13'Dàjiā hǎo! wǒ de míngzì shì Lia!

161 31 8
                                    

"BANGGG!!! DISINI!!!" Seru Lia memanggil kedua lelaki bujang tersebut.

Jaehyun juga Winwin menghampiri keduanya saat sudah selesai bermain komedi putar ke tempat Lia dan Renjun duduk tadi.

"Udah selesai makannya?" tanya Jaehyun.

Lia mengangguk semangat "Ayo naik bianglala bang," ajak Lia.

Winwin dan Jaehyun saling menatap penuh arti.

"Yaudah hayuk," ajak Jaehyun, Lia hanya melompat-lompat girang.

'Sesuai rencana HOHOHO!' batin Jaehyun dan Winwin dalam hati.

Akhirnya keempatnya memutuskan untuk pergi ke konter bianglala untuk membeli karcis, kemudian mengantri.






"Ge, gue naik sama lo ya," ucap Renjun memesani Winwin.

"Wess bro santai aja!" jawab Winwin lalu menepuk punggung Renjun tak santai.

Tibalah giliran keempatnya untuk naik.

"Mas mba ini untuk dua orang aja ya naiknya, gak boleh lebih," pesan si mas penjaga bianglala, karena memang bianglala disini tak sebesar di dufan, jadi hanya bisa dinaiki dua orang.

"Oke mas, jun naik duluan deh lo," perintah Winwin kepada Renjun yang dianggukki olehnya.

Lalu Renjun duluan menaiki bianglala tersebut dan langsung duduk manis disana.

Jaehyun mengeluarkan senyum jahilnya "Nah sekarang lo naik," Jaehyun mengangkat tubuh Lia naik dan masuk ke dalam bianglala.

Lia terkejut, Renjun pun terkejut "BANG IH! GUE NAIK SAMA LO AJ--" belum selesai merengek pintu bianglala sudah terlanjur tertutup.

"JAEHYUN SIALAN WOI!" pekiknya sambil memukul-mukul kaca bianglala tersebut dari dalam.

Jaehyun hanya tersenyum tanpa ada dosa sekaligus melambaikan tangannya ke arah Lia, begitu pula dengan Winwin yang melambaikan tangannya pada Renjun, Renjun tak heboh seperti Lia, namun didalam hatinya sudah mengumpati sang kakak, satu kebun binatang dia sebut itu.

"TOS DULU BRO!" ucap Winwin senang.

PLOK!

"Lega banget gue rasanya HAHAHA!" ucap Jaehyun seraya terkekeh, begitu pula dengan Winwin.

Abang laknat.






'Duh pasti awkward nih!' batin Lia.

'WInata Agra sialan! rasanya mau gue jejelin sempak Hyunjin sumpah!'

"Ekhem!" Lia berdehem.

"Hm," begitu pula dengan Renjun.

Hening beberapa menit, tapi akhirnya Lia membuka topik.

"O-oh iya gue denger lo lahir di Jilin ya?" basa basi, padahal Renjun sudah pernah mengatakannya.

Renjun mengangguk.

"Bisa bahasa Cina dong?" tanyanya.

Renjun mengangguk kembali.

"Kalo Kak Win bisa gak?" tanyanya lagi.

Renjun pun mengangguk lagi.

Ngangguk mulu pusing.

"Ajarin gue dong!" ucap Lia tiba-tiba.

ICY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang