-11- Jatuh cinta lagi?

377 62 5
                                    

TANPAMU
___

"Ca, makan bareng yuk?" Saskia menghampiri meja Kiesha dengan senyumnya.

Namun pria itu malah diam dan tampak memikirkan sesuatu. Saskia pun menjadi bingung melihatnya.

"Ada apa?"

"Hm Sas, sebenernya gue ada kepentingan sekarang. Jadi gue harus pulang sehabis ngampus" ucap Kiesha dan jawabannya berhasil membuat senyum di wajah Saskia sirna.

"Oh, gitu ya? Yaudah deh, lain kali aja"

Kiesha menatap Saskia sebentar. Sebenarnya dia merasa tidak enak menolak ajakannya.
"Maaf ya"

"Gak apa-apa, kok. Kalo gitu gue balik duluan, ya. Daaa Ca" pamit Saskia dan berusaha tersenyum. Walau sebenarnya lagi-lagi dia dibuat kecewa.

Saskia melangkahkan kedua kakinya pulang dengan malas. Entah mengapa, hari ini benar-benar tidak ada semangat dalam dirinya. Namun langkahnya terhenti ketika melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. Saskia melihat mobil Kiesha yang berhenti di depan seseorang.

Amel.

Gadis itu tampak memasuki mobil Kiesha. Dan mereka pun pergi bersama. Saskia yang melihatnya entah kenapa menjadi semakin sedih. Wajahnya tertekuk dan semakin murung.

"Ternyata sesuatu penting yang dibilang sama Ica itu Amel?" tanya Saskia pada dirinya sendiri.

"Yaudah lah, ngapain juga gue pikirin" lanjutnya sambil tersenyum pahit. Saskia kemudian melanjutkan langkahnya.

TANPAMU
___

Beberapa hari ini kejadian seperti itu berulang kali terus terjadi. Saskia dan Kiesha sudah tidak terlalu sering menghabiskan waktu bersama seperti dulu. Karena Saskia pun nyatanya sadar, bahwa Kiesha selalu bersama Amel. Bahkan pria itu bisa pergi dan cemas secara mendadak ketika mendapat telepon atau pesan dari Amel. Ketika Kiesha bersamanya, suasana yang dulu sudah tidak dirasakan lagi oleh Saskia.

Apakah Kiesha dan Amel memiliki hubungan istimewa? Namun Saskia ingat saat Kiesha mengatakan bahwa mereka berdua hanya teman masa kecil.

Bisakah dia mempercayainya?

Malam ini hujan turun dan membuat suasana menjadi dingin. Saskia tengah duduk di kursi belajarnya yang tepat berhadapan dengan jendela. Jadi dia bisa melihat langit malam yang mendung ditimpa hujan. Gadis itu kemudian menatap layar laptopnya yang menampilkan gambar bianglala yang terlihat begitu indah.

"Gak tau kenapa, gue pengen banget bisa naik bianglala tinggi ini bareng Ica" gumam Saskia sembari menatap layar laptopnya. Senyum tipis sedikit muncul di bibirnya.

"Sebenernya apa yang terjadi sama gue? Apa gue beneran jatuh cinta sama Kiesha? Gue bahkan gak pernah bisa berhenti mikirin dia. Astaga, kenapa"

Saskia mengusap kepalanya yang terasa pening. Sekarang hati dan pikirannya tengah sibuk berdebat soal perasaannya pada Kiesha yang sebenarnya.

Sebuah bingkai foto di atas meja menarik perhatian Saskia, gadis itu mengambil bingkai kecil yang bergambarkan foto dirinya bersama dengan Rey. Di foto itu, mereka berdua terlihat sangat bahagia. Dan air mata Saskia kembali berjatuhan.

"Rey, aku kangen banget sama kamu"

"Tolong bantu aku. Sebenernya apa yang terjadi? Apa bener aku bisa jatuh cinta sama cowok lain selain kamu?"

"Tolong maafin aku, Rey. Aku sayang banget sama kamu. Sampai kapan pun, aku gak akan pernah bisa lupain kamu dan semua kenangan kita"

Dan suasana sedih itu pun diakhiri dengan Saskia yang menutup mata sambil memeluk erat fotonya bersama dengan Rey. Udara malam pun semakin terasa dingin. Dan saat itulah hujan kembali turun dengan deras menjatuhkan semua air miliknya.

Seakan hujan pun ikut menangis bersama dengan Saskia malam ini.

TANPAMU
___

Kiesha kini tengah duduk di depan sebuah ruang rawat rumah sakit. Pria itu tampak menunggu kedatangan seseorang.

Namun datanglah Amel yang muncul dari pintu dengan wajah sedihnya. Kiesha pun segera mendekatinya.

"Gimana keadaan mama sekarang, Mel?" tanya Kiesha namun Amel tidak menjawab dan memilih untuk duduk.

"Amel, jangan diem aja"

"Keadaan mama masih kritis, Ca. Gue sedih banget" lirih Amel dengan air mata yang mengalir.

Kiesha pun turut sedih melihatnya, jemarinya bergerak menghapus air mata yang menempel di pipi Amel karena menangis melihat keadaan ibunya yang sedang sakit. Kiesha dan Amel adalah teman dekat semasa kecil. Bahkan keluarganya dengan ibu Amel saling mengenal dengan baik. Kiesha juga memanggil ibu Amel dengan sebutan mama. Namun sekarang, keduanya sedih karena mama mereka tengah berbaring di ranjang rumah sakit.

Dan itu juga sebab mengapa Kiesha lebih banyak menemani Amel sepanjang hari. Sebagai teman yang baik, tentu Kiesha tidak ingin membuat Amel menanggung rasa sedih dan cemasnya seorang diri. Amel sudah seperti adik kandungnya.

"Cuma mama satu-satunya keluarga yang gue punya. Kalo terjadi sesuatu sama mama, gue pasti kesepian. Dan gue bakalan ditinggal sendiri lagi" Amel sangat sedih, dia tidak bisa menghentikan tangisnya.

Kiesha menggeleng dan mengusap rambut Amel untuk menenangkannya.
"Lo gak boleh bilang kaya gitu, mama pasti sembuh. Dan denger, lo itu gak sendiri. Masih ada gue disini. Gue gak akan biarin lo sendiri"

"Makasih ya, Ca. Lo emang sahabat gue yang terbaik" ucap Amel, dia merasa beruntung memiliki Kiesha di sisinya.

"Bukan cuma sahabat, lo bahkan udah gue anggap kaya adik sendiri, Mel. Intinya kita terus berdoa aja semoga mama diberi kesembuhan. Jangan mikir yang bukan-bukan, oke?"

Amel pun mengangguk. Kiesha terus menunjukkan senyumnya agar gadis itu kembali bersemangat dan tidak larut dalam kesedihannya.

TANPAMU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang