"Kemana aja aku cariin? Liliana Jocelyn..." tanya lelaki bertubuh besar dan menjulang tinggi di depannya dengan tatapan tajam dan seringaiannya.
Lia meneguk salivanya kasar "K-kak San? ng-ngapain kakak disini?" tanyanya gelagapan.
Lelaki yang dipanggil San tadi kini menurunkan dagunya yang bertumpu pada kepala Lia.
San menatap Lia lalu menggaruk kepalanya yang tak gatal "Jajan aja sih, tadi siang kemana? aku cariin loh," ucapnya kembali seraya mencengkram kedua bahu Lia.
Lia yang tadinya ketakutan kini memasang wajah sinis "Gak perlu tau," ucapnya yang lalu berjalan cepat menuju kasir, namun tangan nya sudah lebih dahulu ditarik lelaki tersebut.
"Hey hey, kamu masih marah ya?" tanya lelaki tersebut dengan nada bicara yang dilembut-lembutkan.
Lia mengeluarkan senyum terpaksanya "Aduh maaf banget ya kak, aku ditunggu orang nih soalnya, jadi tolong ya, lepasin tangan aku...! ucapnya yang diakhiri pelototan daan gertakan di giginya.
Lia lalu melepas paksa tangannya dari lelaki tersebut.
Namun lelaki tersebut kembali menarik tangan Lia "Maaf gak semudah itu sayang," ucapnya yang kembali mengeluarkan seringaian.
Sepersekian detik kemudian wajahnya kembali netral "Ayo kita ngobrol bentar yuk? aku kangen kamu Lia," ucapnya diakhiri senyuman.
Lia hanya merotasikan bola matanya malas, namun kembali mengeluarkan senyum sandiwaranya "Kak sorry, aku mau bayar belanjaanku dulu nih, soalnya aku beneran lagi ditunggu banget hehe," ucapnya yang kembali melepas paksa pergelangan tangannya yang ditarik San. Jujur sakit menurutnya juga.
San berdeham "Ekhem, oke tapi abis bayar belanjaannya kita ngobrol bentar ya? aku beneran ada yang mau diomongin sama kamu li," ucapnya yang juga mengeluarkan senyuman terpaksanya.
Lia tak menjawabnya, ia hanya segera berjalan menuju ke kasir untuk membayar semua belanjaannya.
Selesainya membayar belanjaan, Lia hendak kembali keluar untuk pulang, namun sialnya San masih menunggu di depan minimarket sambil menghirup batang rokoknya.
"Sialan ih! itu orang gila ya? masa masih nungguin gue aja sih?" gerutunya yang lalu kembali menuju meja kasir.
"Mbak maaf saya mau tanya, ini minimarket ada pintu belakang nya gak ya?" tanya Lia kepada sang penjaga kasir.
Wanita dengan name tag 'Yuju' tersebut lalu mengarahkan telunjuknya ke arah pintu putih yang berada di bagian belakang minimarket "Ada mbak, masuk ke ruangan yang itu dulu baru setelah itu ada pintu hitam, itu pintu keluar nya mba," jawabnya pada Lia.
Lia hanya menganggukan kepala mengerti "Makasih mba, saya izin keluar lewat sana ya," lalu Lia segera berjalan cepat ke arah pintu tersebut.
Yuju hanya menganggukkan kepalanya membalas ucapan Lia.
Baru saja Lia sampai di luar lewat pintu belakang, dengan bodohnya ia melupakan motornya yang ia parkirkan di bagian depan. Dasar pelupa.
"Sialan gue lupa motor gue di depan! aduh gimana nih gue baliknya?!" gerutunya cemas seraya menggigiti kukunya kasar.
Ia memutar otak ceteknya itu untuk mencari cara agar bisa mengambil motornya yang terparkir di depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICY ✔
Fanfiction1st book🤍 Kisah seorang gadis banyak tingkah bernama Lia yang mendedikasikan seluruh hati dan tenaganya hanya untuk Rendhika Arjuna seorang. Huang Renjun ft Choi Jisu Jangan lupa vommentnya ya!! Penulis akan senang bila karyanya dihargai:D