-06- Janji

642 94 12
                                    

Selamat pagii... lanjut baca lagi yuk!
Semoga makin suka sama ceritanya, karena setiap chapter pasti bakal banyak kejutan yang mungkin gak kalian sadari😂😂
Eh, bukan spoiler ya🙂

TANPAMU
___

"Ini om belanjaannya. Semua udah lengkap"
Kiesha memberikan barang-barang yang sudah dibelinya kepada Fahmi.

"Makasih ya, Ca. Tapi Saski dimana?"

"Hm, Saski kayanya di belakang om. Masih lanjutin rangkai bunga buat hiasannya" jawab Kiesha. Fahmi pun mengangguk lalu pergi.

Kiesha memilih untuk menemui Saskia di belakang. Tampak gadis itu duduk termenung dengan pandangan mata yang kosong. Kiesha bisa melihat betul bagaimana kesedihan yang kembali menutupinya.

Sedangkan Saskia memanglah merasa sangat sedih, dadanya masih terasa sesak. Sekarang Saskia merasa dirinya sedikit berantakan, dia bahkan selalu berhalusinasi sembari berharap bahwa Rey akan kembali padanya lagi. Namun semua itu nyatanya tidak akan pernah terjadi. Rey miliknya sudah tidak ada lagi di muka bumi ini.

Saskia tertegun ketika jemari seseorang menyentuh wajahnya lalu mengusap air matanya yang berjatuhan. Gadis itu menoleh dan melihat Kiesha yang kini sudah terduduk di dekatnya.

"Jangan terus-terusan bersedih, Sas. Lo harus tetep bangkit, gue tau lo cewek yang kuat" ucap Kiesha sedangkan Saskia hanya diam sembari menatapnya.

"Dengan lo terus terpuruk kaya gini, lo gak bisa ikhlasin Rey, semua itu gak ada gunanya. Gak akan bisa balikin Rey buat kita. Lo harus bangkit Sas, bangkit. Hidup tetep berjalan. Seberapa pun besar masalah yang kita hadapi, kita harus ikhlas dan tabah ngejalanin semuanya. Dan gue yakin, suatu saat nanti lo pasti bisa ikhlasin Rey seutuhnya"

Mendengar ucapan Kiesha, air mata Saskia kembali jatuh. Dan lagi-lagi Kiesha dengan senang hati terus menghapusnya.

"Makasih ya, Ca. Lo udah semangatin gue lagi. Gue seneng banget bisa punya temen kaya lo" ucap Saskia dan mencoba sebisa mungkin untuk tersenyum. Walau yang terlihat hanya guratan tipis, namun itu saja sudah membuat hati Kiesha tenang melihatnya.

"Iya, sama-sama. Pokonya lo harus tetep bangkit dan semangat terus. Gue pasti bakal selalu temenin lo, selalu ada disaat lo lagi sedih"

"Janji?" tanya Saskia sembari mengeluarkan jari kelingkingnya. Kiesha yang melihat itu kemudian tersenyum lalu menautkan jari kelingkingnya juga.

"Gue janji. Sebagai temen, kita emang harus saling bantu. Temen yang baik itu, yang selalu ada temenin kita saat susah maupun senang kan?"

Saskia pun perlahan mulai menunjukkan senyumnya. Entah kenapa, hatinya merasa sedikit lebih tenang ketika dia berbicara dengan Kiesha. Laki-laki baik yang selalu membuatnya tersenyum kembali.

TANPAMU
___

Setelah kelas selesai, Saskia harus menepati ucapannya kepada Kiesha dengan pergi ke rumah untuk bertemu kedua orangtuanya. Tampak Kiesha juga sudah menunggu Saskia di depan pintu yang kini masih membereskan buku-bukunya.

"Ayo, Ca" ajak Saskia setelah selesai. Namun Ratu dan Clay melihat keduanya yang akan pulang bersama.

"Sas, lo pulang bareng Ica?" tanya Ratu dengan wajah berseri begitu juga dengan Clay.

"Cieee.. tumbenan banget nih pulang bareng" lanjut Clay sambil menahan tawanya.

Kiesha yang mendengar itu hanya diam dan menanggapinya dengan senyuman. Berbeda dengan Saskia yang langsung merasa tidak setuju dengan perkiraan kedua temannya itu.

TANPAMU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang