07'Listagram

218 38 34
                                    

Sudah lewat sepuluh menit sejak bel berbunyi, namun Jessi baru saja masuk ke kelas XII MIPA 3, sepertinya ada sedikit kendala, jadi dirinya agak sedikit telat.

"Morning everyone!" sapanya kepada seluruh anak kelasnya.

"Morning Miss Jessi!!" sahut seisi kelas.

Jessi meletakkan segala berkas menumpuk yang ia bawa tadi ke meja, lalu berjalan menuju ke depan papan tulis, sepertinya ada yang ingin ia umumkan.

"Today, gak ada materi yang akan ibu sampaikan," ucapnya, sekelas sudah bersorak sorai kemenangan karena artinya saat ini jamkos.

"But! Ibu bakal ngasih pengumuman soal acara minggu depan," lanjutnya, sekelas hanya saling melempar pandangan bingung.

"Acara apaan buk?" tanya Lia.

"So guys, next week kita bakal ada event budaya, perkelas akan dapet daerahnya masing-masing dan kita bakal ngedesain kelas daerah yang kita dapet," jelas Jessi panjang lebar.

"BUUU!" seorang murid mengangkat tangannya.

"Kenapa Soobin?" Jessi bertanya.

Murid yang dipanggil Soobin itu pun meluncurkan pertanyaannya "Kita dapet daerah apa bu? terus bakal ada maskotnya gitu gak?" tanyanya panjang lebar.

Jessi pun segera menjawabnya "Untuk daerahnya kita dapet kalbar guys, dan maskotnya kita bakal pilih hari ini," tanyanya kembali.

Kali ini Jeno mengangkat tangannya "BUU! kostumnya kita bawa sendiri atau gimana?" tanyanya antusias.

Jessi pun berpikir sebentar "Hmm katanya sih kalo kostum untuk maskotnya bakal disewakan dari sekolah, but untuk yang lain kita bakal sewa sendiri jen," jelas Jessi kembali, Jeno hanya mengangguk-ngangguk mengerti.

"Anything else? kalo gak ada ibu bakal pilihin maskotnya nih!" tanya Jessi, seisi kelas hanya saling menatap satu sama lain.

"Gak ada buu!" seru Lia. Memang kontribusi Lia di kelas itu hanya untuk menjawab pertanyaan dari guru yang seperti ini, tapi bila ditanya soal pelajaran dirinya hanya tersenyum kikuk sambil menggoda gurunya, kebiasaan.

"Oke, kalo gitu selanjutnya ibu mau tanyakan, kira-kira ada gak yang bersedia jadi maskot?" tanya Jessi memandang seluruh isi kelas, namun semuanya menghindari pandangan Jessi.

"LIA RENJUN BUU!" usul Ryujin asal.

Lia pun menoleh ke arah Ryujin, ia terkejut "Ih apaan sih jin, IYA BU SAYA SAMA RENJUN AJA!" serunya.

"MAU JUGA LO!" Chaeryeong menimpali.

"HAHAHA" tawanya menggema satu kelas.

Jessi menatap Renjun "Renjun gimana? mau gak?" tawarnya pada Renjun, Renjun pun menggeleng.

"Nggak bu, yang lain aja" Renjun menolak, Lia pun jadi kesal sendiri.

Jessi lalu kembali menatap seisi kelas "Renjun nya gak mau guys, kalo Hyunjin gimana?" kali ini ia menawari Hyunjin, Hyunjin menoleh ke arah Yeji.

"Ngape lo malah liat gue? mau gak tuh ditanyain!" ucapnya, Hyunjin pun kembali menatap Jessi.

"Saya sih oke oke aja bu" ucapnya, Raut Jessi menjadi senang.

"Ya udah berarti Hyunjin sama Lia aja ya?" tanya Jessi meminta kesepakatan seisi kelas, namun yang disebut namanya malah merasa tak suka.

Lia langsung terlonjak "YAH KALO AMA HYUNJIN MAH SAYA GAK MAU BU, NIH RYUJIN AJA NIH BU!" ucapnya menimpali, kembali memberi usul.

Ryujin terlonjak "Ih gak mau gue! SIYEON AJA SIYEON BU" seru Ryujin. Ia masih malu soal terciduk hari Jumat kemarin.

"IH KOK JADI GUE?!" Siyeon yang merasa tak terima akan pengajuan yang dilakukan Ryujin ikut menyahut.

ICY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang