Bab 14

4.6K 573 2
                                    

---

Raphael dan Putri Aria mencari keberadaan Cley yang terpental jauh masuk kedalam hutan. Saat mereka meneriakkan nama Cley, secara bersamaan terdengar sautan dari arah belakang mereka berdua. Mereka langsung menghampiri Cley yang duduk di bawah pohon besar yang sedang memegang dada sebelah kirinya yang kesakitan. Aria dengan sigap memberikan sebuah ramuan penghilang rasa sakit yang selalu ia bawa kemana-mana.

"Hahh... hahh... Terima kasih kak" ucap Cley susah payah. Ia terpental sangat jauh hingga menabrak pohon besar dibelakangnya dan tiba-tiba saja dada kirinya terasa sesak dan sangat menyakitkan hingga susah bernafas.

Raphael yang memperhatikan gerak-gerik Cley yang tidak biasa menanyakan beberapa hal kepada Cley.

"Cley apakah masih terasa sesak?"

"Ya" jawab Cley sambil menganggukan kepalanya lemah.

"Dan apakah rasanya jantungmu terasa ingin meledak?"

Cley mengangguk lagi sebagai jawabannya.

"Sepertinya kau terlalu menahan aliran mana di dalam tubuhmu, sehingga itu menumpuk di inti tubuhmu, jangan di tahan Cley, coba kau lepaskan saja. Aku dan Putri Aria akan menjaga jarak dari mu" jelas Raphael. 

Dulu saat ia berumur 10 tahun. Raphael juga pernah merasakan hal yang sama. Itu terjadi saat ia sedang latihan pedang bersama teman-temannya dan Raphael selalu menahan aliran mana di tubuhnya. Ia selalu menahan aliran mana nya hingga membuat mana nya semakin menumpuk dan membuat jantungnya terasa sangat sakit seperti ingin meledak. Tetapi ia tak pernah memberitahukan hal itu kepada orang tuanya. Hingga suatu ketika Raphael berlatih pedang hingga larut malam sampai melewatkan makan malam, dan membuat ibunya sang Duchess Benedict khawatir dan meminta sang suami Duke Benedict, ayah Raphael mencarinya. dan benar saja Duke Benedict menemukan putra semata wayangnya yang berada di rumah kaca sedang meringis kesakitan sambil memegang dada kirinya. Dan hal itu membuat kegaduhan di kediaman Duke Benedict bahkan menyebabkan berita yang tidak benar menyebar di kerajaan Nuvoleon.

Putri Aria dan Raphael mulai menjauh dari Cley yang mulai mengeluarkan mana miliknya yang ia tahan sejak tadi agar tidak mengacaukan semuanya. Saat Raphael dan Putri Aria sudah menjaga jarak yang aman dari Cley, tiba-tiba-

JEDARR–

Petir yang besar menyambar dimana Cley berada. Bahkan saat itu langit masih cerah tidak ada tanda-tanda jika akan turun hujan. Tak hanya Raphael dan Putri Aria yang berada di dekat Cley saja yang merasakan getaran dari sambaran petir itu. Bahkan Pangeran Regan dan Darrien yang berada sangat jauh di sana merasakan getaran bahkan suara petir yang menggelegar di seluruh hutan itu.

•••

Darrien dan Regan telah mencapai batas energi mereka. Orc besar itu masih saja tetap hidup bahkan semakin cepat ia beregenerasi. Mereka berdua bergantian menyerang Orc besar itu agar dapat menghemat energi mereka yang tersisa. Darrien mengalirkan mana terakhir yang dimilikinya, ia sudah tidak memiliki lagi energi yang tersisa. Satu-satunya cara agar mereka semua selamat adalah menunggu ksatria yang telah ia perintahkan untuk meminta bantuan ke ksatria kerajaan yang berada di tenda-tenda penginapan. Tetapi Darrien tidak tahu kapan ksatria itu kembali dengan bantuan sementara ia  dan Pangeran Reagan sudah kehabisan energi mereka.

Saat tengah serius memikirkan cara agar mereka dapat kabur dari Orc itu Darrien melihat sebuah sambaran petir yang sangat besar. Padahal hari sangat cerah dan tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Lalu mengapa ada petir yang sangat besar menyambar?

"Darrien sepertinya terjadi sesuatu dengan mereka bertiga, aku lihat sambaran petir itu terjadi dari arah dimana Aria dan Raphael mencari Cley" jelas Regan. 

Darrien terdiam, ia juga tak tahu harus berbuat apa sekarang. Dengan mana yang dimilikinya dan Regan sekarang, tidak mampu untuk menumbangkan Orc yang semakin kuat itu. Mereka membutuhkan bantuan sekarang.

•••

Disisi lain ksatria yang telah di utus Darrien untuk meminta bantuan sudah sampai bahkan didengar langsung oleh sang Raja Nuvoleon yang berada di tenda khusus dibuat untuk sang raja.

"Hormat kepada sang matahari Nuvoleon Argeis Nuvoleon, hamba seorang ksatria dari camp peristirahatan ingin menyampaikan pesan dari Tuan muda Darrien de Callisto yang mulia" ucap ksatria itu dengan napas yang memburu karena ia berlarian dengan cepat agar dapat menyampaikan pesan Darrien.

Sang Raja mengangguk dan menyuruh ksatria itu melanjutkan perkataannya.
"Yang mulia, kami diserang oleh monster Orc raksasa dan yang diketahui bahwa ini bukan Orc liar melainkan Orc yang sengaja di buat dengan sihir hitam untuk melakukan kejahatan, bahkan banyak korban yang sudah berjatuhan" jelas ksatria itu.

Argeis yang mendengar penuturan ksatria itu terkaget dan langsung menyuruh komandan pasukan ksatria istana mempersiapkan anak buahnya untuk membantu Darrien dan Regan. Tanpa berlama-lama mereka semua langsung berangkat ke camp peristirahatan itu.

Saat Argeis bersiap-siap dengan baju besinya sahabat sekaligus sepupunya Duke Felixio datang dan menghampiri di tenda Argeis bersama dengan Clarie dan Aaric. Mereka memberi salam kepada Argeis dan Duke Felix melihat kegaduhan yang terjadi bertanya kepada Argeis.

"Ada apa ini? Apakah terjadi perang secara tiba-tiba?" Tanya Felix

"Tidak, hanya saja Regan dan Darrien mereka di serang oleh Orc raksasa" jawab Argeis

"Hanya Orc? Bukankah Kak Darrien bisa saja langsung membunuhnya dengan sekali serangan dengan pedangnya?" Tanya Clarie yang dari tadi menyimak percakapan antara ayah dan pamannya ini.

"Bukan Orc biasa, Orc ini diciptakan dengan sihir hitam" jelas Argeis

Felix dan Aaric terdiam dengan penjelasan Argeis. Jika Darrien dan Regan saja tidak bisa mengalahkannya berarti Orc ini memiliki kekuatan yang sangat besar.

Clarie yang ikut terdiam tiba-tiba mengingat sesuatu ia lupa jika Cley dan Aria juga pergi bersamaan dengan Regan dan Darrien.

"Bukankah kita juga harus ikut bersama mereka juga? Disana ada Cley dan Aria juga yang ikut bersama kak Darrien dan Pangeran Regan" ucap Clarie tiba-tiba di tengah kesunyian.

Ucapan Clarie itu sukses membuat sang Raja Nuvoleon terbelalak ia lupa jika putri kesayangannya bersama dengan Regan yang ikut berburu.

Dengan sekejap mereka langsung pergi dengan menggunakan sihir teleport. Bahkan sebelumnya sang Raja memanggil seluruh penyihir tingkat tinggi yang berada di kerajaan untuk ikut bersama mereka.

•••

26 desember 2021

A Savior VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang