Bab 16: Kembali Pulang

364 54 22
                                    

Enjoy! 💜 Mian kalau banyak typo 😭

Judy perlahan membuka kedua matanya dan indera penciumannya menajam mendapati aroma dari seorang yang tak ia kenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Judy perlahan membuka kedua matanya dan indera penciumannya menajam mendapati aroma dari seorang yang tak ia kenal. Ketika pandangannya mulai jelas, ia mendongak dan menemukan sosok pria yang mendekapnya erat. Tubuhnya menegang saat mengetahui dengan pasti siapa sosok dihadapannya sekarang.

J-jadi... bener? Dia orangnya? Batinnya yang masih tak mempercayai fakta dihadapannya kini. Tentu saja ia tak pernah menyangka bahwa sosok pria yang dulu pernah dekat dengannya, akan melakukan hal nekat seperti ini, bahkan masuk dalam tindak kejahatan.

Tubuh yang gemetar dengan telapak tangan menutup mulutnya, menahan tangis yang mulai menuntut. Dadanya sesak akibat gejolak batin yang cukup kuat. Sekeras apapun ia berusaha untuk tenang, tetap saja terasa sulit karena semua ini masih belum ia terima dengan akal sehatnya.

Judy kembali memejamkan kedua matanya ketika pria dihadapannya mulai terusik dengan kelopak mata yang perlahan terbuka. Tubuhnya menegang merasakan sentuhan lembut di wajah cantiknya. Ia benar-benar takut untuk membuka mata, tak ingin melihat sosok predator yang siap memangsanya kapan pun.

"You're so beautiful..." kembali Judy berpura-pura tidur, namun kedua matanya sontak terbuka ketika sepasang bibir mendarat di dahinya. Hingga akhirnya ia bertemu pandang dengan sosok yang menjadi ketakutan terbesarnya.

"Good morning. How was your sleep, honey?" Kembali tubuhnya gemetar ketika pria itu menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinganya. Hingga ia teringat akan situasi sama yang pernah dilakukan suaminya.





Gue kangen sama lo, Terry.

Gue juga kangen sama lo, Judy.





Dengan refleks Judy mendorong pria itu cukup keras hingga membuatnya jatuh dari atas tempat tidur. Ia tidak akan membiarkan pria lain memperlakukannya seperti ini.

"Judy, kamu kenapa?"

"Mundur! Jangan deketin gue!" Pekiknya membuat pria itu murung.

"Please, jangan bikin aku pake cara keras buat nenangin kamu, Judy." Wajah wanita itu mulai memucat mendengar ancaman pria yang perlahan bangkit dan kembali mendekatinya.

"You should behave, or else..." Judy menjauhkan wajahnya ketika si pria semakin dekat sebelum akhirnya membisikkan sesuatu di telinganya. "I'll kill him in front of you..." kembali tubuhnya menegang mendengarnya. Ia tahu persis kemana arah pembicaraan pria itu.

"Kamu gak mau hal itu terjadi bukan? Cause I know that you really love him more than you love me." Nada pria itu semakin mengintimidasinya. Walau tidak seharusnya Judy merasa takut karena bisa saja pria ini hanya menggertaknya saja.

"Henry, please stop this mess. Gue tau lo orang yang baik. Tolong biarin gue pergi." Mohon Judy dengan penuh harap. Namun yang ia dapat hanyalah gelengan kepala dan matanya melebar ketika Henry semakin mendekatkan wajahnya.

Asexual (Taeryeong) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang