-02- Duka di hati

815 96 6
                                    

TANPAMU
___

"Ica"

"Iya, om" Kiesha mendekati Fahmi juga yang lainnya lalu duduk di sofa bersama.

"Om kenalin satu-satu dulu, ya" lanjut Fahmi sembari tersenyum dan Kiesha pun hanya menganggukkan kepala.

"Kamu tau kan, om itu punya anak laki-laki. Namanya Rey. Sayang kalian belum pernah bertemu, karena dia sudah tidak ada" ucap Fahmi dengan pahit. Kiesha yang mendengar itu mengerti bagaimana perasaannya.

"Sabar, om" ucap Kiesha sembari menyentuh bahu Fahmi namun laki-laki itu tetap kembali mencoba untuk bersikap normal.

Fahmi kemudian menunjuk pada Saskia hingga membuat pandangan Kiesha beralih pada gadis itu.

"Saskia ini pacarnya Rey, mereka udah menjalin hubungan lebih dari tiga tahun"

Saskia hanya menunduk diam, gadis itu mencoba menahan air matanya agar tidak jatuh. Dia bahkan tidak menyadari, bahwa Kiesha sudah memperhatikan dukanya.

Fahmi lalu menunjuk Steve dan Fitri yang sedang duduk di sampingnya.
"Mereka adalah orangtua Saskia"

"Sandy, Aqeela. Sini, nak" panggil Fitri. Kedua putrinya itu kemudian mendekat pada Kiesha.

"Mereka adiknya Saskia. Dan Aqeela, yang hari ini berulang tahun" lanjut Fahmi. Kiesha pun mengangguk paham.

"Haiii, kak Ica!" sapa Sandy dan Aqeela dengan girang membuat Kiesha tersenyum pada mereka.

"Hai juga adik-adik manis. Kalian berdua kelas berapa?"

"Aku kelas sebelas kak, kalo Qeela baru kelas sepuluh" jawab Sandy.

"Oh, masih SMA. Terus Aqeela hari ini ulang tahun yang ke berapa?"

"Hm, yang ke enam belas kak!" jawab Aqeela dengan cepat. Kiesha pun kembali mengangguk.

"Yaudah, selamat ulang tahun buat kamu ya Aqeela. Doa yang terbaik dari kak Ica, rajin-rajin juga sekolahnya. Inget perjalanan kalian masih panjang, harus sukses dan buat kedua orangtua kalian bangga, Sandy juga sama. Oke?"

"Asiappp!" jawab Sandy dan Aqeela kompak. Lalu diakhiri dengan tawa semua orang.

Saskia tampak kembali menuju dapur untuk membuat kue. Sebenarnya gadis itu agak kesulitan, namun dia tetap tidak ingin mengecewakan adik-adiknya. Saskia sudah berjanji akan membuat kue spesial hari ini.

"Aduh, tadi resepnya gimana ya? Masukin apa lagi sih ke adonannya?" gumam Saskia sambil menggaruk kepala bingung. Sekarang dia tengah fokus melihat resep dari internet seperti saran dari kedua adiknya itu sebelumnya.

"Hai, Saskia"

Saskia tertegun ketika Kiesha tiba-tiba datang dan menyapanya.
"Eh, hai Ica"

"Lo lagi buat cake, ya?"

"Hm, iya. Gue mau buat cake ulang tahun, khusus untuk adik gue"

"Tapi kayanya lo agak kesulitan, ya? Perlu gue bantu?" tanya Kiesha dan membuat Saskia menatapnya.

"Euh, gak apa-apa kok. Gue bisa sendiri. Cuma masih belum paham aja sama resep di internet ini" bantah Saskia dengan cepat.

"Udah, Saski. Biarin aja Ica bantuin kamu, dari pada kamu bingung sendiri. Kamu harus tau, biarpun Ica anak laki-laki, tapi dia jago masak lo. Kerjaannya selalu di dapur kalo ayah dateng ke rumahnya" ucap Fahmi dan datang menghampiri keduanya.

"Tapi, yah--"

"Gak apa-apa. Sini, gue bantu. Biar cepet selesai juga, lagian dekor acaranya udah hampir selesai. Cuma cake aja yang belum" potong Kiesha dan ucapannya itu mendapat anggukan setuju dari Fahmi.

TANPAMU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang