04'Nebeng

217 41 17
                                    

Kini sudah masuk jam pulang sekolah lagi, Lia bergegas menyusul Yeji yang sudah duluan berada di lobi sekolah.

"Ji gue balik duluan ya!" ucapnya yang masih terengah-engah karena berlari dari kelas.

Yeji menatapnya heran "Tumben pulang cepet," ucapnya.

Lia hanya tersenyum salah tingkah "Bokap balik cepet, pengen ketemu atuhh!!" ucapnya seraya mencolek-colek lengan Yeji, yang dicolek hanya terkekeh.

"Ya udah ati-ati di jalan ya, tengok kanan kiri kalau mau nyebrang," pesannya kepada Lia, Lia yang tak ingin menyiakan waktunya pun bergegas menuju parkiran sepeda.






Tak lama kemudian Hyunjin datang dengan kedua tangan penuh tote bag.

"Ayo ji pulang!" ajaknya kepada Yeji, Yeji hanya menatapnya bingung.

"Apaan tuh? banyak amat," tanyanya pada Hyunjin.

Hyunjin menaikkan salah satu tangannya "Ini sepatu basket, gue lupa bawa pulang kemaren, kalo yang ini baju kotor bekas olahraga tadi," ucapnya seraya menaikkan tangan satunya.

Yeji menggelengkan kepalanya "Makanya lo tuh kalo sekolah jangan make tas serut begitu, repot sendiri kan lo bawa-bawa banyak tote bag gitu!" tegurnya, yang diomeli hanya mengangguk-angguk nurut, sayang kakak si Hyunjin tuh. Iya, Yeji yang brojol duluan.

"Ya udah yuk kita pulang tuan putri," ucapnya penuh sopan santun seraya membungkukkan tubuhnya bak pelayan istana.

Yeji terkekeh "Ya udah sini kasih gue, bisa masuk tas gue nih!" ujarnya hendak meraih tote bag yang di pegang sang adik.

Hyunjin malah menjauhkan tote bagnya dari sang kakak "Jangan! berat ini, nanti lo keberatan, bisa gue gantung di stang motor kok, tenang ae!" ucapnya santai seraya berjalan menuju parkiran.

"EYY! bahaya jin! sini kasih gue aja, gak berat kok cuma tas sama baju kotor doang kan-ehhh" Hyunjin meletakkan tote bag di tangan Yeji, membiarkan ia merasakan betapa berat tote bag yang ia bawa.

"Berat kan? makanya nurut aja kakakku tersayangg," ucapnya menggoda Yeji seraya mengambil kembali kedua tote bag yang ia letakkan di lengan Yeji.

"Berat amat sih, bawa dosa lo?" tanyanya bercanda.

Hyunjin terkekeh "Emang nih, isinya dosa Han sama Haechan dicampur jadi satu, makanya berat gini," ucapnya kembali terkekeh, Yeji pun ikut terkekeh.

"Ya udah yuk ah, berat nih!!" seru Hyunjin, lalu keduanya hendak pergi menuju parkiran.




"AREKA HYUNJIN!" panggil seseorang dari arah ruang tata usaha.

Hyunjin dan Yeji pun menoleh, ah ternyata itu Renjun.

Renjun berlari menghampiri keduanya "Gue nebeng lo dong!" ucapnya yang masih terengah karena berlari, Yeji dan Hyunjin hanya saling melempar pandangan.

"Gue bawa motor jun, bawa Yeji juga, lo mau duduk dimana? gue masukin ke tangki bensin?" ucapnya bercanda.

Renjun menghela nafasnya "Yah yaudah deh, gue naik taksi aja" ucapnya pasrah lalu hendak membuka ponselnya untuk memesan taksi online, sudahlah tak usah tanya mengapa Winwin tidak menjemput Renjun, ia sedang kencan bersama pacarnya.

"Ren," panggil Yeji, Renjun pun menoleh seraya menatapnya bingung.

"Rumah lo di perum pondok indah kan?" tanyanya yang dibalas anggukkan oleh Renjun.

ICY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang