-20- Jaket 26

415 62 11
                                    

TANPAMU
___

Pagi ini, Saskia sudah berpenampilan rapi seperti biasanya untuk bergegas menuju kampus. Gadis itu masih berkutat dengan semua buku dan termasuk skripsi yang harus dikumpulkan hari ini kepada dosennya.

Rey yang sejak tadi masih berbaring di kasur hanya tersenyum sembari memperhatikan apa yang gadisnya itu lakukan.

"Rey, aku kuliah dulu ya" pamit Saskia namun pria itu memegang tangannya.

"Aku jadi ingin kuliah lagi bareng kamu" ungkapnya dan membuat Saskia menggelengkan kepala tidak setuju.

"Jangan pikirin itu dulu, Rey. Sekarang kondisi kamu lagi kurang sehat, kamu harus banyak istirahat. Aku aja takut lihat hidung kamu kemarin tiba-tiba mimisan" keluh Saskia dengan begitu cemasnya mengingat kondisi Rey sekarang

"Kamu gak usah mikirin itu. Tapi nanti kalo aku udah mendingan, aku mau masuk ke kampus lagi. Lagian juga aku sama kamu tinggal perlu lanjutin semester tahun ini aja setelah itu kita wisuda" lanjut Rey. Saskia pun tidak bisa menolak dan dia hanya tersenyum sembari menganggukkan kepala.

"Oh iya, kamu berangkat sama siapa? Aku antar, ya?" pinta Rey kemudian dan membuat Saskia menghela nafas panjang melihat tingkahnya.

"Kan aku udah bilang kamu harus istirahat sebentar dulu, Rey. Aku juga udah di jemput"

"Sama siapa?"

"Hm, Ica. Dia udah nunggu di depan" jawab Saskia dengan ragu. Gadis itu memperhatikan Rey yang  menjadi diam sebentar.

"Kamu gak ada teman cewek gitu? Ratu kemana?"
Raut wajah Rey tampak tidak senang. Ya, tentu saja rasanya dia cemburu jika kekasihnya bersama dengan pria lain walau mereka hanya sebatas teman kuliah.

"Euh, aku udah jarang bareng sama Ratu, palingan ketemu di kampus aja. Soalnya kita berdua juga punya urusan masing-masing"

"Kalo gitu, teman cewek kamu yang lain gimana?" tanya Rey kembali. Saskia pun mendesah pelan mendengarnya.

"Rey, aku harus berangkat sekarang, nanti aku bisa telat. Nanti pulang dari kuliah kita bahas lagi, oke?" pinta Saskia kemudian karena dia merasa tertekan saat menerima pertanyaan dari pria itu.

"Yaudah, tapi aku mau antar kamu sampai depan"

"Eh, gak usah. Kan aku bilang--"

"Sayang, aku ini cuma sakit biasa, bukan lumpuh. Aku masih bisa jalan dan pergi kemana pun yang aku mau" bantah Rey ketika Saskia akan menghentikannya turun dari kasur.

"Heh, terserah kamu aja" balas Saskia dengan nada pasrah.

Di ruang tamu, Kiesha sudah duduk menunggu ditemani oleh Fahmi, mereka tampak mengobrol bersama.

Namun perhatian Kiesha teralihkan ketika melihat Saskia dan Rey yang menuruni anak tangga bersama sambil berpegangan tangan. Kiesha terdiam dan mengalihkan pandangannya ke arah lain, rasanya dia tidak sanggup untuk melihat itu.

Dan Saskia pun mengerti ketika melihat raut wajah Kiesha. Ah, sekarang dia benar-benar merasa bersalah padanya.

"Hai Rey" sapa Kiesha dan tersenyum kepada Rey. Begitu juga sebaliknya.

"Hai Ca. Lo sama cewek gue mau ngampus, ya?"

"Hm, iya"

"Bentar deh, gue mau tanya, apa lo setiap hari sama Saskia selalu berangkat bareng kalo ngampus?" tanya Rey tiba-tiba dan membuat Kiesha melirik Saskia sejenak. Mereka berdua terlihat sama-sama bingung.

"Euh, gak setiap hari juga. Gue lagi ada waktu aja, jadi ya sekalian jemput Saskia. Tapi kalo misalkan lo keberatan gak apa-apa kok, gue bisa balik. Saskia biar diantar sama lo aja"

TANPAMU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang