08'Sefrekuensi

186 33 23
                                    

Hari ini sudah hari hari Rabu, namun hari ini Lia libur karena bertepatan dengan hari libur nasional, jadi hari ini tanggal merah.

Karena hari ini tak ada kegiatan akhirnya Lia memutuskan untuk berolahraga pagi dengan sepedanya, tidak jauh-jauh, hanya memutari kompleknya beberapa kali sampai ia lelah, namun saat berkeliling melewati blok belakang ia berpikiran sesuatu, daripada bersepeda sendiri, bukannya lebih baik kita membawa teman? kan lebih ramai jadi lebih semangat.

Menurut kalian siapa teman yang dimaksud Lia?

Kalau kalian menjawab Renjun, kalian benar. Iya, Lia memutuskan untuk mengunjungi rumah Renjun, tenang saja ia tak akan tersesat, Winwin sudah memberikannya alamat lengkap rumahnya itu hari Jumat kemarin, jadi ia takkan bingung mencari rumah yang Renjun tempati.






Sesampainya di depan rumah sang pujaan hati Lia segera meneriakkan namanya, "RENJUNNN!!" serunya seraya melambaikan tangannya ke arah Renjun yang sepertinya sedang berolahraga pagi bersama keluarganya di halaman depan.

"Lia?" Winwin terheran, ada apa Lia pagi-pagi begini sudah mengunjungi rumahnya.

"Lia siapa bang?" tanya pria bertubuh jangkung di sebelah Winwin.

"Lia temen sekelas renjun pa," jawab Winwin seraya mematikan musik senamnya.

"Ooh," Lelaki tersebut ber-oh ria.

"Temen apa temen jun?" lanjutnya sambil menggoda Renjun, Renjun hanya merotasikan bola matanya.

"Suudzon aja si papa!" Renjun bergegas membuka pintu pagarnya, bukan untuk menerima Lia masuk ke rumahnya, namun untuk mengusirnya.




GREK

KRIETT

"Halo renjun!" sapa Lia dengan wajah yang penuh dengan raut kebahagiaan, ia rindu Renjun.

Seperti biasa Renjun hanya mengangguk untuk membalasnya.

Lia memiringkan kepalanya dan berjinjit-jinjit berusaha melihat apa yang sedang di lakukan keluarga ini di halaman depan "Lagi ngapain?" tanyanya.

"Senam pagi aja sama keluaraga," jawab Renjun datar.

"Ooh" Lia ber-oh ria.




"Siapa jun?" Kali ini terdengar suara wanita dari dalam halaman rumah Renjun. Wanita itu baru saja keluar dari dalam.

"Tamu bukan? disuruh masuk coba," perintahnya pada Renjun yang dibalas anggukkan olehnya.

"Bunda?" tanya Lia.

Renjun mengangguk.

"Ooh" Lia kembali ber-oh ria.

Tiba-tiba saja Lia bersiap seakan ingin lari marathon, menghadapkan dirinya pada Renjun lalu menekuk kedua kakinya seakan ingin berlari cepat.

Renjun yang melihatnya hanya mengernyit bingung.

'Apa sih nih anak? gak jelas banget,' batinnya.

Lia hanya menghitung mundur "Tiga...dua...satu!" ia lalu mendorong tubuh Renjun masuk ke dalam, jujur Lia sedikit kesal karena Renjun tak mempersilahkannya masuk, akhirnya ia berinisiatif untuk menerobos masuk dengan mendorong tubuh Renjun ke dalam, dan lolos! tubuh Renjun lumayan mungil, itu memudahkannya untuk menerobos masuk ke dalam. Renjun sampai jatuh dibuatnya.

ICY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang