35. Benang Merah

1K 138 66
                                    

Spoiler terakhir. Sider keluar dong. Kalau ngeyel mau jadi sider, nanti jodohnya lama kek Bang Kai. Ahahaaaa ...
Siap-siap open PO,ya.
Sila dibaca sampai tamat, sebelum dihapus sebagian babnya.
.
.
.

Panggilan terputus sebelum Ridha kelar tuntaskan bicara. Tangis Inara mengencang mendengar semua statement yang Ridha muntahkan. Hapus wajah dengan gerakan kasar. Otaknya mencoba menapak-tilas kembali apa benar tidak ada cinta sedikitpun yang tersisa bagi Kainan.
Kalimat terakhir Ridha yang dia dengar bak siraman air es ke wajah. Inara tersentak keras. Saksikan perempuan lain curi-curi lirikan atau senyum ke arah suaminya saja bisa bikin mood Inara anjlok seharian, apalagi kalau sampai lihat perempuan lain gelendotan manja di bahu Kainan. Tempat ternyaman itu hanya milik Inara. Tidak akan dia biarkan diklaim perempuan lain. SELAMANYA.

Saat dunia kembali berpusat dalam matanya. Inara baru menyadari satu hal. Di ruangan tempatnya berdiri terasa sangat sepi. Tidak ada rengkuhan tangan kekar di pinggulnya seperti yang biasa dilakukan sesaat sebelum berangkat kerja. Tidak ada kecupan bertubi-tubi di pucuk kepala hingga berakhir di bibir tipis Inara. Satu Minggu perang dingin berlangsung. Inara baru merasakan sangat kehilangan. Inara baru teringat kata-kata Kainan tadi pagi sebelum berangkat kerja.

"Kakak ada tugas luar kota, mungkin satu minggu di Makassar. Kamu baik-baik ya. Kakak janji lepas dari sana, akan segera urus perpisahan kita. Kakak enggak tahu bagaimana nanti akan jalani hari-hari tanpa kamu, tapi kalau dengan ngelepas bisa kembalikan senyum kamu, Insya Allah Kakak ikhlas."

********* Selengkapnya di Novel

Abang Kai, Inara diapain hayoo?

Abang Kai, Inara diapain hayoo?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



ONE MORE TIME (TAMAT-TERBIT NOVEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang