[ON GOING]
⚠Jangan lupa follow author!⚠
Alexi dan Alexa, sepasang saudara kembar yang tanpa sengaja terlibat hal mistis setelah mengetahui tentang rumah peninggalan Kakek mereka. Teror-teror menyeramkan mulai berdatangan mengganggu Alexa.
Alexi-lela...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sore—sepulang sekolah
"Oh, akhirnya lu bolehin Lexa buat menuntun kita ke lokasi yang kita butuhin. Kenapa gak dari kemarin?" Syera bersedekap. Dagunya ia naikkan angkuh.
Keadaan sekolah sudah cukup sepi. Murid lainnya sudah lebih dahulu kembali ke rumah. Tak ingin berlama-lama di sekolah yang membuat pening.
Axel menatap datar Syera yang terlihat mengejeknya. Tak lama, ia berbalik ke arah parkiran mobil. "Lex, aku tunggu di mobil."
"Iya, Kak." Lexa menatap punggung Axel yang mulai menghilang di tikungan. "Ra, kamu gak seharusnya begitu."
Syera hanya memutar mata malas. Enggan melanjutkan pembicaraan tadi. "Ajak anggota inti yang lain." Setelah itu ia pergi ke arah yang berlawanan dari Axel.
Lexa melaksanakan apa yang Syera pinta. Ia menghubungi Dion, Noel, dan Rafa lewat group video call--memberitahukan rencananya bersama Axel juga Syera setelah ia dan Axel sampai di rumah. Lexa menjelaskan secara detail alamat juga barang yang harus mereka bawa. Mereka setuju tanpa banyak bertanya. Hanya perlu meminta izin pada orang tua mereka.
"Oke, nanti Noel tolong bikin surat persetujuan orang tua, ya. Untuk kendaraan, Axel yang mengurus, Dion bisa bantu Axel berkendara bergantian. Lalu, untuk bekal juga dana itu Syera yang mengambil alih. Kalau bisa bawa makanan kemasan, ya, supaya gak cepat basi. Jangan lupa untuk sarapan," terang Lexa.
"Gue gimana? Gak ada pekerjaan?" keluh Rafa. Ia merasa tidak berguna.
Lexa dan lainnya terkekeh, "Bawa keperluan berkemah. Orang tua kamu punya peralatannya, 'kan?"
"Iya. Ya udah, gue yang bawa. Terus, lu ngapain?"
"Aku bawa kamera juga mainan supaya kita gak bosen. Hehe," jawab Lexa dengan cengiran khasnya.
Setelah semua udah jelas, Dion dan Noel bermaksud keluar dari group video call. Namun, Rafa masih saja terdiam dengan pandangan lurus menatap HP. Lexa jadi kebingungan, yang lain turut menunggu Rafa berbicara.
"Rafa, masih ada yang mau ditanyakan?" tanya Lexa dengan nada ragu.
Sempat terjadi keheningan. Sampai akhirnya Rafa membuka suara. "Apa ada alasan lain kita pergi ke sana selain mencari lokasi untuk syuting? Sebelumnya, Axel menentang mati-matian supaya kita ke sana. Lalu sekarang?"
Lexa menahan napasnya sebentar. Baru akan menjawab, Axel merebut ponsel Lexa, dan membalas pertanyaan Rafa.
"Iya. Ada alasan lain yang cukup penting. Setelah kita selesai survey lokasi, gue dan Lexa akan tetap berada di rumah Kakek sementara waktu. Lexa mendapat gangguan dari sosok yang berhubungan erat dengan rumah itu. Gue gak akan minta kalian untuk ikut. Kalian akan gue antar ke bandara, lalu kalian pulang dengan pesawat. Sedangkan gue dan Lexa akan menetap sebentar." Penjelasan Axel membuat yang lain berseru kaget. Merasa tidak terima.