Dan hari ini adalah hari pertama Zyan sekolah.
Bisa dibayangkan betapa senangnya wajah anak itu sekarang.
Zyan tengah bersiap, memasang seragamnya. Senyuman tak pernah luntur sedari tadi dari bibirnya. Mengeluarkan aura positif, berharap hari ini akan sangat menyenangkan saat ia disekolah.
Zyan sudah sembuh, beberapa luka pada tubuhnya juga sudah kering. Karena itulah Zyan diperbolehkan pergi sekolah untuk hari ini, walaupun harus sedikit merayu papa dan adiknya dulu.
Ngomong ngomong soal papanya, papanya juga sudah pulang, luka di kepala Erik juga tidak seburuk itu lagi, harusnya Erik diperbolehkan pulang setelah empat atau lima hari. Tapi, Erik memaksa untuk memulihkan diri dirumah saja.
Menghadapi si keras kepala Erik, mau tak mau mereka mengiyakan perkataan Erik. Karena Erik punya banyak cara untuk memenangkan perdebatan.
Sepertinya Zyan harus belajar tentang hal itu dengan papanya, agar ia bisa dengan mudah memenangkan perdebatan dengan Alan.
Cklek!
Zyan menoleh melihat siapa yang membuka pintu kamarnya.
"Udah siap belum? Buruan. Lapar nih," ujar Alan dengan nada kesal yang menyembulkan kepalanya dari luar kamar.
Setelahnya Alan berjalan masuk, sambil ngedumel kesal kearah Zyan yang masih berada didepan kaca untuk menyempurnakan penampilannya. Dengan cepat Alan menarik tangan Zyan, lalu mengambil tas Zyan yang berada diatas kasur, kemudian berjalan keluar.
"Lama banget, kayak cewek," kesal Alan ditengah tengah perjalanan, ia masih menarik tangan Zyan untuk menuju meja makan dimana mama dan papa mereka menunggu.
Bagaimana dengan Erik? Bukannya ia lagi sakit.
Tentu saja dengan bakat keras kepalanya, Erik bisa membujuk sang istri dengan alasan ia ingin sarapan bersama kedua putranya sebelum mereka pergi sekolah.
Dan, yah, Alena tidak bisa menolak bujukan itu.
Zyan tidak terima dibilang cewek, lantas mendengus kesal.
"Jangan mancing deh ya. Pagi pagi gini Zyan nggak mau ribut dulu. Alan hobinya jangan bikin orang kesel bisa nggak sih?" Kini giliran Zyan yang ngedumel kesal setelah mendengar dua kata terakhir yang keluar dari mulut adik menyebalkannya.
Alan tidak menjawab, dan akhirnya mereka sampai ke meja makan.
Alan mendudukkan Zyan disampingnya yang masih tampak kesal. Zyan masih bergumam, jelas sekali kalau dia masih tidak dapat menerima perkataan Alan tadi.
Ya, jelaslah! Siapa yang mau dibilang kayak cewek cobak?!
Alena merasakan aura aura tidak mengenakkan dari kedua putranya, sepertinya ia tau apa yang sedang terjadi diantara keduanya.
"Hey, kenapa? Alan berhasil buat abang kesal lagi?" tanya Alena yang ia yakin kalau tebakannya ini benar.
Pipi Zyan menggembung, ia menatap mamanya, ingin mengadukan perkataan menyebalkan Alan tadi. "Mama~ masak Alan bilang Zyan kayak cewek? Berarti Alan secara nggak langsung bilang Zyan kayak banci dong," rengek Zyan kepada mamanya.
Alena terkekeh gemas, ia sudah menduganya.
"Enggak dong sayang, mana ada anak mama ini kayak banci. Mungkin yang Alan bilang tu abang cantik karena turunan dari mama," jawab Alena yang masih terkikik lucu melihat tingkah anak sulungnya.
Zyan semakin merengek kesal, menghentak kakinya dibawah meja.
"Zyankan cowok!" sahutnya tidak terima.
![](https://img.wattpad.com/cover/266659188-288-k55595.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Big Brother
أدب المراهقينZyan mempunyai adik laki laki yang umm- sedikit menyeramkan? Sebagai abang yang baik harusnya Zyan yang menjaga Alan, kini peran itu terbalik. Zyan sebagai abang yang malah diprotektifin adiknya sendiri. #brothership #sweet ~ ⚠️WARNING⚠️ Bukan Lapa...