Lisa POV
Aku tidak tau apakah Rosè jujur atau tidak, tapi sejak bibir kami bersentuhan aku sudah tidak peduli lagi pada apapun. Aku memagut bibirnya dengan lembut saat dia membalasnya dengan buru-buru, aku menghisap bibirnya dengan pelan saat dia menghisap bibir atasku kuat. Sial! Ciuman ini sungguh nikmat, bibirnya manis
Srettt
Plakkk
"KANG SEULGI! BRANINYA LU NAMPAR PACAR GUE"
aku kaget dan membuka mataku saat Rosè ditarik paksa untuk mengakhiri ciuman kami, bahkan Nona Kang ini menampar keras pipi Rosè hingga tertoleh ke samping
Aku tak bisa menahan diriku lagi, semua pengawalku berlarian masuk. Aku mengepalkan tanganku kuat, jika kami tidak bersama sejak kecil aku pasti sudah menendangnya keluar dari sini
"Antarkan Nona Kang ini pulang, dan pastikan dia tidak akan pernah masuk lagi kesini. Kalian mengerti?!"
Suaraku menggema diseluruh ruangan
"Nee Nona besar"
Aku merasakan sebuah tangan memegang lenganku, aku menoleh dan melihat wajah Rosè yang penuh air mata. Aku menangkup wajahnya dan melihat pipinya yang memerah bengkak
"Lisa, kamu bahkan bentak aku cuma buat jalang ini? Lisa please!"
Aku menggandeng tangan Rosè dan menatap Seulgi tajam
"Terserah tapi yang lu sebut jalang ini Mommy anak gue"
Aku pergi dengan Rosè, saat ditangga ku berpapasan dengan Yeri
"Yeri, tolong ambilkan kompres es batu"
Aku langsung saja membawa Rosè kedalam kamarku dan mendudukkannya disana, ya tuhan karena aku putri tuan Park harus mengalami ini aku harus meminta maaf secara langsung ke keluarga Park nanti
Aku menatapnya yang masih menunduk, rasanya aku mulai terbiasa dengan kehadiran Rosè hingga aku tak lagi merasa risih atau canggung ketika berdekatan dengannya
"Mianhae harusnya lu nggak usah terlibat, lu jadi gini deh"
Aku menghapus airmatanya, menyakitkan melihat oranglain menangis untukmu maka dari itu aku meminta pengawalku membawa pergi Seulgi. Aku tak mau luluh saat melihat airmatanya
"Gwenchana, gue cuma nggak mau aja lu ntar di duain lagi"
Aku tersenyum mendengar ketulusannya, dia benar-benar membuatku bingung. Dia gadis yang bertaruh tentangku, dia juga yang mengakui taruhannya itu didepanku sekarang dia malah harus terlibat dengan hal yang harusnya dapat dihindari
Tok tok tok
"Masuk"
Yeri masuk me baskom berisi es batu, aku menyuruh Yeri pergi dan menelponkan Bambam agar segera kemari. Aku akan mengurus Nona kasar itu
"Awwwh pelan Lisa"
Aku menatap iba pada Rosè, pipinya yang menggemaskan bengkak karena kesalahanku
"Lu sebenernya nggak perlu ngaku kalo pacar gue, gue bisa atasin semuanya. Gue justru nggak mau lu terlibat masalah ini"
Aku masih fokus mengompresnya, dia menahan tanganku. Aku menaikkan sebelah alis dan menatapnya lekat, dia juga menatapku dengan lekat
"Lisa, lu berhak buat bahagia. Berhak buat dapet kesetiaan, dan lu berhak cari oranglain lagi. Liat cara dia kayak tadi, gue jadi tau satu hal ; dia cuma mau milikin lu tanpa mau mikir perasaan lu"
Aku diam,
Selama ini aku menghindari memikirkan Seulgi. Aku menyibukkan diri dengan pekerjaan dan lainnya , percakapanku dengan Jimin kapan lalu membuatku sadar bahwa aku memang tak pantas untuk Seulgi. Tapi kalimat gadis ini barusan menyadarkanku, benarkah aku yang tidak pantas untuk Seulgi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Say Yes (Chaelisa fullstory)
Short Storyhmmm? Nerd girl? -Rosè ouu badgirl -Lisa __________________________________^,^ jika biasanya most wanted tak peduli dengan para Nerd berbeda dengan Rosè yang terus mencoba menebar pesonanya pada Lisa, gadis yang tak memiliki teman disekolah bahkan t...