02. On A Rainy Night

238 23 43
                                    

🌧️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌧️

🌧️

"Matahari pergi bukan berarti dia berhenti memberikan sinarnya, dia hanya ingin memberikan kesempatan kepada bintang untuk membiarkannya bersinar"

-My Sun-

Happy reading^-^


"Dek..".

"Apa?". Aku menyahut tanpa menengokkan kepalaku sedikitpun.

Aku sedang merebahkan tubuhku di kasur, pulang sekolah tadi benar-benar melelahkan. Rasanya aku tak punya tenaga untuk berbalik dan melihat kak Junkyu yang berdiri di pintu kamarku.

"Gak pergi ke minimarket?".

"Mau pergi sih, tapi nanti". Jawabku dengan tubuh yang masih meringkuk menghadap tembok, membelakangi kak Junkyu.

"Sekarang aja gih!".

"Hah? Ah iya".

"Ya bangun!! Iya iya tapi masih aja ngeringkuk kek ulet sutra".

"Iya ih sabar dong".

Huwaa.. Tak lengkap rasanya kalo gak nguap dulu yakan?

Aku bangun dari tempat tidur dengan rambut berantakan dan wajah yang tak karuan.

"Eh busettt.....".

Kak Junkyu terkejut melihat penampilanku. Dia sampai refleks mundur beberapa langkah seolah melihat hantu perawan yang biasa mengganggu tidur.

Biasalah, tak ada yang lebih lebay dari kakak ku itu.

"Mulai sekarang lo jangan ngaku adek gue lagi!". Ucap Kak Junkyu sambil menunjuk - nunjukku.

Ah, seharusnya aku merekam dia saat ketakutan tadi. Agar dia bisa melihat sekonyol apa wajahnya itu.

"Apaan sih, gak jelas banget".

"Ya situ kenapa rupanya kek nenek lampir gitu? Awas aja yah nanti kalo temen-temen gue ke rumah terus lo muncul dengan penampilan kaya gini.. Bisa malu dong gue".

Tentu aku tau itu hanya candaan, tapi aku tak mungkin tidak menanggapinya. Aku akui ini adalah salah satu alasan kenapa hubungan kakak-adik ini bisa tetap harmonis.

"Ih ngaco yah anda, emangnya ada orang bangun tidur tapi masih rapih?".

"Ya ada, nih orang nya lagi berdiri".

"Cchh". Aku mendecih, geli mendengar perkataan nya yang penuh percaya diri.

Jika boleh, aku juga ingin mengatakan. 'Sumpah., bukan abang gue' sambil mengangkat kedua tanganku tanda menyerah.

"Oh iya, tadi nyuruh ke minimarket emangnya mau beli apa?". Aku tiba-tiba teringat perkataannya tadi.

"Mau nitip ayam goreng yang di depan minimarket".

My Sun || Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang