Look!

1.9K 196 25
                                    

Lisa berjalan dengan langkah panjangnya, dibelakangnya Wendy mengejar dengan lari kecilnya. Saat sampai disebelah Lisa Wendy menatap Lisa dengan heran, tak ada ekspresi apapun disana

"Lisa lu nggak apa-apa kan?"

Lisa mengangguk dan duduk dibangku taman dia melihat jam yang melingkar ditangannya lalu mengambil novelnya, Wendy akhirnya mendudukkan dirinya didepan Lisa dan melakukan hal yang sama





**

Rosè sampai di kantin dengan suasana hati yang sedikit buruk, dia duduk diiringi tatapan tak mengerti para sahabatnya

"Gila lu kenapa pagi-pagi udah badmood aja? PMS?"

Jisoo yang tak tau apapun bertanya dengan ringan, tapi Rosè justru mendelik tajam

"Gue nggak habis pikir sama Wendy tau nggak, bisa-bisanya dia nolongin Lisa"

Irene menaikkan sebelah alisnya pada , Rosè dan Wendy tidak seperti Jisoo dan Nayeon yang suka berdebat dan mendengar nada kesal Rosè pada Wendy Irene menjadi penasaran akan apa yang terjadi

"Lu ngapain emang?"














**






"Appa"

Seulgi yang sengaja datang ke kantor ayahnya masuk begitu saja tanpa pemberitahuan , tuan Kang merentangkan tangannya dengan senyuman yang sangat lebar

"Aigoo my little princess , udah ketemu Lisa?"

Seulgi menunduk malu, dan ayahnya tau jika tentu saja Seulgi sudah melepaskan kerinduannya pada Lisa

"Appa, Ugi mau cerita soal Lisa"

Sang ayah menopangkan dagunya mendengarkan cerita Seulgi tentang kecurigaan putrinya jika Lisa memiliki gadis lain selama dia ada di New York, memang suatu kecurigaan tak berdasar hanya saja memang Seulgi memiliki pemikiran itu saat ada di kedai ice cream kemarin

"Sayang, kamu tau kan? Nggak ada yang bisa nyentuh Lisa sembarangan kecuali kamu? Kamu masih curiga?"

Seulgi menunduk

Memang apa yang di katakan ayahnya benar, hanya saja Seulgi merasa jika Rosè entah dengan cara apa akan mengambil Lisa darinya dan Seulgi tak mau itu terjadi








**






Rosè POV

Wendy sialan!
Gara-gara dia aku menjadi bahan tertawaan yang lainnya, kenapa Wendy harus datang? Ck! Andai saja mata Lisa tidak berwarna coklat hazel yang memabukkan dan aroma tubuhnya bukan citrus dan Mint dengan sedikit aroma kayu. Apa yang baru saja aku pikirkan?
Hah!!!!

Tidak tidak!
Aku tak mungkin tergoda pada si Nerd bernama Lisa itu, aku sama sekali tidak tergiur untuk mencicipi bibir tebal penuh yang tampak sangat nikmat untuk dilumat dan dihisap

Fuck!
Lagi? Oh ayolah kenapa aku selalu menelan ludah hanya dengan ngingat bagaimana bibir itu-

Damn!
Ada apa sebenarnya dengan otakku?

Say Yes (Chaelisa fullstory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang