti ini. Shera, gadis yang dibawa oleh kakak tertuanya itu saat ia kembali dari berperang. Ia yakin gadis itu tersenyum licik ke arahnya.

Semua orang yang menyaksikannya meneriakkan namanya dengan makian yang dulu padahal namanya sangat diagung-agungkan karena ia adalah anak dari seorang duke yang terkenal hebat di seluruh negri.

"Kau, callithya de callisto apakah ada kata-kata terakhir darimu?" Ucap raja muda itu. Cley hanya menatap dengan penuh kebencian, dan memasang senyum sinis ke arah mereka."aku hanya ingin bilang bahwa aku tidak bersalah sama sekali." Cley menjawabnya tanpa rasa bersalah sedikit pun.

Setelah menjawab dengan sangat yakin seperti itu, menyulut amarah sang raja dan orang-orang yang akan menyaksikan kematiannya melemparkannya batu-batu krikil ke arahnya.

"Dasar jalang busuk, beraninya kau menjawab seperti itu"

"Bunuh dia!!"

"Cepat eksekusi jalang ituu!!"

"Dasar iblis, kau tak pantas hidup!!"

Teriakan demi teriakan yang menyumpah serapahi gadis itu hanya di balas senyuman miring oleh sang empu-nya. Dia tidak peduli, dia sudah muak. Muak akan apa yang telah di lakukan oleh semua orang terhadap dirinya selama dia hidup. Bahkan semua orang tidak tahu bahwa dia menyimpan rahasia penting yang tidak diketahui oleh orang lain, hanya keluarga kekaisaran dan ayahnya saja yang tahu akan hal itu, tunggu mungkin tambahan dirinya juga mengetahui rahasia itu.

Sudah lah, lagi pula dia akan mati mungkin mereka seharusnya tidak tahu bahwa dia juga mengetahui rahasia tersebut. Cley hanya bisa diam saat dirinya diseret ke tempat pengeksekusian. Saat kepalanya di taruh ke meja yang dingin dia sama sekali tidak bergeming seolah memang ia pantas mendapatkan hal ini.

"Eksekusi" perintah sang raja. Bagaikan kerbau yang dicucuk hidungnya sang algojo yang bagaikan seorang malaikat maut itu memotong tali dan-

"BRAKK--"

Darah berceceran di mana-mana bahkan memenuhi panggung kecil tempat pengeksekusian gadis malang itu dan hanya tersisa seonggok badan manusia yang tergeletak tak bernyawa.

Orang-orang yang menyaksiakan itu membuat ekspresi yang berbeda-beda, senang, terkejut, tercengang, dan ada yang menikmati pengeksekusian itu. Ya nikmati lah selama kau bisa menikmati nya, karena setelah nya ada badai besar yang menerjang kekaisaran itu dan sang penyelamat mereka satu-satu nya sudah mati di tangan mereka sendiri tanpa tau kebenaran apa pun.

Penyelamat, yang bahkan belum menjalankan tugasnya harus mati di meja eksekusi yang dingin.

A Savior VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang