[18] Gagal

20.1K 1.5K 15
                                    

Jangan lupa⭐💬

18. Gagal

"Ra!" Panggil Razka.

"Apa?"

"Gue mau nagih janji Lo tadi pagi!"

Deg

Badan Ara langsung kaku, jantung nya sudah konser didalam sana.

Ara kira Razka sudah lupa, ah Ara merutuki dirinya sendiri, semua ini salah nya, coba aja dia gak nawarin satu permintaan ke Razka, pasti gak bakal begini.

"Se-sekarang?" Tanya Ara gugup.

"Kenapa?" Tanya Razka mendekat, menyelipkan rambut Ara ketelinga yg menutupi matanya, Ara yg mendapat perlakuan Razka seperti itu membuat pipinya langsung merona.

"Pipi gak bisa diajak kompromi bgt!"

"Gugup!"

"Kenapa gugup? Pipi doang bukan disini," ucap Razka menunjuk bibir Ara.

"Emang mau dibibir gue?" Entah dapat dorongan darimana Ara mengatakan itu.

"Boleh?" Tanya Ara berbinar.

"Gak boleh lah!"

"Tadi nawarin,"

"Dih siapa nawarin!"

Razka mendekatkan wajahnya ke Ara, dengan sangat gugup Ara menutup matanya. Dia harus siap, toh dia sendiri yg berjanji. Janji harus ditepati, karna janji adalah utang.

Razka yg melihat Ara menutup matanya gugup hanya tersenyum, entahlah hatinya langsung menghangat melihat wajah Ara dari dekat.

Jangan ditanya lagi keadaan jantung Razka, sama halnya dengan Ara jantung Razka juga lagi konser setiap dekat Ara,
Apa tandanya?

"Sudah belum?" Tanya Ara yg membuka matanya, sontak ia langsung kaget saat wajah ada berada didepan wajahnya, 3cm lagi hidung mereka akan bertemu.
Yg pesek apa kabar? Wkwk

Razka memajukan wajahnya ke pipi Ara, lagi-lagi Ara menahan nafasnya, keringat nya sudah bercucuran, serta tangan dan kaki yg sangat dingin.

"KAK ARA, LEA COMING"

bruk

Karena mendengar teriakan Lea, membuat Ara kaget dan reflek langsung mendorong Razka sampai jatuh dari sofa.

"Maaf kak!" Sahut Ara lalu lari keluar kamar.

Razka yg melihat Ara mendorongnya hanya mendengus, sebenarnya dia juga kaget, tapi rasa kesal nya pada Lea lebih besar yg mengganggu nya dengan Ara.

"Satu sentimeter lagi anjir!" Umpatnya lalu berdiri.

***

"Mommy kangen!" Pekik Ara lalu berlari dan memeluk Vina dengan erat.

Vina membalas pelukan putrinya, dia juga sangat kangen dengan Ara, rumah seakan sepi tidak ada canda gurau Ara.

"Mommy juga kangen!"

Ara melepaskan pelukannya, lalu melihat Lea, "Lo gak kangen gue?"

Lea menggeleng, "gak!"

Ara kesal, "Mom! Masa Lea gitu sih!" Adu nya pada Vina.

"Dih aduan, udah punya suami juga, gak malu?"

ARAZKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang