Bab 10: Kehidupan Baru Dimulai

301 51 39
                                    

Hehehe aku up lagi setelah nambah dua draft. Enjoy 💜

Di tempat lain, para pria tengah berkumpul dengan gelas yang berada dalam genggaman mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di tempat lain, para pria tengah berkumpul dengan gelas yang berada dalam genggaman mereka. Mereka tidak lain adalah Daniel, Steve, Ben, Kai, dan jangan lupakan Terry si pengantin baru.

"Wiihhh gak nyangka lo ngeduluin kita semua, Ter." Ujar Daniel sambil meneguk sampanye miliknya. Namun tak membuat raut wajah Terry berubah senang.

"Bener, kira-kira siapa yang bakal nyusul lo nanti ya?" Tanya Steve sambil melirik Daniel yang kini menatapnya heran.

"Keknya Bang Daniel deh." Timpal Ben yang langsung disetujui oleh Kai.

"Pastinya itu mah. Secara Bang Daniel posesif banget sama Kak Lucy." Tambah Kai membuat pria yang tengah jadi bahan perbincangan itu memutar kedua matanya jengah.

"Nunggu dia lulus dulu lah." Jawabnya yang langsung mengundang atensi ke empat orang tersebut.

"Serius bang?! Wah gila sih!" Timpal Kai yang masih tak percaya.

"Bang, lo sayang banget ya sama Lucy?" Tanya Ben yang langsung dijawab anggukkan kepala pria itu.

"Bukan sayang lagi, gue cinta banget sama Lucy dan gak mau jauh dari dia." Jawabnya mengundang atensi Terry yang sejak tadi bungkam.

"Hati-hati sama perasaan lo, bang. Feeling gue gak enak tentang hubungan lo sama Kak Lucy." Tentu saja Daniel menatapnya serius.

"Maksud lo?" Terry mendengkus mendengarnya.

"Gini bang. Gue gak ada maksud buat ngedikte lo, tapi coba lo instrospeksi diri dulu." Ujarnya membuat ketiga orang yang melihatnya ikut terdiam.

"Gue emang gak paham soal percintaan kek lo semua. Pacaran aja gak pernah, tau-tau sekarang langsung nikah. Tapi kalau gue liat hubungan lo dalam konteks logika..." Terry menggangtungkan kalimatnya. "...hubungan lo udah toxic, bang." Tentu ketiga orang selain Daniel terkejut mendengarnya.

"Coba deh lo inget-inget lagi, Bang. Dari awal pacaran, lo udah protektif banget sama Kak Lucy. Makin kesini lo over-protektif dan cenderung posesif. Kemana-mana harus pergi bareng lo, dia pergi sama temen deketnya aja harus bareng lo juga." Paparnya yang kini memberi jeda sejenak.

"Kalau lo ada di posisi dia... pasti lo risih kan, Bang?" Tambahnya membuat Daniel terdiam dan situasinya mulai canggung.

"Gue bilang gini menurut logika gue aja ya, Bang. Jujur kalau gue ada di posisi Kak Lucy, udah gerah duluan gue. Siapa sih yang mau hidupnya dikekang kek gitu?" Tambahnya lagi membuat Daniel semakin bungkam.

"Saran gue, kasih Kak Lucy waktu buat dirinya sendiri. Dia juga butuh me-time tanpa gangguan dari lo."











~~~~











Malam semakin larut dan para tamu sudah pulang seluruhnya. Menyisakan beberapa staff yang bertugas membersihkan venue tempat berlangsungnya acara. Di kursi pelaminan, terlihat pasangan pengantin baru yang duduk bersandar dengan penat tergambar jelas di raut wajah keduanya.

Asexual (Taeryeong) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang