Bab 22

629 48 6
                                    



Hai guyss...
Balik lagi nih, maaf banget nih baru bisa up karena kemaren lagi ada kesibukan di real life. Jadi ngga sempet ngelanjutin dan ngeupdate cerita ini.

Oh iya, selamat menjalankan ibadah puasa ya guyss...

Oke daripada kelamaan, langsung baca aja.











Happy reading...

•••

Semenjak hari dimana Cley meminta sang ayah untuk menjadikan Count Blair Nelson menjadi gurunya, sudah beberapa hari ini ia juga mendapat pengajaran dari Count Nelson. Tetapi yang menjadi masalahnya adalah bagaimana cara Cley agar dapat menjadikan Count Nelson menjadi sekertaris keduanya?

Ditambah lagi dengan Count Nelson yang sepertinya sangat tidak tertarik dengan Cley. Ia hanya mengajar dan memberinya tugas lalu setelah itu ia langsung pulang. Setiap Cley ingin membuka pembicaraan pasti Count Nelson langsung melanjutkan menerangi pelajaran. Huftt....

Hal itu membuat Cley sangat pusing, meminta saran dari Gleen pasti ia akan ditertawakan dan juga diejek karena sudah terlalu percaya diri.

Hari ini Cley mendatangi kelas Count lagi. Berharap hari ini dapat mengobrol lebih dan sesaat Cley memasuki kelas tidak ada siapa-siapa disana. Huh? Tumben sekali biasanya Count Nelson sudah berada di kelas tepat waktu. 'Tidak apa hari ini aku akn menunggunya' pikir Cley.

Tiap menit berlalu, tetapi kenapa Count Nelson belum juga datang? Entah ada apa hari ini, Cley merebahkan dirinya diatas meja sambil menatap pintu dan berharap Count Nelson segera datang.

Saat Cley sedang memejamkan matanya karena lelah menunggu, pintu dibuka dengan keras dan membuat Cley terkejut. Itu Count Nelson!

"Maaf, membuatmu menunggu lady. Saya terlambat karena mengurusi pengeluaran terkait pesta yang akan diadakan untuk menyambut Duke Muda." Jelas Count Nelson

"Tidak apa Count, aku mengerti."

Yah, sudah biasa jika Cley selalu menjadi pilihan kesekian dalam hidupnya. Bahkan ayahnya saja tidak pernah meliriknya? Entahlah Cley terlalu pusing untuk memikirkannya.

Hari ini pelajaran Cley hanya mengerjakan tugas dari Count Nelson dan sementara itu Count Nelson sendiri membawa pekerjaannya kekelasnya kali ini. Ia mengerjakan pekerjaan dalam menghitung pengeluaran dana apa saja untuk persiapan pesta kali ini. Count Nelson bisa mengerjakan pekerjaannya selagi Cley mengerjakan tugas yang diberikan olehnya.

Cley yang sudah selesai ingin memberitahukan tugasnya kepada Count tetapi sepertinya Count sedang larut kedalam pekerjaannya, jadi Cley tidak ingin mengganggu ia hanya merebahkan kembali tubuhnya di meja dan memainkan pensil dan alat tulis lainnya.

Count Nelson yang menyadari jika Cley sudah selesai dari tadi dan hanya diam tidak mau mengganggunya hanya tersenyum kecil. Cley tidak seperti rumor yang beredar. Banyak yang bilang jika Cley sangat kekanakan dan selalu ingin dicintai dengan melakukan hal yang aneh. Tetapi ia tidak seperti itu, ia hanya anak pendiam yang bisa berbicara santai saat anak itu merasa nyaman dengan orang berbicara padanya. Namun Count juga merasa sedih karena Cley tidak seceria anak seumurannya. Yah, walaupun memang seluruh keturunan dari Callisto seperti itu.

Count menghampiri meja Cley saat anak itu tidak menyadari.

Dehaman kecil mengejutkan Cley yang berbaring nyaman di mejanya.

"Ah.. maaf Count, aku tidak bermaksud untuk mengganggu jadi hanya menunggumu sampai selesai." Jelas Cley.

"Lady, tidak seharusnya anda bersikap seperti itu apalagi kedudukan kita berbeda. Dan juga anda seorang Lady tidak boleh bersikap seperti ini jika anda ingin memasuki pergaulan kelas atas." Ujar Count Nelson lembut.

A Savior VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang