Bab 11: Amarah Pembawa Petaka

317 56 30
                                    

Ada yang kangen sama cerita ini? 😅
Enjoy 💜 mian kalau banyak typo 😭

Di perjalanan pulang, keadaan begitu hening di dalam mobil yang ditumpangi Terry dan Judy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di perjalanan pulang, keadaan begitu hening di dalam mobil yang ditumpangi Terry dan Judy. Terry sendiri bingung, mengapa Judy lebih banyak diam setelah mengunjungi rumah Lucy. Saat keluar dari kamar sahabatnya, ia melihat mata wanita itu sembab layaknya sudah menangis. Kini, Judy memilih bungkam dan cukup membuatnya kebingungan. Hingga akhirnya Terry menemukan sebuah ide.

"Mampir ke minimarket dulu ya?" Judy hanya menoleh sebelum akhirnya mengangguk dan menatap keluar jendela, sementara Terry membelokkan mobilnya ke sebuah minimarket yang ada di pinggir jalan.

"Tunggu bentar, gue gak lama." kembali Judy hanya mengangguk mengiyakan ucapan pria itu dan membiarkannya keluar dari mobil.

Terry masuk ke dalam dan langsung menghampiri lemari pendingin tempat dimana berbagai jenis es krim di pajang. Ia mengambil beberapa dan memasukkannya ke dalam keranjang belanjaan miliknya. Terry juga membeli cokelat dan cemilan lain seperti keripik kentang dan cookies. Setelah dirasa cukup, ia melangkah menuju kasir untuk membayar semuanya.

Di dalam mobil, Judy terjebak dalam lamunannya. Ia masih belum bisa menerima kenyataan bahwa sahabat baiknya menghadapi hal berat sendirian. Mengetahui Lucy hamil di luar pernikahan sudah seperti mimpi buruk baginya. Ia tak bisa membayangkan seperti apa kisah percintaan wanita itu selama ini.

Terry sudah kembali ke dalam mobil dan ia menghela napas melihat sosok Judy yang kembali melamun. Tanpa pikir panjang ia langsung menjalankan mobilnya menuju rumah mereka. Sampai di rumah, Judy masih menatap kosong jendela di sampingnya dan membuat Terry kebingungan, hingga akhirnya ia teringat sesuatu.

"Nih!" Judy terlonjak kaget ketika melihat sebuah es krim berada tepat didepan wajahnya. Ia menoleh dan menemukan sosok Terry yang masih menyodorkan es krim tersebut padanya.

"Buruan ambil, tangan gue pegel." Kesalnya membuat Judy dengan ragu meraihnya. "Harus cepet dimakan, keburu es krimnya leleh." Tambah pria itu membuat Judy mengangguk dan membuka pembungkusnya.

"Gue denger es krim bisa jadi pelarian terbaik kalau lagi ada masalah." Judy menghela napas sebelum akhirnya memilih memakannya.

Sensasi dingin sangat terasa ketika Judy menggigitnya, namun hal itu tak berlangsung lama ketika es mulai lumer dan tergantikan oleh rasa manis yang legit dari krim dan cokelat. Tiba-tiba Judy merasa sentimental dan mulai terisak.

"Lah? Kenapa lo nangis?" Tanya pria disampingnya yang malah membuat tangisan Judy semakin kencang.

"Huaaaaaaaa!"

"Udah dong, Jud. Malu kedengeran orang, ntar gue dikira KDRT lagi. Bentar gue ambil belanjaan dulu di jok belakang." Ujarnya yang turun dari mobil dan mengambil belanjaannya. Setelah itu, Terry menghampiri Judy yang duduk di kursi penumpang.

Asexual (Taeryeong) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang