DUA PULUH TIGA

8.8K 848 21
                                    

Kini eisha dengan teman-temannya berada dikamar mereka. Setelah ingatan eisha kembali dia belum memberitahu siapapun kecuali teman-temannya zidan dan eisha yang tahu.

"Sha? Lo harus bisa ngembaliin ingatan zidan secepatnya!!" Ucap lisa memperingatkan eisha.

"Iyaa sha! Semenjak anisa tahu kalo kalian berdua amnesia, dia semakin gencar ngejar zidan sha!!!" Lanjut ana.

"Kita harus buat zidan jauh dari anisa!!" Lanjut ana juga. Sedangkan eisha seperti tengah memikirkan sesuatu.

"Kalian iku gue besok!!" Titah eisha pada teman-temannya.

"Kemana?"

"Bantuin gue oke?!"

"Siaaap" ucap mereka serempak seraya mengacungkan jempol.

****

Keesokan harinya kini eisha dan teman-temannya sibuk didapur membuatkan masakan kesukaan zidan.

"Lo yakin mau masak ini?" Tanya lisa tak yakin.

"Yakin lah!! Lagian ini mudah"

"Oke kita bantu!!" Ucap mereka.

Saat tengah memasakkan makanan tiba-tiba ummi hallimah datang untuk menemui eisha.

"Nak? Sedang masak apa?" Tanya ummi hallimah pada mereka.

"Ini ummi eisha mau buat rendang buat zidan" jawab eisha membuat ummi hallimah tak percaya.

"Ingatan kamu udah pulih nak?"

"Inggih ummi"

"Alhamdulillah!!"

"Ooh iyaa itu siapa anak yang biasanya dideketin zidan?" Tanya ummi hallimah pada mereka.

"Anisa ummi!"

"Iyaa itu!! Tadi ummi nggak sengaja lihat masa kelakuannya didepan zidan doang kalem?" Ucap ummi hallimah curiga.

"Dia emang kek gitu ummi!" Jawab lira mengompori ummi hallimah.

"Kamu harus jauhin dia dari zidan shaa! Ummi nggak suka sama dia"

"Ummi masuk tim kita aja!" Ucap lisa semangat.

"Boleh tuuh!" Jawab ummi hallimah tak kalah semangat.

Mereka pun sepakat untuk berencana menjauhkan zidan dari anisa.

****

Diruang tamu terlihat zidan yang sedang membaca koran di sana dengan anteng.

"Assalamualaikum" ucap seseorang yang berdiri diambang pintu.

"Waalaikumussalam! Adaapa?!" jawab zidan ketus.

"Ini gue bawain rendang, makanan kesukaan lo dulu!" Ucap eisha, zidan yang mendengar itu melihat eisha dari atas kebawah seraya mengerutkan dahinya.

"Ooh jadi ingatan lo udah balik?" Tanya zidan padanya.

"Heem" jawab eisha seraya menganggukan kepalanya dengan cepat.

"Tapi gue belum!!"

"Yaudah gue mau nungguin lo sampek lo inget lagi!"

"Terserah!!" Ucap zidan dengan tegas.

"Makanannya dimakan! Keburu dingin" ucap eisha yang masih menatap zidan. Zidan pun mengambil piring didepanya, hal tersebut membuat eisha tersenyum bahagia. Namun senyuman itu luntur seketika.

Praang

Zidan membanting piring tersebut dihadapan eisha membuat eisha terlonjak kaget."Gue nggak mau makan makanan dari lo!!" Ucap zidan penuh penekanan.

Namun eisha terlihat santai dan tidak perduli dengan makanan yang dibuatnya dibuang oleh zidan berbeda dengan isi hatinya.

Yaallah gue buat susah-susah seenak jidat dia ngebuang, nggak boleh mewek sha!! Batinnya sambil menguatkan dirinya sendiri.

Tiba-tiba seorang gadis masuk ke ndalem seraya mengucapkan salam.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam" jawab zidan seraya tersenyum manis pada anisa.

"Adaapa?" Tanya zidan dengan lembut. Membuat hati eisha benar-benar panas.

"Ini gus ada rendang buat gus!!" Ucap anisa seraya memberikan piring kepada zidan.

"Wah makasih yaa!!" Eisha yang sudah sangat geram melihat ummi hallimah yang akan masuk tersenyum jahat.

"Ummi!! Masa makanan ummi tadi dibuang sama zidan noh!" Ucapnya seraya mengedipkan matanya pada ummi hallimah. Ummi hallimah yang mengerti itu mengangguk faham. Eisha tidak bohong karena memang ummi hallimah membantu eisha memasak makanan tersebut.

"Terus malah makan makanan buatan orang lain!" Lanjutnya layak seorang anak kecil mengadu pada ibunya.

Pengaduan eisha membuat zidan dan anisa melotot tak percaya.

"Bener zid?" Tanya ummi hallimah pada putranya.

"Um--" saat ingin memberi penjelasan eisha memotonganya terlebih dahulu.

"Iyaa mik tuh lihat!" Ucap eisha sambil menunjuk pecahan piring disampingnya.

"Durhaka kamu zid!!" Ucap ummi hallimah lalu pergi meninggalkan mereka bertiga membuat eisha bersorak dalam hati.

"Durhaka lo zid!! Demi wanita lain lo nyakitin dua perempuan!!" Ucap eisha lirih namun masih didengar zidan. Zidan yang merasa bersalah pada umminya dia menyusul umminya untuk meminta maaf.

Sedangkan eisha yang sudah keluar langsung berlari menuju kamar mandi menyalakan keran disana dan menangis sejadi-jadinya.

"Apa kebahagiaanku sampai sini saja yaallah?"

"Kenapa merasa tidak ada sama sekali rasa peduli dimatanya!!"

"Aku benar-benar hancur!! Hancur!! Hiks.."

"Kenapa hiks..orang yang hiks..kucintai malah menyukai hiks...orang lain."

"Apa lo nggak inget sama sekali tentang kita hikss...." ucapnya lirih sampai tidak ada yang mendengarnya.

"Sha!!" Teriak beberapa orang dari luar

Brak

Brak

Brak

"Sha lo gapapa?!"

"Dobrak aja!!" Titah lira. Saat akan mendobrak pintu kamar mandi terbuka.

"Kalian mau ngapain?" Tanya eisha pada teman-temannya yang sudah ancang-ancang.

"Lo nggak papa?" Tanya mereka khawatir.

"Nggak papa!! Emang gue ngapain" ucapnya seraya menyembunyikan kesedihannya. Sedangkan teman-temannya yang melihat kebohongan dimata eisha saling melempar pandangan.

"Yok kekamar ganggu gue aja lo pade!" Ucapnya lalu meninggalkan mereka bertiga yang melihat eisha dengan tatapan sendu.

"Kita tahu lo ada apa-apa sha" ucap mereka lirih hingga eisha pun tak mendengarnya.

Saat perjalanan menuju kamar nya,dilapangan dia melihat zidan dan anisa yang berbicara berdua. Hal itu membuat hati eisha semakin tidak karuan, dia langsung berlari menuju kamarnya, menutup pintu dan menyembunyikan tubuhnya dibawah selimut.

Dia menangis sesenggukan sampai bantal yang digunakannya basah, benar-benar seperti habis dicuci. Teman-teman eisha yang melihat itu membiarkannya tenang terlebih dahulu, melepaskan seluruh sakit hatinya meskipun harus dengan menangis sendirian.























MY BADBOY GUS! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang