Bab 4: Perdebatan Tiada Akhir

288 49 9
                                    

Saat ini ke-sepuluh orang yang tidak lain adalah Daniel, Steve, Ben, Terry, Kai, Lucy, Julia, Joanne, Judy, dan Hussey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat ini ke-sepuluh orang yang tidak lain adalah Daniel, Steve, Ben, Terry, Kai, Lucy, Julia, Joanne, Judy, dan Hussey. Tengah duduk melingkar di sebuah meja berukuran cukup besar. Mereka makan di sebuah restoran dengan gaya klasik. Siapa sangka bahwa tempat ini salah satu cabang usaha yang dikelola oleh Daniel.

"Wah gak nyangka Bang Daniel ngajak kita kesini. Kalau udah jadi keren juga ya." Kagum Kai, membuat Daniel tersenyum.

"Kalian boleh pesen apapun disini." Ujar Daniel, membuat semuanya tersenyum senang.

"Putra tunggal Nangdrawula emang beda ya." Celetuk Ben, membuat Lucy sedikit terkejut mendengarnya.

"Serius? Anaknya Om Devan dong?" Kini giliran Daniel yang terkejut karena Lucy mengenal ayahnya.

"Kok tau?" Tanyanya membuat Lucy terkekeh.

"Tau dong! Orang Om Devan temen baik Papa aku." Jawabnya membuat Daniel mengerutkan dahi.




Kok gue gak tau ya? Apa karena gue selalu sibuk sama kerjaan sampe gak sempet dengerin cerita Papa?




"Earth to Daniel!" Daniel menggelengkan kepalanya ketika mendengar suara Steve memanggilnya.

"Apaan sih?!" Kesalnya.

"Lo kalo bengong serem anjir." Daniel mendengkus mendengar ucapan Steve yang secara tidak langsung mengejeknya.

"Mikirin apaan sih, Bang? Serius bener." Timpal Ben membuat Daniel menghela napas.

"Cuma mikirin kerjaan yang belum kelar aja." Jawabnya singkat, namun Terry menangkap gelagat asing dari sosok yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri itu.

"Oh iya, kayanya yang udah kenal cuma gue sama Joanne doang." Celetuk Ben membuat Joanne tersenyum.

"Gue udah kenal sama Terry." Jawab Judy, membuat pria itu menatapnya tajam.

"Gue gak kenal sama cewek gila kayak lo." Lagi, Terry menjawabnya dengan perkataan menusuk.

"Kalau gak kenal, kenapa temen-temen lo bisa tau nama gue? Pasti lo yang ngasih tau mereka kan? Udah gak usah ngelak lagi lah." Lagi, mereka terkejut mendengar jawaban Judy yang terlihat santai walau Terry secara tidak langsung memakinya.

"Mereka nanya ya gue jawab lah. Lagian dari awal gue gak pernah suka sama lo. Eneg banget liat lo sekarang."

"Yakin gak suka? Tapi gue gak akan pernah nyerah buat bikin lo suka sama gue."

"Terserah! Lo mau lakuin apapun gue gak peduli. Yang jelas, sampai kapan pun gue gak akan pernah suka sama lo!"

"Bisa diem gak sih lo berdua? Pusing gue denger kalian ribut mulu!" Keluh Daniel yang kini memijat kepalanya. Keduanya saling menatap tajam dan sengit.




Gue pastiin lo bakal suka sama gue! Liat aja nanti! - Judy

Gak usah ke-pede-an jadi cewek! Sampai kapanpun gue gak akan pernah suka sama lo! - Terry




Asexual (Taeryeong) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang