Bab 19

1.2K 84 5
                                    

Happy Reading...

---

Seorang pria yang berambut coklat dan bermanik ke-emasan memandang sebuah kertas yang bertuliskan sebuah alamat. Ya, pria itu adalah Gleen. Ia berhasil menemukan seseorang yang dicari-cari oleh nonanya ini. Tetapi ia belum bertemu dengan pria itu. Bahkan rumah dari sang ahli batu itu sangat tertutup rapat, dan juga orang-orang yang tinggal di sekitaran rumahnya tidak ada yang pernah melihat. Yang mereka tau pria itu sedang meneliti batu-batu langka disuatu tempat.

Gleen berkeliling disekitaran rumah sang peneliti itu dan tak sadar jika ia telah masuk kedalam hutan yang berada bertepatan di belakang rumah sang peneliti. Gleen dengan langkah hati-hati memindai sekitarannya dan melihat sebuah tanda penunjuk jalan yang mengarah semakin masuk kedalam hutan dan Gleen langsung mengikuti tanda penunjuk jalan itu.

Tak lama saat Gleen mengikuti penunjuk jalan, pria bersurai coklat itu menemukan sebuah terowongan yang menuju ke sebuah pertambangan kecil. Gleen memasuki pertambangan itu dengan sebuah lentera ditangannya yang ia temukan didekat gua tersebut, Dan tak lama kemudian ia melihat sebuah cahaya yang nampak tak jauh dari tempatnya berdiri. Tak hanya cahaya saja yang Gleen lihat, ia juga melihat siluet seseorang yang sedang berdiri dengan memegang sabuah batu kecil yang diarahkan ke lentera yang dibawa seseorang tersebut.

Gleen mendekati seseorang itu yang diketahui ternyata seorang pria, karena didalam gua itu sangat minim pencahayaan Gleen tidak dapat dengan jelas melihat siapa sosok seorang pria itu. Gleen terus berjalan mendekati pria itu dengan langkah perlahan. Dengan hati-hati Gleen mendekati pria itu sambil ia berjaga-jaga jika saja seseorang itu adalah orang jahat maka dengan sigap ia dapat melawan orang tersebut.

Tetapi, sepertinya pria itu bahkan tidak menyadari keberadaan Gleen yang sudah berdiri tepat dibelakangnya. Pria itu tetap saja masih sibuk dengan batu kecil yang berada di tangannya dan sebuah buku besar yang ia baca. Gleen memperhatikan sekitar, gua ini tidak seperti pertambangan biasa. Melainkan seperti sebuah ruang kerja yang dibangun di bawah tanah. Bagaimana tidak, disana terdapat sebuah meja besar yang lengkap dengan kursinya. Tidak hanya itu saja, bahkan ada sebuah rak-rak buku besar yang banyak menyimpan buku-buku yang sangat banyak sekali. Gleen memperhatiakan sekitar, tak hanya di buku-buku saja yang berserakan. Bahkan banyak sekali peta-peta yang sangat asing bagi Gleen.

Gleen mendekati pria itu dan pria itu sangat amat terkejut dengan kedatangan Gleen dengan sigap ia mengeluarkan sebilah belati yang pria itu sembunyikan di balik bajunya. Gleen yang terkejut juga secara tiba-tiba langsung membanting badan sang pria hingga sang pria jatuh pingsan dengan masih menggenggam erat sebuah batu yang di pegangnya.

•••

Hari sudah menggelap, seorang pria masih tertidur lelap di atas tempat tidurnya. Tak berselang lama pria itu sadarkan diri, di saat itu juga seorang pria bersurai cokelat dan bermanik emas masuk ke ruangan yang di tempati oleh pria itu. Pria yang masih berada di atas tempat tidur dan merasa belum sepenuhnya sadar merasa ketakutan melihat Gleen. Ya, Gleen membawa pria peneliti kembali ke rumah sang peneliti.

Gleen yang sadar dengan ketakutan yang ditunjukkan kepadanya menenangkan pria itu.

"Maafkan jika saya membuat anda terkejut dan merasa ketakutan. Sebelum itu, perkenalkan saya adalah Gleen seorang pengembara yang sudah lama mecari tuan peneliti agar dapat meneliti sebuah batu dari hasil tambang milikku, jadi tolong jangan takut padaku."

Setelah mendengar kata-kata Gleen yang tidak tidak akan membahayakannya peneliti tersebut mulai berbicara, "Ada apakah gerangan tuan mencari saya? saya hanya peniliti biasa bukan peneliti yang hebat seperti peneliti kerajaan tuan."

"Ah... Sebenarnya tuan saya yang sangat ingin tuan peneliti yang menguji coba batu yang merupakan hasil dari tambang kami. Dan—" Gleen menjeda perkataannya.

"Dan juga sepertinya tuanku sangat percaya kepada tuan peneliti untuk hal uji coba seperti ini. Jadi saya mohon kepada anda untuk ikut bersamaku dan menghadap tuanku. Tenang saja tuan peneliti, anda akan dibayar dengan besar jika anda dapat berhasil membuktikan jika batu hasil tambang milik tuanku itu merupakan batu yang sangat berharga." Jelas Gleen dengan nada yang meyakinkan agar peneliti tersebut percaya dengannya.

Peneliti tersebut tergiur dengan perkataan Gleen yang sangat meyakinkannya. Dan setelah beberapa lama ia terdiam dan berpikir ia mengiyakan perkataan Gleen. Gleen senang mendengar hal itu dan langsung mengajak peneliti tersebut ke daerah Glorich agar peneliti tersebut dapat langsung melihat dan meneliti batu-batu tersebut.

•••

Sudah beberapa minggu anak sulung dari Keluarga Callisto itu pergi ke perbatasan. Hal ini membuat Cley khawatir, dirinya berharap agar lebih lama saja kakak tertuanya itu berada disana. Namun, disisi lain ia sangat menantikan bagaimana sosok 'gadis' yang telah membuat hidupnya menderita. Jika diingat-ingat, Cley juga telah mengirim Glenn untuk mencari peneliti batu. Namun sampai sekarang ia belum mendapatkan kabar terbaru dari Glenn.

Cley masih duduk di meja kerjanya. Hanya saja ia tidak melakukan apa-apa. Ia hanya diam dan memikirkan bagaimana akhir hidupnya kali ini. 

•••













Hello guys, apa kabar kalian?

Maaf kalau choco baru bisa update sekarang, bukannya mau ninggalin cerita ini begitu aja. Karena di tahun-tahun kemarin tahun-tahun terberat jadinya cerita ini terbengkalai (dikarenakan lupa password email juga). Dan kesibukan di kampus menahan untuk melanjutkan cerita ini. Karena draftnya udah lumayan banyak tapi cuma baru setengah jadi banyak yang harus diperbaikin dan choco pelan-pelan ngebenahin dan bakal update sebisanya.

Terima kasih banyak untuk para readers yang selalu nungguin cerita ini update, dan juga dukungan kalian jadi motivasi untuk choco. See you⁓

A Savior VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang