[58] Perlengkapan Bayi

10.6K 537 25
                                    

Happy Reading!!

•••

58. Perlengkapan bayi

Hari ini adalah hari dimana Ara tunggu-tunggu, dimana dia serta kedua mama nya akan berbelanja perlengkapan bayi.

Sambil menunggu kedua Mamanya datang, Ara berniat membuat sarapan untuk keduanya, tentu saja hal itu harus di awasi oleh Razka.

"Kak buat apa yah?" Tanyanya melihat Razka.

"Nasi goreng aja, biar gak cape, simpan tenaga buat nanti ke mall,"

Merasa setuju dengan ide Razka, Ara mengangguk. "Bantuin yah kak,"

Razka mengangguk. "Kiss nya dulu dong!"

Dengan senang hati Ara Langsung mencium pipi Razka, mumpung mood nya lagi bagus aja.

"Makin sayang deh," cengir Razka mengelus rambut Ara.

"Gausah gombal, tolong dong ambilin sayur telor di kulkas!"

Razka menurut.

"Ra, nanti kalo ada barang yang menurut Lo bagus, ambil aja yah, kalo perlu ambil semuanya yg bersangkutan dengan bayi,"

Ara mengeritkan dahinya. "Lah kenapa? Buang-buang uang dong,"

Razka terkekeh. "Gakpapa ambil aja, lagian Mama yang mau bayar, porotin sekali-kali gakpapa lah,"

Ide cemerlang.

"Kalo morotin Mama gak bakal kere kan?" Tanya Ara polos.

"Gak akan Ra, walaupun anak yg ke 32 kita lahir, gak bakal kere dia,"

"Dih ngadi-ngadi, kalo ini udah lahir, gue gak mau hamil lagi,"

"Lah kok gitu?!" Tanya Razka tidak santai.

"Yaudah Lo aja yang hamil!"

Razka menyengir, mendekati Ara.

"Tambah tiga yah sayang, abis itu udah engga deh,"

Ara menggeleng. Enak saja, di kira hamil enak apa.

"Kak plis deh, dua aja cukup, sesuai anjuran pemerintah dua anak cukup,"

Razka Langsung melemaskan bahunya.

"Gak asik,"

"Gak asik atau gak di kasih jatah hem?"

•••

Jam sudah menunjukkan jam 08.30, kedua Mamanya dan kedua sahabatnya sudah datang, Shena dan Tania ingin ikut berbelanja buat anak Ara.

"Alo bumil, kabar baik gak?" Tanya Tania memeluk Ara.

Ara mengangguk. "Baik dong, jahat banget Lo berdua, udah jarang main kesini,"

Shena memeluk Ara. "Yakan gue sibuk Ra,"

"Sibuk ngapain lo?!"

"Sibuk baring dirumah,"

Tania Langsung menoyor kepala Shena.

"Ngadi-ngadi banget nih orang, makin lama makin miring gue rasa,"

Ara tertawa. "Udah sarapan?"

Tania dan Shena sama-sama menggeleng, dasar tidak modal.

"Mama, Mommy, Ara ada buat nasi goreng lho buat kalian, ayok ke dapur, udah disiapin kak Razka deh kayaknya," aja Ara.

ARAZKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang