11'Dekapan

174 35 3
                                    

"WOYYY YANG ADA DI LUARR!" Lia berteriak dari dalam gudang, berharap ada yang mau menolongnya dan Renjun dengan membukakan pintu gudang.

DOK DOK DOK

Ia menggedor pintu sekuat mungkin.

Renjun yang sudah kembali ke posisi awal yaitu bersandar di pojok sekaligus memejamkan mata hanya mendengus kesal "Percuma li," ucapnya datar.

"Terus gimana donggg?! besok sabtu sekolah gak masuk jun!" Lia semakin panik, pasalnya sudah setengah jam mereka menunggu namun tak kunjung datang seorang pun.

"Gak usah sok jadi yang paling menderita ya! kita kekunci juga gara-gara lo! mending lo duduk sini, tunggu sampai ada anak perlengkapan naik kesini," Renjun semakin kesal, karena Lia sedari tadi tak berhenti merengek dan menggerutu, membuat kepalanya semakin pusing saja.

Akhirnya Lia kembali duduk di sebelah Renjun yang mencoba untuk terlelap sedari tadi namun terganggu olehnya, Lia pun menirunya, bersandar pada box besar di belakang seraya mencoba menutup matanya.






Lima belas menit berlalu dan masih belum ada tanda-tanda kehadiran seseorang, Lia lelah menunggu, matanya tak minta untuk ditutup, ia tak dapat terlelap di tempat dingin dan berdebu ini, dirinya sensitif soal tempat yang ia tiduri, bahkan di kasur kakaknya ia kadang susah tidur.

Lia melirik arlojinya "Jun, hampir sejam kita disini, tapi gak ada satupun yang lewat, gue takut..." ucap Lia lirih, karena sebenarnya ia juga tak enak bila mengganggu tidurnya.

Renjun masih menutup matanya, namun tangannya bergerak untuk menarik Lila ke dalam dekapannya.

"Sabar ya? gue juga gak nyaman lama-lama disini, tapi kita gak bisa keluar, mau gimana lagi kan?" ucapnya lirih, Lila mengangguk.

Ia tak ambil pusing soal kenapa Renjun tiba-tiba mendekapnya, ia tahu ini sebatas hanya untuk menenangkannya.

"Tangan lo dingin banget," Renjun melepas kemejanya, menyisakan kaos oblong hitam yang menyelimuti tubuhnya.

Renjun segera menutup bagian tubuh Lia dengan kemejanya, tak peduli dengan suhu ruangan yang semakin dingin "Jangan dilepas, nanti gue marah!" ucapnya yang kembali menutup mata sekaligus menyilangkan tangannya di depan dada.

"Thanks," Renjun merengkuh tubuh Lia lalu meletakkan kepala Lia di bahunya.

Lia menatapnya "Apaan nih, bukan Renjun ya? ini pasti Romeo?" tanyanya bercanda.

"Romeo apaan! gak usah geer! kata Mama gak boleh bikin cewek sakit, harus lembut!" ucapnya dengan sedikit kesal.

Lia terkekeh "Makasih," Renjun hanya mengangguk sebagai balasan.

Keduanya terlelap di dalam gudang, sialnya Lia semakin terlelap karena Renjun yang mengusapi lembut kepalanya, membuatnya mengantuk, tak peduli dengan keadaan gudang yang kotor dan dingin, Renjun juga sedari tadi hanya menenangkan Lia. Bukannya Renjun ada gimana-gimana sama Lia, cuma Lia kalo gak diginiin pasti berisik, makanya dia tenangin.






KLEK

KRIETT

"Lia?"

ICY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang