11. Not Yet Revealed

123 13 8
                                    

[Park Jihoon]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[Park Jihoon]

*

“Jika aku adalah pelangi yang datang disaat kamu jatuh, bukankah sekarang adalah saatnya untuk ku datang kembali?”

...

“Tak semua hujan akan mendatangkan pelangi”

...

“..., aku takut jika aku hanya akan menjadi angin yang membuat hujan mu jatuh semakin deras”

...

“Mungkin akan lebih baik jika kamu menjadi langit yang akan tetap diam kala melihatku jatuh”

-My Sun-

Happy Reading^-^


"Kakk Ji!!"

Daejun memanggil Jihoon yang tengah menunggu nya di depan gerbang sekolah. Dia melambaikan tangan berharap sang kakak dapat melihatnya diantara keramain.

Jihoon yang menyadari keberadaan sang adik pun membalas lambaian tangan itu. "Sini!".

Anak laki-laki kelas satu SMP yang delapan tahun lebih muda dari Jihoon itu berlari menghampiri. "Kakak udah nunggu lama ya?" Tanya Daejun.

Jihoon tersenyum lebar, "Enggak kok, baru aja" Jawab nya.

Tak lama dari itu, ekspresi Jihoon berubah ketika melihat wajah sang adik yang penuh dengan luka memar "Kamu berantem lagi?"

"E-enggak kok, siapa bilang" Jawab Daejun gagu.

Jihoon menghela napas pelan, "Jangan bohong, kakak gak pernah ngajarin kamu berbohong" Ucap Jihoon dengan nada sedikit menekan.

"I-iya, maaf. Jangan bilang ke Ayah sama Ibu ya kak" Sesal Daejun.

"Please.. ". Daejun merapatkan kedua telapak tangannya, berharap kakaknya itu memenuhi permohonan nya.

Huhh, Jihoon menghela napas berat," Iya iya, jangan diulang lagi. Kamu doyan banget nyari ribut sih, gak cape apa?"

Daejun mendecak, "Gak gitu, Merekanya aja yang suka ganggu aku" Ucap nya membela diri.

"Oh gitu" Jihoon mengacak rambut Daejun gemas.

"Eh, tas kakak mana?"

"Eu, anu.., tadi kakak kan ke toilet dulu. Eh pas mau ambil tas, kelasnya udah di kunci. Yaudah deh, gak mungkin kan kakak dobrak pintu nya?" Dusta Jihoon.

Daejun ber-oh kecil, percaya saja dengan apa yang diucapkan kakaknya.

Kini Jihoon dan adiknya tengah pulang menaiki bus. Ketika masih setengah jalan, tiba-tiba saja Daejun meminta kepada Jihoon untuk turun. Dia baru ingat kalau hari ini ada penjualan CD game terbatas.

My Sun || Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang