Bab 13

5.4K 640 12
                                    

---

Raphael dan Putri Aria yang sedang sibuk membantu orang-orang yang menjadi korban di tragedi itu merasakan adanya guncangan tanah dan juga teriakkan beberapa pelayan. Mereka juga melihat para ksatria kerajaan yang sedang membantu mereka juga berlarian tergopoh-gopoh dengan membawa senjata yang diperlukan untuk melawan Orc besar itu.

Disana Orc besar itu mengamuk dan menyandera beberapa pelayan yang ia sandera di tangan besarnya. Para pelayan itu teriak kesakitan. Tubuh mereka semakin menghimpit satu sama lain saat tangan Orc itu menggenggam dengan kuat dan juga terdengar seperi tulang yang patah dari dalam tubuh para pelayan yang menjadi sandera Orc itu.

Para ksatria sibuk mempersiapkan peralatan untuk menyerang Orc yang sedang mengamuk dan mulai menyerang sang Orc dengan senapan-senapan untuk para pemburu. Ksatria-ksatria itu melepaskan tembakan yang tak terhingga jumlahnya sehingga di dalam hutan itu terdengar seperti ada peperangan yang dahsyat. Tak hanya senapan, bahkan bom-bom besar hingga meriam-meriam yang dibawa oleh ksatria itu untuk berjaga-jaga juga telah menembakkan banyak pelurunya.

---

Sementara itu, Cley, Darrien dan Regan yang mendengar teriakkan diiringi suara tembakan itu, panik dan Darrien dengan sigap mengeluarkan sihir teleport miliknya sehingga mereka dapat dengan sekejap mata saja sampai di tempat camp peristirahatan itu.

Camp itu menjadi saksi bisu dari para ksatria yang mati akibat amukan Orc raksasa. Banyak dari ksatria itu mati karena diinjak oleh kaki Orc raksasa.

Melihat kejadian itu Cley dan Darrien langsung mengeluarkan pedang mereka. Dengan sigap juga Regan sang putra mahkota mencari adiknya yan ia tinggalkan untuk membantu para korban-korban yang terkena dampak amukan Orc besar itu.

Darrien memerintahkan para ksatria yang menembaki Orc besar itu untuk berhenti jika tidak Orc itu akan memperbanyak jumlah korban dan itu akan menambah waktu untuk mengevakuasi mereka dari camp ini.

"KALIAN!! AKU PERINTAHKAN UNTUK TIDAK MENYERANG ORC ITU!!" teriak Darrien dan yang tadinya berisik karena suara menyeramkan dari senapan–dan juga meriam yang ditembakkan ke arah badan sang Orc itu tidak lagi mengeluarkan pelurunya.

Suara teriakkan dari pelayan yang masih berada di tangan Orc itu mulai melemah dan–

Srakk—

DUARR—

Suara ledakkan yang besar tetapi bukan berasal dari meriam mengagetkan seluruh orang yang berada disana. Para pelayan yang tadinya masih berada di dalam genggaman sang Orc sudah terlepas dan berjatuhan ke tanah. Sayangnya hanya tiga pelayan dari delapan pelayan yang disandera oleh Orc itu selamat dan mendapatkan luka yang cukup berat.

Orang-orang yang menyaksikan ledakkan itu ternganga karena jari-jari Orc itu terputus dengan sekali serangan dengan pedang, dan siapa lagi pelakunya kalau bukan Cley. Cley yang melihat kesempatan saat kakaknya itu memerintahkan para ksatria untuk berhenti ia langsung menyerang tangan Orc yang sedang lengah.

Raphael, Aria dan Regan berjalan mendekati Darrien yang masih mengamati pergerakan Orc besar itu setelah Cley menyerangnya. Orc itu semakin mengamuk dan yang hal paling mengejutkannya adalah jari-jari Orc yang sudah terputus beregenerasi kembali dan membuat semua orang semakin ketakutan. Karena jika ada monster yang bisa meregenerasi tubuh mereka, itu bisa dikatakan monster yang sangat kuat dan memiliki sihir hitam di dalam tubuhnya. Dan lebih parahnya lagi adalah monster yang memiliki sihir hitam ini termasuk kedalam monster-monster yang memang sengaja di 'buat' untuk melakukan hal kejahatan.

Orc besar itu melihat ke arah Cley yang bersiap untuk menyerang karena ia terkejut jika Orc di depannya ini adalah Orc yang memiliki sihir hitam. Orc itu mulai menyerang Cley dengan mengeluarkan lendir-lendir beracun yang ia keluarkan dari mulutnya, tak hanya itu Orc itu memanggil monster-monster yang lainnya dengan sihir hitamnya. Cley mulai menambah jumlah mana-nya dan ia mengaliri mana itu ke pedangnya. Para monster-monster kecil yang di panggil oleh Orc itu menyerang Cley habis-habisan. Raphael yang melihat Cley kewalahan menyerang monster-monster kecil itu membantu Cley.

"Cley!! Aku akan membuka jalan untukmu dan tetap berhati-hatilah" teriak Raphael sambil menyerang monster-monster itu. Tak hanya Raphael saja bahkan Aria dan Regan membantu Cley membuka jalan agar bisa menyerang monster Orc itu.

Darrien juga memerintahkan para ksatria yang tersisa untuk membantu mereka. Saat Darrien ingin menyusul Cley dengan sihir teleportasi miliknya dan–

Boom—

Suara ledakkan yang cukup besar terdengar dari arah Orc itu berada dan jangan lupakan Cley juga yang sudah berada di dekat Orc itu untuk menyerang. Raphael, Aria dan Regan terhenti seketika saat mendengar ledakkan itu.

Orc besar itu rupanya semakin mengamuk karena Cley memotong kaki  kanannya dan di saat Cley ingin pergi karena melihat Orc besar itu mengamuk sambil mengeluarkan sihir api hitam yang bahkan dapat membuat sebuah lobang yang besar di tanah.

Cley yang belum sempat menghindar dari ledakkan itu terlempar jauh sampai menabrak pohon-pohon di sekitaran mereka.

"CLEYY!!" Teriak Aria dan Raphael bersamaan. Aria langsung mengejar Cley yang terlempar jauh sambil membawa tas kecilnya untuk mengobati luka-luka yang di alami oleh Cley.

Darrien mengalihkan perhatian Orc itu, yang bahkan kakinya sudah beregenerasi kembali dengan sangat cepat. Artinya Orc didepannya ini pasti dibuat oleh penyihir yang mempunyai tingkatan sangat tinggi.

Tak tinggal diam, Regan juga ikut dengan Darrien. Mereka berdua menunjukkan kehebatan dari berpedang mereka masing-masing sampai kewalahan. Kaki-tangan dan bahkan kepala sang Orc itu sudah berkali kali di potong oleh mereka berdua tetapi Orc besar itu tetap tidak mati. Bahkan baju mereka berdua sudah bersimbah darah dari Orc itu.

Orc itu mulai menambah jumlah sihirnya dengan menyerap mana dari tubuh-tubuh yang menjadi korban amukannya. Tubuh sang Orc itu semakin membesar seiring ia menyerap mana dari tubuh orang yang sudah mati.

Darrien dan Regan sudah mencapai batas mereka hingga sesuatu terjadi begitu saja.

---

13 Desember 2021

Haii guys!!

Apakabar kalian?

Makasih banget yang udah ngevote dan komen di cerita ini. Sekali lagi terima kasih♡♡

Sampai jumpa lagii~

A Savior VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang