Bab 1

12K 1.2K 12
                                    


•••

Napas berat dan tak beraturan keluar dari hidung gadis yang terbangun dari tidurnya. Ia baru saja memimpikan hal yang sangat mengerikan- ralat bukan mimpi tapi itu kenyataan, kenyataan yang menyadarkan nya, bukankah seharusnya ia sudah mati dan yang hanya bisa ia lihat di kehidupan terakhirnya adalah sang kakak perempuan nya yang hanya menangisi kematiannya. Ya, kakak perempuan tersayangnya, entah mengapa hanya kakak perempuannya saja yang sangat peduli padanya.

Saat gadis itu mengedarkan pandangannya ia melihat dirinya dari arah cermin, ia terkejut saat melihat dirinya lebih muda, karena jam masih menunjukkan pukul 5 pagi dan belum ada seorang pun yang bangun selain dirinya. Ia tidak bisa menanyakan tanggal, bulan, dan tahun berapa sekarang.

Cley menghembuskan nafas berat, dia bingung, entah apa yang terjadi saat ini bukankah seharusnya dia sudah mati?
Dan mengapa ia bisa sampai hidup kembali? Rumit. Itu yang ada di pikiran gadis itu sekarang.

"Dari pada aku memikirkan hal itu, lebih baik aku berlatih pedang saja." Batin gadis itu.

Cley beranjak dari kasur empuknya dan mengambil sebuah pedang dari dalam lemari khusus untuk koleksi persenjataan lengkap-nya. Mungkin ada yang bertanya-tanya, mengapa seorang "Lady" yang seharusnya menikmati masa muda yang dilakukan seperti gadis-gadis lain seperti menyulam, melukis, mengadakan pesta teh dan perkumpulan gadis-gadis lainnya? Hanya satu jawabannya karena kewajiban. Ini merupakan kewajiban jika kau mewarisi darah seorang Callisto.

Setiap generasi yang memiliki garis keturunan seorang callisto harus mempunyai mental, dan kekuatan yang harus di atas rata-rata orang lain. Mereka berbeda itu yang di sebutkan oleh orang-orang biasa kepada orang yang mewarisi darah seorang Callisto.

Tidak hanya di sebut berbeda mereka pun sering di sebut-sebut mempunyai darah iblis. Bagaimana tidak, tidak perlu lagi meragukan kekuatan yang di miliki oleh Callisto apalagi kemampuan mereka di dalam bidang akademik maupun tidak.

Yah, mau bagaimana lagi mereka jugalah yang sering di sebut dengan singa emas kerajaan. Dan tidak ada seorang pun yang bisa menggantikan mereka.

------

[cley's pov]

Hoaaam... aku masih mengantuk tapi tidak dapat tertidur kembali. Jika aku tidur kembali mungkin hanya mimpi buruk yang aku alami.

Aku tidak ingin memikirkan kejadian "itu" lagi. Satu hal terakhir yang bisa kurasakan adalah banyak nya darah yang menggenang di bawah kaki ku. Dan itu sangat banyak bahkan itu sampai berceceran di mana-mana. Mungkin jika seseorang yang melihat itu dari dekat adalah seorang phobia darah maka dia akan langsung pingsan.

Aku melanjutkan bersiap-siap untuk berlatih pedang, Aku mengenakan kemeja putih dan celana kulit coklat serta sepatu bot dengan warna yang senada. Aku pergi ke daerah taman belakang mansion callisto yang sepi dan tidak ada seorang pun yang kesini. Yah bagaimanapun ini masih pagi buta dan belum ada yang bangun dari gelungan selimut mereka yang hangat.

Aku memilih tempat sepi agar tidak ada yang mengganggu-ku saat berlatih. Mungkin saat pukul 7 aku harus segera kembali agar emily tidak repot mencariku dimana-mana. Aku melihat jam saku-ku masih jam 06.30 rupanya, aku mengahbisakan waktu 30 menit untuk berlatih pedang. Dan masih ada waktu 30 menit sebelum aku kembali. Mungkin tidak ada salahnya aku beristirahat di atas pohon maple yang kokoh itu.

Semoga saja tadi saat aku berlatih tadi tidak ada yang terganggu, karena taman sepi itu sangat dekat dengan gedung tempat tinggal para pelayan masion. Sebelum aku memanjat pohon maple itu aku tidak sengaja melihat ukiran nama seseorang "Clarie de Callisto & Callithya de Callisto." Ukiran nama yang berantakan itu menarik perhatianku.

Sudah lama rupanya. Ini adalah ukiran yang di buat kakak perempuan ku Clarie. Dulu kami sering bermain diam-diam disini, berlatih pedang, memanah, piknik, dan bahkan membuat pesta teh sekedarnya. Aku tersenyum kecil memikirkan bayangan masa lalu yang indah itu. Hanya kak clarie saja yang ingin bermain bahkan sangat menyayangiku.

Aku lahir dari 4 bersaudara kakak pertama ku seorang laki-laki yang akan meneruskan tahkta seorang duke Caddaric Darien de Callisto, kakak kedua ku seorang wanita yang tangguh bahkan menjadi seorang marquess disaat dia masih muda dan sangat menyayangiku Clarie de Callisto, dan kakak laki-laki terakhir yang sangat menyayangi gadis "itu" bahkan mungkin sampai ia rela mati untuknya Castro Aaric de Callisto. Aku mengatainya bodoh karena dia mau saja di perbudak oleh gadis itu. Dan aku adalah anak terakhir yang tersingkirkan karena gadis itu.

Apalagi setelah adanya rumor kalau aku bahkan tidak bisa melakukan pekerjaan-ku sebagai anak dari seorang duke yang tersohor dengan tidak becus. Bukan sebab apa-apa hanya saja karena aku malas dan memilih untuk membayar orang lain mengerjakan semua tugas-ku.

Aku memanjat pohon maple dengan cepat. Rasanya sangat damai dari atas pohon ini kau dapat melihat keseluruhan gedung mansion yang megah jika dilihat ini sebenarnya bukan mansion tapi seperti sebuah kastil. Kastil yang sangat megah tapi terkesan dingin dan elegan secara bersamaan.

Aku melihat jam saku-ku kembali sudah pukul 7 rupanya aku harus kembali jika tidak emily akan kesusahan mencari ku kemana-mana. Dan juga ada yang harus kutanyakan padanya.

[Cley's Pov end]

A Savior VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang