Zyan mempunyai adik laki laki yang umm- sedikit menyeramkan?
Sebagai abang yang baik harusnya Zyan yang menjaga Alan, kini peran itu terbalik. Zyan sebagai abang yang malah diprotektifin adiknya sendiri.
#brothership #sweet
~
⚠️WARNING⚠️
Bukan Lapa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tetap sayang Sider kok 🤣
°°°
Setelahnya, minggu keminggu berlalu, Alan benar benar hanya diam didalam mansion itu, menuruti semua yang Arga perintahkan, baik itu membunuh atau perintah kecil lainnya yang Arga katakan.
Disini Alan mendapatkan semuanya.
Kekerasan fisik yang katanya untuk latihan tubuh, mental Alan juga diuji disini, mungkin mental anak yang baru menginjak umur 9 tahun ini sudah mulai rusak semenjak hampir satu bulan ia tinggal disini.
Semuanya, bahkan saat Alan menolak ia akan mendapatkan hukuman yang berakhir dengan luka pada sekujur tubuhnya.
Perintah Arga mutlak harus ia patuhi.
Itu adalah perintah pertama yang ia dapat.
"Istirahatlah Alan."
"Baik, papa." Setelahnya Alan langsung berjalan meninggalkan Arga menuju kamarnya, sesuai perintah ia akan istirahat sesuai perintah.
Arga tersenyum melihat itu.
Alan benar benar berada dalam kendalinya sekarang.
.....
Dulu Alan sempat berfikir kalau Erik tidak akan pernah datang untuk membawanya pulang, karena ia sudah merusak janji mereka.
Bahkan sudah puluhan nyawa manusia yang Alan rebut.
Bukankah ia sudah tidak lagi pantas untuk dimaafkan?
Tapi, pemikiran itu salah.
Erik datang menyelamatkannya, memeluknya saat mereka pertama kali bertemu setelah satu bulan lamanya. Bahkan hangat pelukan papanya masih terasa, papanya sama sekali tidak berubah-
Alan merindukannya.
Tangan Alan bergetar, membalas pelukan papanya, ia benar benar merindukan Erik. Tak lama air mata Alan jatuh, menetes mengenai baju papanya.
"Maafin papa ya? Papa lama sekali menjemput Alan. Alan pasti sangat nggak nyaman berada disini bukan? Zyan sama mama lagi nungguin Alan dirumah. Kita pulang ya, nak?" Erik tersenyum kearah Alan, tidak dapat ia sembunyikan lelehan air matanya, ia benar benar tidak bisa memaafkan dirinya setelah melihat keadaan putranya.
Mendengar itu, Alan mengangguk pelan.
Setelah itu, situasi mulai membaik. Arga juga sudah dituntut atas kasus penculikan anak dan pembunuhan, bahkan ia sudah mendapatkan ancaman hukuman seumur hidup dipenjara.
