[IV] Evil Emperor's Wild Consort

Chapter 797: Nona Kedua Keluarga Xia (3)

Namun...

Boneka kecil yang lucu itu telah mengangkat dagunya yang seputih salju dan menatap dengan arogan pada anak laki-laki bermata ungu yang sedang duduk di kursi.

Dia menatap Xiao Zixie seolah-olah dia bukan orang yang hidup dan bernafas tetapi mainan yang menarik perhatiannya.

"Ini adalah Nona Kedua dari keluarga Xia."

"Nona Kedua dari keluarga Xia tidak seperti Xia Chuxue. Xia Chuxue baik dan anggun sementara Nona Kedua ini angkuh dan keras kepala. Bagaimanapun, dia hanya seorang anak. Itu normal baginya untuk menjadi sedikit disengaja tetapi keduanya sekarang melakukannya."

"Saya tidak tahu anak keluarga siapa anak kecil berbaju ungu itu, dia memang sangat cantik. Terlepas dari identitasnya, dia bukan tandingan keluarga Xia yang dilindungi oleh Tertinggi Jin."

Setelah melihat ini, semua orang di ruang minum teh tidak bisa menahan diri untuk tidak menggelengkan kepala dan menghela nafas. Namun, tidak ada yang mau turun tangan dan membela Gu Ruoyun dan kelompok kecilnya.

Nona Kedua dari keluarga Xia?

Gu Ruoyun mengangkat alis. Jika saya ingat dengan benar, Nona Kedua dari keluarga Xia seharusnya adalah Xia Chuxue!

Namun, berdasarkan situasi saat ini, nama saya seharusnya sudah dihapus dari buku sejak saya mati! Sekarang, Xia Chuxue telah menjadi Nona Sulung dari keluarga Xia dan gadis ini, jika tebakan saya benar, seharusnya adalah adik kandung Xia Chuxue.

"Ini..." Lu Chen melirik Xia Chuling dengan malu namun matanya yang dingin tidak bisa menutupi kesenangannya. Dia berpikir sejenak dan menoleh ke gadis berjubah hijau yang telah duduk diam beberapa meja dari mereka sepanjang waktu. Dia berkata, "Nona, bolehkah saya mendiskusikan sesuatu dengan Anda?"

Gu Ruoyun meletakkan cangkir tehnya dan menjawab dengan acuh tak acuh, "Ada apa?"

"Saya ingin meminta adik laki-laki Anda untuk menemani adik perempuan saya selama beberapa hari. Bagaimana menurut Anda, Nona?"

Lu Chen melengkungkan sudut bibirnya. Wajahnya yang muram dan tegas menunjukkan apa yang dia pikir sebagai senyuman hangat. Baginya, tidak ada wanita yang bisa menahan senyumnya!

Mendengar ini, wanita berbaju hijau akhirnya mengangkat kepalanya.

Pada saat itu, Lu Chen merasa seolah-olah ada sesuatu yang sangat mendarat di hatinya.

Saya tidak pernah tahu bahwa seseorang di dunia ini bisa memiliki mata yang sangat mirip dengannya — sama suram dan pendiam, membawa rasa apatis yang menunjukkan betapa dia tidak begitu peduli dengan hal-hal duniawi.

Ekspresi Lu Chen berubah dua kali. Dia tidak bisa membantu tetapi tersandung kembali.

Xia Ruoyun sudah mati!

Bahkan jika orang lain terlihat seperti dia, itu tidak mungkin dia!

Jika itu masalahnya, apa yang harus saya takutkan?

Lu Chen menarik napas dalam-dalam memikirkannya. Dia menenangkan dirinya dan menunggu jawaban Gu Ruoyun sambil tersenyum.

"Maafkan saya."

Gu Ruoyun memperhatikan perubahan ekspresi pria itu dan menjawab.

"Saya menolak."

Ekspresi Lu Chen sedikit tenggelam, "Nona, saya bersedia membayar dan mempekerjakan dia untuk jasanya. Anda hanya perlu menyebutkan harga Anda."

Xiao Zixie sepertinya tidak mendengarnya. Dia mengambil kue di atas meja dan memasukkannya ke mulutnya. Wajah kecilnya yang muda, lembut, dan menggemaskan penuh dengan senyuman. Namun, jika Lu Chen meliriknya pada saat ini, dia pasti akan melihat kilatan niat membunuh di mata ungunya.

"Pekerjakan dia?" Gu Ruoyun tersenyum. "Saya khawatir Anda tidak akan mampu membayar tagihan!"

Dia mengatakan yang sebenarnya.

Xiao Zixie mungkin masih pada tahap masa kecilnya tetapi sebagai Phoenix Ilahi Kuno dan fakta bahwa dia sudah berada di peringkat Tertinggi Bela Diri, mungkin tidak ada seorang pun yang benar-benar mampu mempekerjakannya!

"Nona, sebutkan harga Anda. Berapapun jumlahnya, saya, Lu Chen, akan memberikannya pada Anda!"

Ekspresi Lu Chen sekarang menjadi bayangan yang jelek. Dia mengira bahwa dengan menggunakan ketampanan dan pesonanya, wanita ini akan jatuh cinta padanya dan memberikan anak laki-laki itu kepada Xia Chuling. Dia tidak pernah berharap dia menyemburkan omong kosong sombong seperti itu.