Bab 14: My Happiness is You 🔞

688 57 16
                                    

Haaaiii!!! Aku up lagi karena punya target publish book baru tanggal 20 maret nanti hihi. Jadi aku bakal up tiap hari sambil nulis epilog. Udah tau kan tandanya apa? 🌚 kalau menurutku pribadi engga terlalu eksplisit sih. Tapi biar kalian aja yang menilai 😅 Enjoy! 💜 pssst! Di paling bawah bahas soal yang kemarin ya 😁

 Tapi biar kalian aja yang menilai 😅 Enjoy! 💜 pssst! Di paling bawah bahas soal yang kemarin ya 😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️WARNING! MATURE CONTENT ALERT! This part contain bed scene. Please be wise to read!⚠️







Judy perlahan membuka kedua matanya dan menemukan dirinya terbaring di atas tempat tidur. Karena lelah menangis, membuatnya terlelap hingga lupa berganti pakaian. Ia melirik jam weker yang terletak di atas nakas tempat tidurnya dan terkejut melihat waktu menunjukkan pukul 1 dini hari.

"Gila, lama banget gue tidur. mending ganti baju dulu, abis itu nyari makanan di kulkas." Dengan itu Judy bangkit dari tempat tidurnya dan langsung mengganti pakaiannya.

Di dapur, Judy tak menemukan siapapun disana dan itu cukup membuatnya lega karena ia enggan bertemu dengan sosok Terry yang sudah menyakiti perasaannya. Ia membuka kulkas dan mengerucutkan bibirnya karena tak menemukan apapun yang bisa ia makan.

"Lupa belum belanja bulanan." Ia pun memeriksa kabinet dan menemukan beberapa bungkus mie instan.

"Untuk hari ini aja, gue makan mie karena lupa belanja." Judy pun meraih panci dan mulai mendidihkan air. Setelah beberapa saat ia memasukkan mie ke dalam air yang sudah mendidih dan sambil menunggu masak, ia menuangkan semua bumbu ke atas piring. Dirasa cukup matang, Judy meniriskan air dalam panci dan menuangkan mie yang sudah matang ke atas piring. Ia mengaduk mie itu agar bumbunya tercampur merata.

"Mungkin inilah akhir hidup lo, Judy. Pada akhirnya lo bakal kena karma dari tindakan yang udah lo lakuin dulu." Monolognya yang kini mulai menyantap mie buatannya.




Lo nyadar gak sama status lo sekarang?




Judy menggigit bibir bawahnya ketika ucapan Terry kembali melintas dalam ingatannya.




Hebat ya lo bisa deket lagi sama mantan pacar lo.




Air mata memenuhi pelupuk matanya dan tangis Judy kembali pecah. Ia benar-benar baru menyadari kesalahannya dan merasa bodoh karena terus menangis seperti ini.

"Sekarang gue tau alasan kenapa lo marah, Terry. Gue emang istri gak guna." Isaknya ditengah tangisannya.

"Gue yang bego karena gak nyadar sama status gue yang udah jadi istri lo. Maafin gue, Terry." Tangisnya semakin kencang mengingat semua itu. "Harusnya gue gak nerima ajakan mereka buat nganterin gue. Harusnya gue pulang sendiri dan gak bikin lo salah paham." Isaknya lagi. Setelah merasa tenang, Judy kembali melanjutkan aktivitas makannya yang tertunda.






Asexual (Taeryeong) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang