Berjemur (33)

34 3 0
                                    

.
.
.
Sinar matahari pagi yang cerah disertai hembusan lembut angin yang masuk melalui celah kamar membuat sang empu terbangun.

Mata yang memiliki tatapan tajam,kini sedang mengerjapkan matanya karena silauan sinar matahari.

Setelah cukup mengumpulkan kesadarannya,Yena bangun dari tidurnya dan duduk menikmati hangatnya sinar matahari yang menyusup ke kamarnya,
Tidak lama setelah itu,bunda masuk ke kamar Yena dan melihat putrinya sedang terduduk lemas di atas kasur.

"Ehh anak bunda sudah bangun hmm"

Yena yang mendengar itu pun menoleh ke arah bundanya dan tersenyum tipis.

"Baru bangun bund"
/Ucap Yena

Bunda pun menghampiri Yena dengan membawa nampan berisi sarapan untuk Yena.

"Sarapan dulu yu,biar cepet sembuh"
/Ucap bunda sembari meletakkan nampannya di atas meja lalu duduk di kasur sebelah Yena.

"Masih dingin atau pusing?"
/Tanya bunda sembari merapikan rambut Yena yang berantakan

Yena hanya menggeleng pertanda tidak.

"Apa yang bikin gaenak di badan kamu"

"Cuman agak lemes aja"

"Kalau lagi sakit emang lemes sayang, yaudah cuci muka dulu terus sarapan ya,ayo bunda bantuin"

Bunda pun menuntun Yena ke kamar mandi untuk cuci muka dan ke ruang pakaian Yena untuk berganti pakaian tentunya.

Setelah cuci muka dan berganti pakaian,Yena memakan sarapannya dengan di suapi oleh bundanya.

"Aldo udah berangkat bund?
/Tanya Yena sembari mengunyah sarapannya

"Sudah,barusan aja Aldo berangkat sama temennya"

"Oh"

"Katanya sepulang dari kampus,Rega bakal kesini nemenin kamu"

"Rega bilang ke bunda?"

"Iya,tadi pagi banget Rega telfon bunda,katanya dia udah nelfon kamu tapi handphone kamu gak aktif".

"Oh iya, handphone Yena mati belum di cas"

"Sebelum handphone nya mati lebih baik di cas dulu sayang,kalau misalkan ada telfon penting kan kamu tau"

"Iya Yena lupa"

"Ya sudah,diminum susunya nih"
/Ucap bunda dengan menyodorkan segelas susu hangat pada Yena.

Setelah sarapan,Yena ikut turun ke dapur dengan bundanya.

"Udah sayang,kamu istirahat di kamar aja"

"Nggak ah,Yena bosen di kamar mulu"

"Ya sudah,kita berjemur di halaman depan yuk,enak nih sinar mataharinya hangat"

"Yuk"

Yena dan bunda pun berjalan ke halaman depan rumah.

ya iyalah jalan,yakali ngesot😒

Setelah sampai di halaman depan,Yena dan bunda duduk di bangku sambil menikmati sinar matahari pagi yang hangat dan hembusan semilir angin yang sejuk dan lembut menerpa kulit mereka.

"Ayah berangkat jam berapa ke kantor bund?"

"Pagi banget tadi,barengan sama Aldo yang berangkat sekolah,katanya ada meeting perusahaan,jadi harus nyiapin berkas-berkasnya"

"Oh"

"Dingin?,sini bunda peluk"
/Ucap bunda sembari memeluk Yena

"Engga kok,sinar mataharinya hangat jadi gak terlalu dingin"

"Iya,langitnya juga cerah gitu"
/Ucap bunda dengan mengelus rambut Yena yang berada di pelukannya

"Bunda mau denger gosip ngga?"

"Hah?,gosip apaan,enggak ah gabaik ngomongin orang"

"Janda depan komplek itu sering bawa laki-laki ke rumahnya"

"Ha?!!,yang bener!,masa iya sihh,kamu denger dari siapa?"

"Banyak yang ngomongin loh bund,emang bunda gak tau?,waktu Yena beli pecel di warung depan komplek,kata mbak inem (tukang pecel) si janda itu sering bawa laki-laki ke kos-kosannya".

"Masa sihh,yah mungkin dia udah mau nikah lagi sama laki-laki itu"

"Tapi katanya mbak inem,laki-lakinya sering ganti-ganti"

"Hah?!,yang bener kamu..terus-terus gimana?"

"Ya gitu deh"

"Kok cuman gitu,lanjutin dong,bunda penasaran nihh"

"Bilangnya gamau ngomongin orang,tapi malah ketagihan juga kan"
/Ucap Yena dalam hati

*****
































To be continued...

My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang