Bab 7

7.3K 832 0
                                    

---

Malam hari yang gelap yang di sinari dengan terangnya cahaya bulan yang terang. Di sebuah mansion yang besar dan indah berada di tengah hutan yang gelap. Seorang gadis berambut perak yang cantik di sinari bulan yang terang manghuni mansion megah itu dan di temani oleh pelayan-pelayannya yang sangat mengagumi kecantikkan nona nya itu.

Diantara pelayan-pelayan itu ada seorang pelayan yang berlutut dan berpakaian yang berantakkan bahkan sampai compang-camping. Dan seluruh wajahnya dipenuhi luka lebam yang sangat parah. Ia memohon kepada seorang gadis yang berdiri di depannya ini agar memebebaskan dirinya dan membiarkannya hidup.

"M-mohon ampuni saya nona, saya tidak akan melakukan kesalahan itu lagi." Mohon sang pelayan yang sudah tidak kuat menerima kekerasan yang di berikan. Bahkan seluruh badannya sudah gemetar ketakutan, ia tak tahu jika nona barunya ini sangat kejam. Pelayan itu melakukan kesalahan kecil ia hanya tak sengaja salah mengambilkan jepit rambut sang nona, ia juga baru beberapa hari melayani sang nona dan ia tidak terlalu tahu apa yang nonanya sekarang ini sukai.

Gadis itu menyeringai mendengar permohonan dari pelayan yang sedang berlutut dibawahnya ini. Bahkan pelayan-pelayan di belakangnya itu menatap dengan remeh pelayan yang sedang di sakiti oleh nona mereka. Tidak ada satupun yang ingin membantu pelayan malang itu mereka semua hanya diam dan tidak bisa melakukan apapun.

"Kau ingin aku mengampuni mu hah?! Setelah kesalahan yang kau perbuat pada ku?" Ujar gadis itu dan tiba-tiba sebuah tamparan yang bahkan sudah puluhan kali itu mendarat di wajah sang pelayan.

'PLAKK'

Suara tamparan keras mendarat lagi di wajah sang pelayan itu. Sang pelayan yang sudah tidak kuat lagi mendadak kehilangan kesadaran. Gadis itu semakin menyeringai dengan apa yang telah ia buat. Kemudian ia menyuruh dua orang pelayan yang berada di belakangnya yang tadi menyaksikan penyiksaan itu untuk membuang pelayan yang sudah tidak berguna itu di tengah hutan yang gelap. Mereka tidak bisa membantah perintah sang nona hanya bisa menuruti dan memasukkan sang pelayan tadi ke dalam karung dan membuangnya di sungai yang berada di tengah hutan.

---

Cley yang masih di perjalanan itu sudah mulai bosan. Tadi kata Emily perjalanan ini hanya memakan waktu setengah hari dan sekarang ini hampir tengah malam dan mereka belum sampai, hal ini dikarenakan kereta kuda yang di tumpangi oleh Cley dan Darrien mengalami kecelakaan kecil. Kereta kuda mereka menabrak batu tajam yang membuat roda nya patah dan harus di ganti.

Cley memandang keluar jendela kereta saat mereka hampir melintasi sebuah jembatan yang dibawahnya adalah sungai ia samar-samar melihat bayangan aneh, ada dua orang yang membawa karung dan sepertinya mereka ingin membuangnya ke sungai itu. Karena tiba-tiba sang kusir mengetuk jendela dan hal itu membuat Cley sedikit terkejut.

"Ada apa?" Itu bukannlah suara Cley, tapi kakaknya Darrien setelah perjalanan panjang yang sunyi akhirnya kakaknya itu membuka suaranya.

Sang kusir menjawab "Tuan, nona kita sudah sampai tenda-tenda yang di bangun oleh kerajaan sudah terlihat."

Ahh, akhirnya perjalanan yang panjang dan canggung ini akhirnya selesai Cley tak sabar ia ingin melihat bagaimana tenda yang sudah di persiapkan untukknya, sebenarnya bukan tendanya sih tapi lebih ke kasurnya karena kenyamanan kasur adalah nomor satu bagi Cley.

Darrien melirik Cley yang tadinya hanya memasang wajah datar dan cuek kini sedikit sumringah karena mendengar mereka sudah sampai di perkemahan yang sudah di sediakan. Ia tersenyum sangat-sangat tipis karena ia belum pernah melihata adik paling bungsunya ini mempunyai raut wajah seperti itu.

Cley turun dari kereta kuda duluan dan tidak memperdulikan kakaknya itu dan langsung memanggil Emily agar menuntunnya ke tenda yang telah di sediakan oleh kerajaan untuk orang orang yang mengikuti pesta perburuan ini. Darrien yang terkejut saat ia ingin berdiri dan turun sudah didahului oleh sang adik yang sudah turun dari kereta. Dan hal itu membuat Darrien sedikit kesal dan mengganggu dirinya.

Cley yang di tuntun oleh Emily yang memang sudah sampai duluan bahkan sebelum malam karena kereta kuda yang mengangkut barang dan para pelayan disuruh Darrien duluan menuju perkemahan karena jika menunggu kereta mereka yang sedang mengganti rodanya akan memakan waktu lama, dan hanya kereta kuda ksatria yang mengawal Darrien dan Cley saja yang tinggal. Jadi selama beberapa jam mereka mengganti roda kereta itu Cley hanya diam, masalahnya ia tidak kenal dengan para ksatria-ksatria kepercayaan kakaknya, apalagi kakaknya sendiri ia pun tidak dekat dengannya. Masa ia harus mengobrol canggung dengan kusir yang sedang mengganti roda keretanya, mana mungkin hal itu terjadi.

Cley yang sudah berada di dalam tendanya itu menghela napas lelah sekaligus senang. Memang menjadi seorang anak Duke itu adalah berkah bahkan tenda ini di hiasi oleh barang-barang mewah dan terbuat dari emas. Dan yang paling Cley sukai adalah kasurnya yang sangat empuk dan nyaman. Bagaimanapun kerajaan Nuvoleon pasti tak ingin menjelekkan namanya sebagai kerajaan yang memiliki kekayaan melimpah, makanya mereka pasti akan memanjakan para bangsawan-bangsawan yang mendukung kerajaan ini termasuk keluarga Duke yang memang mereka berbagi darah dengan keluarga kerajaan.

To be continue...

----

18 oktober 2021

A Savior VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang