16. Darkness Of Life

127 13 42
                                    

Tetaplah bersamaku,Akan kuterangi gelapnya dunia mudengan kasih tulus ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetaplah bersamaku,
Akan kuterangi gelapnya dunia mu
dengan kasih tulus ku.

-Kim Hyerin-

*

Happy Reading^-^


'Jihoon jangan!!'

'Aku mohon jangan..'

'Disana dingin dan gelap, kamu gak akan bisa bertahan..'

'Jangan Jihoon, jangan!!'

'Tidakkkkkk!!!'

Aku terperanjak dari tidur ku, menengok dan melihat sekitar untuk memastikan bahwa itu memanglah mimpi. Napas ku tersengal, keringat dingin pun telah membasahi seluruh tubuhku yang masih gemetar.

Bagaimana bisa aku bermimpi seperti itu? Itu sungguh menakutkan..
Bagaimana bisa aku memimpikan hal buruk mengenai Jihoon??

Di mimpi itu aku melihat Jihoon berdiri di atas pagar pembatas jembatan, dia menatap kebawah sungai seolah siap untuk melompat. Aku berusaha melarang nya, namun anehnya aku hanya bisa berteriak tanpa dapat menghampiri untuk meraih tangannya.

Sekuat apapun aku mencoba, Jihoon tetap melompat dari ketinggian jembatan sungai Han dan menceburkan diri ke dinginnya air sungai di malam hari yang gelap.

Huhhh, aku menghela napas berat. Memijat pelan pelipis ku untuk mengurangi sedikit pening di kepala ku.

Merasa tak bisa lagi tidur di kamar ini, akupun pergi ke luar menuju kamar kak Junkyu. Setiap kali bermimpi buruk, aku pasti akan memanggil kak Junkyu untuk menemani ku tidur atau akulah yang pergi ke kamarnya dan kemudian tidur disana.

Dekapan dan buaiyan lembutnya selalu menjadi penenang paling ampuh bagi ku. Seketika rasa takut dan cemas ku akan mereda setiap kali jemari lentiknya menelisik dan mengelus pelan pucuk kepala ku yang kecil bagi ukuran tangannya yang besar itu.

Terkadang aku berpikir, siapa kiranya wanita beruntung yang akan hidup berdampingan dengan laki-laki sebaik kakak ku ini..

"Kak, ikut tidur disana dong.." Aku memanggil kak Junkyu dari balik pintu kamarnya.

Tidak ada jawaban dari dalam sana, pintunya pun tidak terkunci. Apa dia masih bermain catur sampai sekarang?
Hey tidak mungkin, ini sudah jam sebelas malam. Dia tak mungkin segila itu kan? Please, kuharap tidak.

Aku pergi ke ruang tamu dan ruang TV, tapi ternyata dia tak berada disana. Lalu dimana dia? Apa dia keluar rumah dan belum pulang yah? Ah entahlah, lagi pula aku masih punya orang lain dirumah ini.

Aku naik kembali ke atas dan pergi menuju satu kamar yang sudah lama tak kukunjungi. Ya, itu kamar mama dan papa.

"Mah, Pah. Aku boleh tidur disini gak?" Tanya ku dari balik pintu kamar orangtua ku yang sedikit terbuka.

My Sun || Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang