Kainan terenyak saat suara mama menginterupsi fokusnya yang tengah memandangi layar perpesanan pada ponsel di tangan. Refleks mendengak, memandang mama yang sudah terlihat menukar pakaian dengan daster santai. Berdiri persis di sebelah sofa, mama melontarkan kalimatnya.
"Bebersih dulu sana, Kai, mandi, ganti baju. Kamu mau mama siapin makan malam, enggak?" Tawaran mama mendapat gelengan cepat dari Kainan. "Mama mau makan buah saja, Kai, kamu mau?" Lanjut Mama.
"Enggak usah, Ma, udah kenyang," sahut Kainan. Tapi dalam hati menambahi, kenyang nungguin pesan sama bayangin senyum Inara.
Kainan tepuk keningnya sendiri. Rasanya dia bisa gila gegara urusan jatuh cinta. Ternyata begini rasanya menyukai seseorang gadis, dan gadis itu tahu akan ungkapan hatinya. Seperti ada ribuan kepak sayap keboneka-an---bukan hanjeer, ribuan kepak sayap kupu-kupu yang meruangi perut eightpack-nya. Membuat lambungnya terasa penuh dan enggan makan malam. Eh, tapi tidak makan malam-pun tidak masalah, Kainan tadi sudah banyak ngemil di kafe Inara. Ngemilnya dobel pula, nyamilin jajanan plus senyumnya Inara.
Kainan beranjak dari duduk. Berdiri bersisihan dengan sang mama, lalu mencuri ciuman sekilas pada pipi sang mama, satu rangkai kalimat terlontar dari mulutnya, "Kai ke kamar ya, Ma. Mama selamat istirahat." Mama hanya menyahut dengan deheman kecil.
Kainan melempar jas beserta kemeja yang baru dia lepas ke dalam keranjang baju kotor. Sejurus masuk ke kamar mandi. Di depan cermin wastafel, lelaki itu meraih odol dan sikat gigi. Memencet seujung kuku pasta gigi beraroma mint, lalu mulai aktivitasnya menggosok gigi. Memindai bayangannya sendiri di depan cermin, tanpa sadar justru Kainan seolah melihat bayangan Inara Malika yang menampilkan senyum manis. Kontan lelaki ber-alis tebal itu menjambak pelan rambutnya dengan satu tangan, sejurus membasuh wajah dengan air mengalir. Begini banget ya, orang kalau lagi jatuh hati. Asal nengok ke mana saja, yang melintas, doi lagi, doi lagi. Cukup lama Kainan membasahi permukaan wajah dengan air. Usai menuntaskan bebersih, Kainan menghela langkah keluar kamar mandi.
Suara getaran ponsel yang diletakkan di atas laci nakas menyita aktivitas lelaki yang sedang mengusap-usap handuk pada permukaan rambutnya. Denting lembut beberapa kali mengudara, menarik atensi Kainan untuk segera meraih ponsel ke dalam genggaman. Barangkali itu pesan dari Inara. Degub samar menjalar di hati Kainan. Bola mata cokelat gelap kepunyaannya menekuri layar ponsel. Membaca pesan masuk, decakan pelan melompat dari bibir saat tahu ternyata pesan masuk dari grub chat teman-temannya.
Joko Tarup Squad
(Jomlo Kokoh Tangguh nan Rupawan)Deskripsi grub;
1. Dilarang gibah sendirian. Kalau berjamaah, bisa dibicarakan.
2. Yang sudah taken, tidak boleh mengolok-olok yang masih jomlo
3. Wajib aktif saat obrolan muncul (kecuali sibuk kerja atau meninggoy)
4. Motto; Bersatu kita tampan, jomlo pun tetap rupawan.Admin grub: Agnu Raegan, Rakha Aditama.
Anggota: Kainan Nayaka, Ragantara S.Agnu Raegan : Heihoo, ada kabar apa ini?
Ragantara S. : Sabtu besok gue sama bini ke Surabaya. Insya Allah ketemu Kai nanti
Rakha Aditama : Uceet reunian. Aku ga diajak Mas Ga?
Ragantara S. : Lo sibuk gawe, Kha. Kapan2 deh.
Agnu Raegan : btw. Kai ke mana nih? Ga nongol. Senapsaran gue, gimana hasil pedekate-nya sama Inara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE MORE TIME (TAMAT-TERBIT NOVEL)
General FictionBagi Kainan, Inara Malika adalah perempuan cantik yang mampu ciptakan letupan di hati. Dia jatuh hati, tapi intuisinya memberi sekat; bahwa Inara telah memilih Raegan, teman baiknya. "Karena jatuh hati, butuh kehati-hatian," ungkap Kainan Nayaka...