[34] Juna

13.3K 933 56
                                    

16k Readers 😭  timakaciiii 💋

Haiii!

Apa kabar?

Banyak yg minta Next, awas aja kagak nge-vote😤👊

Sebelum lanjut, senyum dulu yuk,

Begini☺️

Stay safe and healthy yah.

•••

34. Juna

"Ara kemana?" Tanya Razka mendekat ke Shena dan Tania yg masih sibuk dengan berbagai macam kue.

"Toilet, tapi udah lima belas menit dia belum balik,"

Tania mengangguk, "positif thinking, tai nya keras, susah keluar," lalu tertawa. Begitupun dengan Shena. Berbeda dengan Razka pikirannya sudah kemana-mana memikirkan Ara.

Pikirannya udah sampe Kaltim belum Raz?

Malas meladeni kedua teman Ara, Razka lalu menuju ke toilet mencari Ara, shena dan Tania hanya menaikkan bahunya acuh saat Razka pergi tanpa berpamitan.

Razka berlari kecil menuju toilet, dia sudah sangat khawatir dengan Ara, ditambah lagi ponsel Ara gak bisa dihubungi.

Razka membuka toilet perempuan keras, untung aja gak ada orang, dia mencari Ara disetiap sudut toilet tersebut, namun nihil, dia tak menemukan Ara.

"Ara Lo dimana sih," monolog Razka khawatir lalu keluar dari toilet berniat mencari keberadaan Ara.

•••

"Nikmati malam panjang ini sayang," ia mengelus kepala Ara, lalu  mendekatkan wajahnya ke wajah Ara yg terus menangis.

Plakk

Pria itu menampar pipi Ara keras, membuat pipi nya merah, tapi bukan karena salting.

Vote dulu🤩

Ara terus memberontak, memalingkan wajahnya saat bibir pria itu sudah sangat dekat dengan bibirnya.

"Ini bukan kak Juna yg gue kenal," lirih Ara terus terisak, pria itu langsung berhenti dengan aktivitasnya yg ingin mencium bibir Ara.

"Maafin aku Belle," seakan sadar apa yg dia lakukan ke Ara itu sangat fatal, ia langsung bangun dari badan Ara.

Ia kembali mengancingkan kemejanya, lalu menatap Ara, "maafin aku Belle, aku nggak bisa ngendaliin diri,"

Ara masih terisak, ia bangun dan melihat ke arah Juna.

"Kak Juna, gue gak suka Lo yg sekarang, gue benci lo yg sekarang," tangis Ara pecah saat itu juga, Juna yg melihat Ara nangis ingin menarik Ara ke pelukannya, tapi dia sadar diri, saat ini Ara sangat benci kepadanya.

"Lo bejat kak, Lo jahat, Lo berubah, G-gue benci lo hiks,"

"Gu-gue benci sama Lo hiks," Juna yg tidak tega melihat Ara langsung membawa Ara ke pelukannya, Ara terus memberontak.

"Lo berubah kak! Lo jahat sama gue hiks, gue benci lo!" Teriak Ara terus memukul dada Juna.

"Maafin aku Belle,"

"Lo udah minta maaf berulang kali, tapi Lo tetep lakuin kak! Lo jahat, Lo hampir aja Arghh," Ara terus menangis tidak bisa melanjutkan kata-katanya.

ARAZKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang