19. Return Of Love

141 13 53
                                    

Happy Reading^-^


Hujan sore kemarin berlanjut hingga pagi, rintik nya yang ringan pun masih sedikit terasa kala aku berjalan menuju gerbang sekolahan yang sudah cukup ramai.

Tak seperti dahulu, kini tak ada lagi yang menyambut kedatangan ku. Sapaan dan senyuman yang biasa menghangatkan awal pagiku kini hilang tak ada lagi. Semuanya sudah berputar balik, kini mereka beralih menatap ku tajam dengan raut wajah sinis seolah siap menghujat ku kapan saja.

Ini sulit untuk ku, tapi..
Kurasa ini tak ada apa-apa nya jika dibandingkan dengan apa yang dialami Jihoon selama ini.

Pasti..
Dia sangat kesepian dan ketakutan setiap harinya.

Pagi-pagi seperti ini kelas ku sudah ricuh sekali, mereka mengobrol dan tertawa cekikikan seolah tak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Tak sedikit pula dari mereka yang berlarian diantara meja-meja dan membuatnya berantakan tak karuan.

Huh, kelas unggulan apanya..
Bagi ku mereka tak ada bedanya dengan para pembuat onar di kelas sebelah.

Di pojok kelas kulihat teman—, eu.. maksud ku Asahi, Yedam, Yuji, dan Saemi sedang berkumpul dengan Jeongwoo yang duduk diantara mereka. Ya benar, mereka semua telah berbaikan. Mereka juga dengan jelas mengakui bahwa mereka kini memihak dan membela Jeongwoo.

Huh, terserah. Toh aku kan masih punya Jihoon.

Aishh, kurasa tidak lagi.

"Wehh, mantan Lo tuh" ujar Asahi.

Jeongwoo menoleh ke arah ku, kontak mata pun tak bisa kami hindari. Kulihat dia  menatap ku sejenak, lalu segera memalingkan nya kembali seolah tak terjadi apa-apa.

Aku jadi teringat kembali dengan perkataan Jihoon saat itu.

'Namun kembali lagi ke awal, bahwa kamu milik Jeongwoo'

'Kamu harus kembali pada Jeongwoo!'

Entah apa alasannya sehingga menyuruh ku melakukan hal itu, yang jelas aku tak akan pernah sudi melakukannya.

Kini aku duduk di kursi terdepan, tepat di samping kursi Jihoon. Itu karena Yuji tiba-tiba saja memindahkan tas ku kesana. Ah bukan, dia melemparkan nya.

Ya memangnya siapa yang tidak akan mengerti, yang dia maksud pasti adalah 'pindah Lo!'. Benar kan?

Tapi ya sudahlah, toh aku jadi bisa duduk lebih dekat dengan Jihoon. Meski dia masih saja mengacuhkan ku hingga sekarang.

Rasanya aneh sekali, dia belum mengucapkan terimakasih padaku karena kemarin menolongnya. Padahal biasanya aku akan sangat bosan karena harus mendengarkan nya berterima kasih berulang kali.

Apa aku salah karena tak menemaninya disana?
Ah tapi kan..

Aishh, lagi-lagi aku berdebat dengan pikiran sendiri seperti orang gila.

Tenanglah Hyerin, kau harus ingat pada Pasal 1 Ayat 1 yang berisi bahwa 'wanita selalu benar'.

~~~

Saat ini aku sedang berada di perpustakaan, aku tidak pergi ke kantin karena sudah pasti itu hanya akan membuat hariku yang sedikit tenang ini hancur oleh para schoolnet bar-bar yang bisanya hanya mengganggu saja.

Disini lumayan sepi, itu karena tak banyak orang yang menyukai tempat berbuku seperti ini. Mungkin bibliosmia lah yang menjadi salah satu pemicu mereka sehingga membenci perpustakaan.

Kalian tau bibliosmia itu apa?
Itu adalah aroma khas yang berasal dari campuran senyawa kimia dari material kertas, lem, dan tinta.

My Sun || Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang