19'Dasar anak muda!

139 31 4
                                    

"Lia," serunya seraya menggoyangkan tubuh Lia.

"Hm?" deham Lia dalam tidurnya.

"Bangun udah sore," ucap Renjun kembali.

Namun Lia hanya terkekeh.

"Ngigau ya dia? Lia cantik bangun yuk, udah sore nih," kali ini Wendy yang berusaha membangunkan anak kebo itu.

"Kaya suara tante mama?" ujar Lia kembali, namun matanya masih tertutup.

"Emang tante mama," lanjutnya seraya mengambil duduk di ujung ranjang.

"HAH?!" Lia segera bangun dari posisi tidurnya "Kok tante mama di kamar aku? ini ada apa?" tanyanya yang sepertinya memang belum sadar sepenuhnya. Masih setengah nyawa gitu ya istilahnya.

"Lia belum sadar ya?" kali ini Pak Chanyeol yang meluncurkan pertanyaan.

"Loh om papa juga disini? ini kok pada ngumpul di kamar Lia? bikin pesta kejutan ya? ulang tahun Lia udah lewat kok," lanjutnya.

"Coba liat yang bener ini kamar siapa," Winwin yang barusan bicara.

Lia menggosok-gosok kedua kelopak matanya, memfokuskan penglihatannya ke seluruh penjuru kamar "LOH?! BUKAN KAMAR LIA?! LIA DIMANA?! LIA SIAPA?!" ujarnya heboh.

PLAK

Renjun memukul kepala Lia, tak keras kok!

"Ih gak waras deh!" ucapnya.

Wendy menatapnya sinis "Ih Renjun kasar!" pekiknya seraya memukul Renjun.

Winwin lalu kembali membuka bibir "Dia suka loading kalo baru bangun gini," celetuknya menimpali.

Chanyeol meliriknya sinis "Sok tau lo bang!" serunya seraya mendorong Winwin.

"Dih orang Jaehyun yang kasih tau!" pekiknya membalas.

"Kurang ajar kamu sama CEO!" Chanyeol kembali mendorong Winwin.

Wendy dan Renjun yang melihatnya hanya terkekeh.

"Lia udah sadar belum?" tanya Wendy kembali seraya menepuk pelan kaki Lia.

Lia menatap Wendy, ia membuka bibir namun yang keluar hanya ocehan tak jelas "Oh, lah?, eh, hah? $%&"=?!"

Ya seperti itu.

PLAK

Kali ini Chanyeol yang memukul pelan kepala Lia "Rusak kali nih, perlu ganti batre!" ucapnya seraya meneliti setiap sudut wajah Lia. Aneh emang.

"Ih si papa kok malah ikut neplak sih?!" serunya yang lalu memukul bahu Chanyeol.

Chanyeol meringis kesakitan "Ya lagian dia nya aneh beb! kaya ngomong sama alien jadinya kalo gini," ucapnya menimpali.

Winwin lalu meraih ponselnya di saku celana "Biar Win telepon Jae deh," ucapnya yang lalu mengarahkan jemarinya untuk menjelajah layar ponselnya.

"Nah gitu kek dari tadi, kan papa jadi gak usah kena pukul mama," ucapnya yang lalu terduduk di sofa.

"RENJUN!" pekik Lia tiba-tiba seraya memukul ranjang kencang.

"Eh sadar eh!" ucap Renjun heboh.

"Renjun!" panggilnya lagi.

"Apa sih apa?!" tanya Renjun tak santai.

"Tadi ending series nya gimana? gue ketinggalan nih!" tanyanya seraya memukul pahanya kasar.

Keempat anggota keluarga itu sontak hanya saling melempar pandangan.

"Kayaknya bener kata papa," celetuk Wendy.

ICY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang